Ada yang nungguin enggak nih?
Mau lanjut engga? Tapi sebelum lanjut jangan lupa klik BINTANG nya yaah:)
Tengkyuuuu❤
banyak typo maaf kan yah hhe:)💦happy Reading💦
"Ngapain lo dummpph,"ucap Khai terputus karena mulutnya di bekam oleh Bian.
"Jangan bawel deh, bentar lagi guru dateng,"ucap Bian santai.
Khai langsung diam dan duduk di kursinya dengan perasaan kesal.
Tentu saja di belakang sana ada yang menatap tidak suka ke arah Bian.
Dava yang melihat pemandangan tidak mengenakan di depan sana langsung berdecak sebal.
Rayhan yang menyadari perubahan Dava langsung mengikuti arah pandang Dava.
"Caelah, kalau cemburu samperin. Jangan duduk bae,"sindir Rayhan sambil mengunyah kacang.
"Berisik lo,"jawab Dava sambil melemparkan kulit kacang kepada Rayhan.
Tidak lama seorang wanita muda masuk ke kelas dia adalah guru matematika. Bu Desi.
Semua murid duduk rapi dengan buku yang sudah siap di atas meja.
Bu Desi mulai menyampaikan materinya. Jangan di tanya keadaan kelas untuk saat ini. Jika di deskripsikam ada yang makan, main handphone, tidur, dan ngobrol.
"Baru kali ini gue semangat belajar matematik,"bisik Bian.
Khai hanya melirik dan kembali fokus kepada Bu Desi.Khai tidak mau tertinggal satu pun karena Khai sangat menyukai matematika.
"Karena gue duduk sama lo,"bisik Bian lagi.
"Bagus deh,"ucap Khai di sertai senyuman manisnya.
"Nanti sore ikut gu-"ucapan Bian terpotong karna Bu Desi.
"Rayhan"bentak Bu Desi.
Khai yang sedang mendengarkan Bian langsung duduk dengan tegak.
"Makan terus kerjaan kamu"lanjut Bu Desi.
"Ko saya sih Bu?"tanya Rayhan.
"Yah memang kamu. siapa lagi?"
"Tuh Bu Bian juga ngobrol sama Khai"bela Rayhan.
"Khai sudah paham, kamu?"tanya Bu Desi dengan sedikit nada meremehkan.
"Bian emang udah paham Bu?"tanya Rayhan tidak mau kalah.
Bian yang namanya ikut terseret hanya menatap jengah Rayhan.
"Bian bisa tanya sama Khai. Kamu mau tanya siapa?"tanya Bu Desi lagi.
"Kan ada Dava bu"ucap Rayhan sambil merangkul pundak Dava.
Dava melepaskan tangan Rayhan."ogah gue bantuin lo"ucap Dava.
Seketika kelas ramai dengan gelak tawa dari beberapa siswa.
"Ih lo mah, yaudah gue mau duduk sama Khai"ucap Rayhan dengan nada ngambeknya.
"Emang Khai mau?"tanya Dava.
"Khai mau kan lo duduk ama gue"teriak Bian.
"Ogah"jawab Khai dingin. Membuat seisi kelas kembali tertawa.
"Sudah-sudah jam pelajaran ibu sudah habis. Sekian dari ibu jangan lupa kerjakan tugasnya,"ucap bu Desi lalu keluar meninggalkan kelas.
"hey lo semua harus terimakasih sama gue. Karena pelajaran bu Desi kepotong gara-gara gue"teriak Rayhan.
Dava hanya geleng-geleng melihat tingkah temannya yang satu ini.
"Najis banget gue bilang makasih"gumam Khai.
"Apa lo bilang Khai?"tanya Rayhan.
Khai hanya mendelikan matanya malas.
"Jangan pikir gue ga denger yah"ucap Rayhan.
"Ogah gue mikirin lo"cetus Khai.
"Lo harusnya makasih Khai sama gue"ujar Rayhan.
"Gue makasih sama lo? Ngga yah. Gara-gara lo pelajaran kepotong"tegas Khai.
"Emang yah anak pinter mah beda jam pelajaran kepotong sedikit juga marah-marah ga jelas"ejek Rayhan.
"Yaiyalah emang lo bego"balas Khai sambil menarik tangan Ranti untuk keluar dari kelas.
"Khai awas lo yah"teriak Rayhan dari dalam kelas.
Khai yang mendengar itu tertawa bersama Ranti.
Mereka berjalan beriringan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah lapar sedari tadi.
"Ups, ga kena sorry yah,"sindir Ranty.
"Lo!"ucap seseorang sambil menunjuk Khai dengan muka menahan amarah.
Siapa yah kira-kira? Penasaran ga? Kalau penasaran terus pantengin yah:)
Semoga suka yah sama cerita ini:)oke part 9 selesai yah terus scrool ke bawah buat lanjutin ceritanya :) jangan lupa share juga yah ke temen kalian:)
Etetet tapi sebelum scrool ke bawah jangan lupa pencet BINTANG di kiri bawah yah dan jangan lupa kasih masukan:)
Karna masukan kalian penting buat aku:)