11. ADA GUE DISINI
"Malam dingin yang menusuk juga berkabut seolah menghangat saat aku bersama dengan Dirimu"
Satura Lucia PutriPlaaakkkkkk
Terdengar suara tamparan nyaring disana, Gadis itu menampar Baron dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis, lututnya Gemetar dan bibir nya memucat.
Cowo itu menyentuh bibir nya sendiri yang mengeluarkan darah karna tamparan satura tadi.
Cowo itu tersenyum.
“Berani beraninya.”
Katanya lagi seraya menarik Rambut panjang Satura.“Sakit, Hah!.”
Teriak Baron lagi kemudian ia mendorong tubuh Mungil Satura hingga ia tersungkur di tanah, lutut yang sebelumnya memang terluka semakin menganga karna dorongan Baron terlihat pula luka dibagian siku dan dahinya yang bertambah.Gadis itu ingin Berteriak Rasanya, namun jalanan saat ini begitu sepi juga tatapan tajam Baron membuatnya hilang keberanian.
Baron Membisiki Laki laki ber jam Hitam yang Satura tau bernama Kevin itu kemudian Kevin tersenyum misterius pada Satura, senyuman seram yang lagi lagi tak bisa di baca.
“Elo semua Cabut duluan, Urusan gue sama nih cewe masih belum Kelar.”
Kata Baron kepada teman temanya
Kemudian ia menarik Paksa Lengan Satura kesebuah lorong yang sepi dan memojokkannya di sana.“Elo? ckkk ckkk ckk. Lumayan juga.”
Katanya seraya menyentuh Pipi Satura, gadis itu mencoba berontak karenanya namun sial, lengannya Ter lalu kecil di bandingkan lengan cowo itu yang ukurannya dia kali lebih tepat.“Lepasin gue!”
Teriak Satura seraya Meronta ronta.“Mau Gue?”
Baron mengetuk-ngetuk pelipisnya menggunakan Jari, seperti sedang berfikir sesuatu hal, yang tentu saja hal buruk.Baron menatap Satura dengan Seringai jahat yang terpampang jelas dari wajahnya, kali ini Satura bisa membacanya, jelas tatapan itu adalah tatapan jahat, seolah hal buruk akan segera terjadi padanya.
Baron mencoba mencium Gadis itu, Satura mencoba Memukul dada Baron dengan tenaganya yang tak seberapa dibanding cowo itu.
BUGHHHHH
Suara pukulan terdengar jelas ditelinga Satura.“BANGUN LO BANGSAT!”
teriak seorang laki laki dibalik temaram lampu lorong, memperlihatkan siluet tubuhnya yang menjulang tinggi.“Arkanus Daerobi, si ketua Alatar yang padam, gimana? Kaget ngeliat gue dateng dan ngehidupin Taruna?”
Kekeh Baron yang mencoba berdiri seraya menyapu darah diujung bibirnya.“Apa Urusan cewe ini sama lo, cewe?” Tanya Baron kemudian ia terkekeh seraya menatap Satura yang menangis sendu
“Iya, dia cewek gue kenapa? Ada masalah? Lo berani nyentuh dia berarti lo nyari Mati sama gue.”
Ucap Arka dengan sorot matanya yang tajam.“Yakin Lo?”
Kata Baron lagi seolah meremehkan, karna ia tahu Sejak dulu memang Arka tak pernah sekalipun memiliki hubungan serius seorang gadis.Arka bergeming ditempatnya. Lengan cowo itu mengepal kuatRahangnya mengeras Otak nya pun terasa mendidih.
BUGHHHHHHH
Pukulan balasan dari sebuah tongkat baseball yang berada di gengaman Baron mendarat mulus kearah Badan kekar Arka namun Arka tak merasakan sakit sama sekali Arka hanya menatap Baron dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATURNUS
Teen FictionARKANUS DAEROBI, si Iblis yang menyamar menjadi bongkahan batu Es yang dingin. Pertemuannya dengan Satura Lucia Putri gadis cantik yang sembrono membuat hidup pria berheadband merah yang sangat abu abu itu seolah berwarna, Namun saat suatu kejadian...