UGH! - 02

1.7K 200 11
                                    

Brugh!

"KAMU NGOMONG APALAGI KE MINJU, HAH?! SAYA PASTI BAKAL BALIK KALO UDAH WAKTUNYA, ANAK SAMPAH!"

Sedetik setelah terbanting menabrak tembok, Jaemin langsung bangkit sembari tersenyum. Dia menatap ayahnya dengan sendu dan berkata, "Aku gak nyuruh Minju buat nemuin ayah kok."

Hyeonjoo tersenyum sinis. "Haha, enggak ya kamu bilang?"

Kemudian, seperti apa yang di duga akhirnya Jaemin kembali dibanting menubruk tembok. Hyeonjoo bahkan sudah mulai membabi buat dengan memukuli nya dan menendang-nendang Jaemin. Sampai tiba-tiba—

"Hyeonjoo, berhenti! Dia bisa mati!!"

Itu Hani. Wanita yang Hyeonjoo nikahi beberapa tahun lalu dengan dasar cinta, namun tanpa restu sehingga mereka memutuskan kawin lari. Haha, sungguh dapat menjelaskan mengapa mereka sampai jatuh miskin 'kan? Padahal, dulu orang tua Hyeonjoo mempunyai perusahaan yang sangat besar dan aset nya melimpah dimana-mana.

"Yeah, istri kurang ajar yang hamil anak orang lain akhirnya dateng ngebelain anaknya." Kata Hyeonjoo sarkastik.

Hani menghampiri Jaemin dengan air mata yang sudah meleleh sedari tadi. Dia mengalihkan pandangan ke arah Hyeonjoo dan membalas, "Berhenti bilang aku hamil anak orang lain! Jaemin ini anak kamu, mas!"

Sebagai respon, Hyeonjoo hanya memutar mata. Pria itu mengambil sesuatu dari dalam tas nya dan melempar kertas-kertas bernilai itu ke arah Hani sehingga menimbulkan hujan uang disana. Setelahnya, dia langsung meninggalkan Hani dan Jaemin yang kini sudah tidak mampu untuk merasakan rasa ditubuhnya.

Sungguh, Jaemin benar-benar mati rasa.

****

Plak!

"PUAS LO, NJU?! PUAS LO, HAH?!!"

Dua hari selanjutnya akhirnya Jaemin kembali masuk sekolah. Tanpa permisi, lelaki itu langsung menarik Minju keluar kelas menuju rooftop dan mencaci-maki nya dengan tamparan beserta jambakan.

Minju meringis ketika merasakan cengkeraman Jaemin dipundak nya semakin kencang. "S-sakit, jaem…" Cicitnya pelan. Namun, tentu saja Jaemin tidak mendengarkan. Justru dia semakin mencengkeram pundak Minju dan memelototi nya ganas.

"Gak usah ngerengek kayak gini. Rasa sakit Lo enggak sebanding sama apa yang gue rasain kemarin."

Minju menggigit bibir dan menunduk dalam. Batinnya berteriak lirih, mengapa? Mengapa harus ini yang terjadi padanya? Padahal, Minju hanya ingin menolong Jaemin bertemu ayahnya sampai-sampai merelakan diri bertemu pria mesum bernama Hyeonjoo itu. Minju mencintai Jaemin sepenuh hati, namun hanya karena ayahnya Jaemin tetap tidak bisa menerima Minju sampai detik kini.

"Denger," Ujar Jaemin sembari melepas cengkeraman nya pada pundak Minju. Minju pun mendongak, menatap iris kelam Jaemin yang menyiratkan luka dan rasa iba disaat yang bersamaan.

"Lo harusnya pergi dari hidup gue dari dulu. Lo harusnya gak usah segini peduli nya sama gue dan urusan keluarga gue kalo rasa sakit kayak tadi aja Lo gak mampu nahannya. Karena gue, gak butuh cewek lemah."

Kemudian, Jaemin meninggalkan Minju sendiri di rooftop. Tidak hanya raga dan kesedihan, tapi Jaemin juga juga meninggalkan sejuta rasa cinta yang entah kenapa justru semakin membesar.

Ya, diperlakukan seperti ini malah semakin membuat Minju jatuh ke dalam pesona Jaemin. Bagaimana iris kehitaman nya menatap dia dengan bengis, tangan nya yang menimbulkan rasa sakit disekujur tubuh Minju—juatru membuat Minju semakin mencintainya.

Bagaimana bisa? Minju pun tidak tahu…

Yang gadis itu tahu hanya satu. Dia harus membuat Jaemin pergi meninggalkan kesedihan karena ayahnya dan membuat lelaki itu membalas perasaan cintanya ini.

****

UGH! [Jaemin Minju] | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang