UGH! - 05

1.4K 170 5
                                    

Minju meraba-raba seluruh sudut ransel nya. Namun, dia tetap tidak bisa menemukan barang berharga yang dia cari. Kemudian, dia mulai beranjak mengacak-ngacak seluruh kamar untuk mencari ponsel yang tidak tahu hilang kemana sejak tadi sore.

Eh? Tunggu dulu…

Tadi sore? Tadi sore gue ngapain ya?

Ah iya! Minju tadi sore baru saja berjalan-jalan bersama Jaemin dan tidak menyentuh ponselnya sama sekali. Pasti Jaemin tahu keberadaan ponselnya, dan semoga saja ada pada lelaki itu sendiri.

Lalu, tanpa menunggu lama Minju langsung turun ke lantai bawah menuju telepon kabel yang tersedia diruang keluarga nya. Setelah memastikan telepon tersebut tersambung, Minju langsung berkata, "Halo? Jaemin nya ada, tan?"

"Ohh, ini Minju ya? Ada kok ada, bentar ya."

Kemudian, setelah beberapa saat suara familiar mulai menyambut indera pendengaran gadis itu. "Hm? Kenapa, nju?"

"Itu—anu, kamu liat hp aku enggak?"

"Eh iya! Itu tadi gak sengaja kebawa. Gak tau gimana caranya tiba-tiba bisa ada ditas gue."

"Hehe iya, aku tadi taro disana karena takut ilang soalnya aku gak bawa tas."

"Pantes…"

"Ya udah, aku kesana ya buat ngambil?"

"Oke."

****

"Wah, ada Minju. Kamu mau ngapain kesini, sayang? Mau nemuin saya?"

Ck, bang**! Ada si sialan Hyeonjoo!

Minju memutar mata. "Bukan, saya mau ketemu Jaemin. Jaemin pasti sekarang lagi nungguin saya, jadi Om minggir deh mendingan. Gak usah ngalangin pintu, entar susah dapet jodoh."

Hyeonjoo tertawa kecil, kemudian menyingkir memberikan akses masuk kepada Minju. Dia mengatakan ini sambil menutup pintu, "Saya udah dapet jodoh kali, haha."

Namun, kini yang ada di fokus Minju tiba-tiba berubah.—Mengapa rumah keluarga 'Na' terlihat sangat sepi? Kemana tante Hani yang biasanya merajut diruang tamu? Dan, apakah Jaemin menunggu nya di dalam kamar bukan diluar?

Sampai tiba-tiba… satu pergelangan tangan melingkari pinggangnya. Minju tersentak, menatap Hyeonjoo dibelakangnya yang kini sudah tersenyum miring. "Kamu masuk ke jebakan, sayang."

****

"Akh… sakit."

Jaemin memutar matanya menelusuri setiap sudut-sudut ruangan senyap nan gelap yang kini dia tempati. Dia terkaget ketika mendapati kepalanya berdarah dengan beberapa beling kaca yang masih menempel.

Kemudian, dia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Gue nunggu Minju diruang tamu, terus ayah dateng dalam keadaan mabok, terus—terus dia ngelempar kaleng soju ke arah gue dan… mama tiba-tiba dateng tapi gue udah keburu pingsan.

Setelah itu kira-kira apa yang terjadi? Apakah Minju sudah dat—

"Oh iya Minju!! Anjir, kalo dia diapa-apain bokap gimana tol**!"

****

UGH! [Jaemin Minju] | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang