ridin'2

325 104 19
                                    

Apa yang kalian lihat dari ku?
Zhong Chenle🐬

Chenle rupanya sudah mempersiapkan semua kemungkinan yang terjadi, termasuk bila ia harus berkelahi dengan banyak preman-preman yang tubuhnya kekar-kekar semua begitu.

Ia dengan emosi menangkis dan melawan para preman keluarga Yeji itu. Dia hanya harus bertahan sebentar lagi sampai..

Braak..
Gerbang besi rumah Yeji di buka dengan keras, rupanya orang-orang kepercayaan yang biasa menjaga keluarga Chenle datang. Jumlahnya lebih banyak dari preman-preman Yeji ditambah para suruhan Kak Joshua yang beberapa juga mengusul.

Preman-preman Yeji yang tadinya bermain santai karena berfikir kasihan pada bocah SMA seperti Chenle pun kini menggeram kasar, mereka menguatkan serangan dan jadilah baku hantam yang tak ter-elakkan.

Yeji yang tidak menyangka akan hal yang dilihatnya sekarang memilih masuk ke rumahnya dengan perlahan, Chenle yang melihat tindakannya segera menyusulnya. Otaknya di penuhi oleh Lia sekarang.

"Yeji. Hwang Yeji!!" ia meneriaki Yeji yang justru makin mengencangkan langkahnya melewati tiap ruangan di rumahnya.

"Yeji! Dimana Lia!!" dia menaiki tangga untuk menahan tangan Yeji tapi mata sayu Yeji menunjuk ruangan di samping tangga. Chenle mengikuti arah sorot matanya menemukan gadis yang sudah ia cari sedari tadi.

"Lia!! Julia!!" Chenle menepis tangan Yeji dan menghambur pada Lia yang tubuhnya terikat pada kursi lusuh serta mulutnya yang disubal kain- menangis di ruangan remang bau debu itu.

Dengan sigap dan air mata yang ikut merembes di pipinya Chenle melepas subal di mulut Lia juga perlahan melepas ikatan tali tambang di badan Lia yang membekas biru.

"Mas Chenle!" salah seorang anak buah keluarga Zhong menghampirinya.

"Non Lia!!" bodyguard keluarga Choi juga tak kalah menahan emosi melihat anak tuannya begitu menyedihkan. Dia segera menghubungi Joshua untuk melapor.

"Lia-lo udah aman sama gue. Yeji itu..."

"Lele- Yeji, Yeji bilang dia.. Yeji bilang dia bakal bunuh diri kalo sampai lo nolak dia." Lia sambil tersedu terbata-bata mengatakan kalimat pertamanya setelah dibebaskan.

Kemana orangtua Yeji? Sekali lagi tidak ada peran orang tua di kisah mereka. Orangtua Yeji pun tak terlihat karena sibuk mengurusi sebuah perlombaan yang kini di gelar di pulau lain. Satu hari ini bisa jadi sudah sangat dinantikan oleh Yeji, mungkin.

Mereka keluar ruangan gelap itu dan menyusuri tangga menuju lantai 3 rumah Yeji. Lia tidak berhenti meremas genggaman Chenle padanya karena masih takut. Ketakutannya bertambah dengan rasa khawatir dengan ketidak-stabilannya sahabat wanita satu-satunya itu. "Hwang Yeji.." dia masih menggumamkan nama gadis sipit itu.

🐬🐬🐬
Bagaimana jika aku butuh diselamatkan juga saat aku harus menyelamatkan mu?


"Jangan mendekat! Kalian berdua jangan mendekat!!" Yeji langsung meneriaki mereka berdua ketika mata mereka saling bertemu di atap rumah Yeji yang terlihat tak terurus itu. Gadis Hwang itu sendiri sedang berdiri di pinggir atap betonnya, selangkah lagi atau mungkin bila ada angin lewat yang menerpa tubuh rampingnya dia bisa saja terjatuh. Bajunya basah oleh keringat dan air matanya.

"Yeji-" Lia menahan ucapannya setelah mendapat tatapan bengis serta ucapan kasar dari Yeji, dia takut dan merapat kembali pada Chenle.

"Hwang Yeji! Jangan konyol! Apa yang bakal lo lakuin?!"

Ucapan Chenle yang terdengar menahan emosi itu semakin memanaskan perasaan Yeji, "lo! Bocah naif! Gue benci sama lo!!" Yeji menutup telinganya sambil meneriakinya. Membuat semakin menyayat hati seorang Chenle.

ᴘᴜᴢᴢʟᴇ ᴘɪᴇᴄᴇꜱ  || ᴄʜᴇɴʟᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang