23. IBLIS

574 32 1
                                    

23. IBLIS

"Sekali lagi lo nyentuh nyokap gue, lo bakal tau lebih jauh siapa gue"
Arkanus Daerobi


Malam yang sangat dingin menusuk juga kabut yang acap kali membuyarkan pandangan tak sedikit pun menghentikan langkah seorang Arkanus Daerobi.
Otak nya yang mendidih dan otot otot dilengan nya yang sudah mengeras, ditambah lagi Rahang yang tegas dan tatapan tajam nya bak seorang Iblis yang siap melenyapkan orang orang yang berada dihadapan nya.

Headband merah lekat yang bertenger dikepalanya, juga rambutnya yang sedikit panjang sampai dahi dibiarkan acak acakan.
Ditangan kanan nya terdapat besi berkarat yang dibiarkan bergesekan dengan aspal jalanan sehingga menghasilkan bunyi bising yang membuat bulu kuduk seketika merinding.

Arkanus Daerobi yang kaku dan dingin kini berubah menjadi seorang Iblis.

BRRRAAAKKKK......

Arka dengan emosinya yang kepalang hebat, mendobrak pintu Base Camp Taruna dengan satu kali tendangan.
Seolah seseorang telah membangunkan jiwa Iblis yang Arka pendam sejak lama.

Sontak para Anggota Alatar yang asik mengobrol dan meminum minuman terkejut karna kedatangan seorang Arkanus Daerobi yang begitu tiba tiba.

“BARON!! KELUAR LO ANJING!”
Teriak Arka seraya memukul meja menggunakan besi panjang yang ada digengaman nya itu.

Tak ada yang berani menghentikan Arka, walaupun ia terlihat sendiri dan tak nampak teman teman nya yang lain, namun tetap Saja Arka mempunyai keseringaian tersendiri, Taruna memang pengecut, sampai tidak berani menghentikan Arka seorang diri, mereka semua pun menyadari bahwa Arka sekarang bukan Arka yang seperti biasanya.

“Dimana Ketua Lo!”
Teriak Arka lagi seraya menarik kerah seorang anggota Alatar disebelah nya.

“Arka.”
Gumam Baron yang tiba tiba muncul bersama Kevin, nampak nya ia sendiri pun terkejut dengan kedatangan iblis yang tengah mengengam besi panjang berkarat dan heandband merah dihadapan nya itu.

Arka beralih menghampiri Baron dan menarik kerah bajunya, hampir saja ia mencekik mati Leher Baron kalau saja Baron tidak meronta.

Satu pukulan mendarat mulus kearah wajah Baron.

“Lo yang Nabrak nyokap gue, Hah?”
Ujar Arka seraya membangunkan Baron yang tersungkur Karna Bogeman mentah dari Arka.

Baron sampai tak bisa berkata kata, pukulan demi pukulan yang menerjang nya membuat darah mengucur di area hidung dan pelipis nya.

“Diem Lo semua!”
Teriak Arka saat anggota Alatar yang lain hendak membantu Baron.

“Urusan gue cuma sama Bajingan ini, jangan Sampe besi ini masuk menembus tulang tulang lo semua!”
Kata Cowok itu Tegas.

Ancaman Arka sukses membuat mereka semua bungkam.

Arka menarik Baron secara paksa keluar Base Camp.

“Bagus kalo lo tau, emang Rencana gue mau membunuh nyokap lo, Tapi Sial dia masih selamat.”
Ujar baron tak kalah berani.

“Lo pengen ngerasain apa yang nyokap gue rasain?”
Ujar Arka menyeringai penuh arti.

Arka memainkan besi berkarat yang berada digengaman nya, menggesek gesekan ketanah seakan mengasah ketajaman besi itu.

Baron melayangkan bogeman mentah pada wajah Arka membuat sudut bibirnya terluka, namun sepertinya itu tak seberapa dibanding dengan amarahannya.

Arka kembali menghajar Baron sampai ia Tersungkur.
Cowok itu menginjak tangan nya Dan melayangkan Besi itu. Baron menutup matanya kuat kuat menahan rasa sakit yang akan muncul saat Arka menancapakn besi itu.

SATURNUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang