extra part!

353 40 13
                                    

Ini cerita lama, hari yang manis seperti cokelat tapi juga pahit seperti coklat. Wah aneh yas..

Chenle memasuki rumahnya dengan santai, laki-laki pucat itu baru pulang dari main nya bareng Hanna. Ia mendengar suara piano dari ruang piano nya, dia yakin itu kakaknya.

"ueyo ge, seru amat!" kakak Chenle langsung menghentikan permainannya, menoleh pada adik kecilnya yang baru pulang.

"ciee yang abis kencan, mana kok gak ada coklat buat gege?" goda kakaknya. Chenle hanya duduk di sofa dan senyum-senyum gak jelas. "Yee emang Lele abis jajan coklat batangan di minimarket? Gak ada gege jelek!"

"Terus itu apa yang dibawa?" kakaknya menunjuk kantong plastik yang dibawa Chenle. "aa ini, bakso! Bakso di tamannn apa sih yg deketnya ada minimarket itu kak. Buat kakak nih kalo mau."

"Wow Hanna yang ngajak yaa?" Chenle hanya mengangguk, kakaknya tau dia tidak pernah makan diluar seperti tadi.

"Icung sini nak! Ada bakso!"

"Icung? Pwark Jisoong?!!" suara dolphin Chenle keluar seketika. Kakaknya tersenyum, yaa Jisung ada dikamarnya. Setelah mendengar teriakan Chenle, Jisung muncul juga dengan mata yang seolah masih tertutup. Khas anak bangun tidur sekali.

"Ngapain dah lu malem-malem kesini?"

"Choloo hyung tolongin guaa!" Jisung berjalann lebih cepat lalu duduk menempel padanya seolah menemukan sandarannya yang lama hilang.

"idih, Iya adik kecil kenapa dah?"

"tugas extra prakarya gue gak jadi-jadi nih. Yang bikin karikatur itu, tangan gue kegedean deh gak bisa megang yang kecil-kecil!" adu Jisung pada Chenle dengan bibir manyunnya. Kakak Chenle yang baru memakan baksonya hanya menggeleng gemas.

"yak tugas-tugas lo napa gue mulu sih! Sapa suruh masuk tuh extra yang lu sendiri gak bisa? Pinter banget emang." ejek Chenle semakin membuat mendung di wajah Jisung.

"ya kan tau sendiri gue gak bisa ikut klub olahraga lo, atau ikut mas enjun ngelukis yaa gue asal ambil ini. Tolongin gue sekali aja plisss abis ngasih tugas ini gue keluar aja deh dari situ." Pasrah Jisung yang hanya disambut jitakan Chenle.

"Yaa jangan nyerah dong Cung, kan disitu cuman belajar gak usah dijadiin beban. Oh yaa Lele? Gege kangen nonton kamu main basket. Kok gak pernah main lagi? malah liat kamu main bola sepak mulu." Kakak Chenle menimpali, keduanya jadi diam.

Chenle menatap Jisung yang garuk-garuk kepala mengisyaratkan untuk tidak menceritakan alasannya berhenti main basket pada Gege nya. Jisung mengerti sambil berkedip, "Lele masih main basket kok Ge cuman di sekolah tuh lebih rame anak main bola, yaa gak Le?" Ucap Jisung akhirnya, Chenle mengangguk-angguk mengiyakan. Dia tidak pintar berbohong jadi Jisung yang mengambil alih perannya, seperti itulah mereka berdua.

"ouh gitu, ya udah Gege mau mandi dulu. Icung mau nginep?"

"mau!" - Jisung
"enggak!" - Chenle

Mereka bicara berbarengan, dan mulai lagi deh berantemnya. "yak! Ga ada, pulang gak lo? Gue capek!" ancam Chenle, dasar suka lupa tadi udah di bantuin.

"ih sekalian Chonlo, gue besok otw eskul dari sini kan gak jauh-jauh amat."

"emang jam berapa?"

"jammm 9 kali, lupa juga gue."

"Gak ada. Pulang aja lah lu, gue besok sibuk." Chenle memikirkan sesuatu, janji belajarnya besok seharian dengan Hanna."

ᴘᴜᴢᴢʟᴇ ᴘɪᴇᴄᴇꜱ  || ᴄʜᴇɴʟᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang