"Minju! Aku mohon, jangan nju jangan…"
Jaemin berlutut dihadapan pintu unit gawat darurat sambil terus berdoa. Darah yang terus mengucur dari kepala beserta perutnya tidak membuat dia kesakitan sedikitpun. Yang membuatnya kesakitan kini hanyalah seorang gadis yang kini ada di dalam UGD.
Jaemin benar-benar akan bunuh diri jika Minju tak dapat diselamatkan. Mengingat kejadian tadi membuat lelaki itu kesakitan hingga relung jiwa yang paling dalam. Bagaimana Minju berteriak parau, darah yang mengalir dari dalam tubuhnya dengan deras, dan… bagaimana gadis itu menutup mata—
Astaga! Tidak boleh!! Minju tidak boleh meninggalkan Jaemin, tidak boleh!!
"Minju, aku mohon. Jangan tinggalin aku…"
****
[Flashback]
Jaemin berhasil keluar dari gudang gelap di dalam rumahnya itu setelah bermenit-menit tidak dapat menemukan letak pintu ada dimana. Dia semakin melangkahkan kaki dengan cepat bersamaan sejuta perasaan khawatir yang tiba-tiba datang menghantam dikarenakan sebuah teriakan.
"AKH!!"
Teriakan Minju. Itu pasti teriakan gadis-nya. Astaga, apa yang dilakukan ayah sialan itu kali ini??
Brugh!
Sesaat setelah Jaemin datang, Minju sudah dibanting menimpa tembok dan terjatuh dengan suara remukan tulang yang terdengar jelas. Tiba-tiba… Jaemin merasa dada nya sesak melihat pemandangan itu. Dan, semakin bertambah ketika Hyeonjoo melempar sebuah botol soju ke arah Minju.
Krak!
Suara pecah botol yang menghantam kepala itu terdengar nyaring. Senyaring sebuah teriakan parau Minju yang membuat relung hati Jaemin terluka.
"BANGSAT! AYAH SIALAN!"
Kemudian, dengan sebisa Jaemin, Jaemin mulai bertengkar dengan ayahnya. Meskipun dia masih sedikit pusing dengan kepalanya, itu tidak sebanding dengan pusing yang dirasakan Hyeonjoo karena sedang mabuk.
Namun, saat pukulan terakhir ingin menghantam Hyeonjoo tiba-tiba seseorang datang. Seseorang yang sangat disayangi Jaemin, seseorang yang menyadarkan nya satu hal—
"Jaemin, berhenti!! Kamu mau bunuh ayah kamu sendiri, hah?!"
A-astaga, Jaemin melupakan fakta itu. Yang dia ingat ketika menyerang pria sialan itu hanyalah, dia adalah pria yang melukai Minju. Dia tidak ingat kalau pria yang sudah terbaring menyedihkan karena tangannya adalah ayah—
"A-ayah, Jaemin gak sengaja."
Jaemin menatap tangan nya yang dipenuhi darah Hyeonjoo. Dia memerhatikan Hani yang kini sudah menangis terisak-isak disebelah pria itu. "Mama? A-aku gak senga—
"Apa?! Gak sengaja kamu bilang?!! Ayah kamu sampe sekarat begini dan kamu bilang gak sengaja??"
Jaemin menunduk. Mencoba menahan isakan tangis nya yang tiba-tiba padam ketika dia mendengar satu suara dibelakang—
"A-akh… tolong…"
Jaemin melotot. "ASTAGA, MINJU!!"
[Flashback off]
****
KAMU SEDANG MEMBACA
UGH! [Jaemin Minju] | ✓
Fanfiction"Berhenti, jaem. Kamu cinta sama aku." "Enggak, gue gak cinta sama Lo." "Iya, itu yang ada di mulut kamu. Tapi, yang ada di hati dan mata kamu beda. Aku tau, kamu begini cuma karena ayah bejat kamu itu, 'kan?" Dan setelahnya, Jaemin hanya mampu terd...