19. SURAT

610 43 2
                                    

19. SURAT

"Sesungguhnya Leadership itu tentang visi dan tanggung jawab, bukan mendominasi kekuatan yang akan menjatuhkan"
Arkanus Daerobi


Saat mendengarnya kabar bahwa Bayu tergeletak tak sadarkan diri dan babak belur dijalanan karna serangan dari anak anak Taruna, Arka, Zidan, Rian, Hendro dan Jaja memutuskan untuk melihat keadaanya sehari setelah kejadian itu, Bayu sempat dilarikan kerumah Sakit, namun ia memaksa untuk dirawat Dirumah, karna memang Bayu sangat membenci Rumah sakit, bahkan ia mengancam akan merusak fasilitas Rumah sakit jika ia terus berada disana dalam waktu yang cukup lama, bagaimanapun juga Bayu tetaplah Bayu, ia bisa sangat brutal jika menyangkut apa yang ia sukai dan apa yang ia tak suka sama seperti teman temanya yang lain. Akhirnya ia dirawat dirumah itu pun dengan standar perawat Dokter yang sangat profesional.

Arka dan Jaja pergi menggunakan mobil, Karna memang Jaja tengah bekerja paruh waktu di Cafe milik Arka dan baru saja ia hendak pulang, Jaja mendengar kabar tak mengenakan itu dari sahabatnya.

Sedangkan Zidan, Hendro dan Rian pergi menggunakan motor mereka masing masing, mereka yang melesat menggunakan Motor lebih dulu datang dan Memarkirkan nya Mulus dihalaman rumah itu, Mereka yang notabene nya adalah anak anak orang kaya memang selalu serba kecukupan, terkecuali dengan Jaja.

Sesampai nya dirumah Bayu, mereka disambut oleh Mia ibunya Bayu.

“Masuk semuanya Masuk.”
Katanya.

“Yaallah Arka, Makin hari makin ganteng aja yaa kamu. Tips nya apa biar mukanya bersih glowing begini”
Ujar nya lagi sumbringah.

“Zidan Mamah kamu gimana? Ajak Mama Mia Arisan lagi dong yaa bilangin”
Ucap Nya lagi, memang karna pertemanan mereka yang cukup lama, sampai Orang tua mereka pun sudah kenal cukup baik satu sama lain.

“Kita berdua gak ditanya nih”
Tanya Hendro melirik kearah Jaja.

“Ngapain atuh nanya nanya kalian, yang Ganteng ganteng aja lah kaya Arka sama Zidan, kalo kalian Bertiga mah Mama Mia nggak minat.”
Ujar Mama mia lagi.

“Yaallah Tega bener”
Ujar Rian dan Jaja bersamaan.

“Orang Sunda mah sadis.”
Kata Zidan seraya terkekeh geli, tahu kalau Bayu setengah Sunda dan setengah Betawi.

“Yaudah, tuh samperin si Bayu di kamarnya, orang sakit makan nya buanyak banget kaya kamu Rian.”
Ujar mama Mia.

“Bukan nya bagus yaa Ma kalo yang sakit banyak makan, daripada nggak makan, kasian nanti Bayu jadi kerempeng kaya triplek udah bagus gitu badan nya Semok

“Bisa aja kamu, Yan.”

“Itu si Ajeng biasa manggil gitu.”

“Siapa Ajeng? Pacar nya Bayu? Temen kamu itu Bisa punya pacar juga ternyata.”
Tanya Mama Mia.

“Belum sih, tapi proses.”
Bisik Rian.

“Proses tidak pernah mengkhianati Hasil.”

kemudian mereka semua tertawa dan beralih melangakah menuju kamar Bayu.

“Eh, Rian, Jaja, Hendro kalian sini dulu, bawain Minuman sama camilan yah Bantu Mama, Nih bawa semuanya kekamar Bayu, ini buat kalian juga, nggak ada yang Gratis di dunia ini.” Katanya.

“Bagian begini aja kita yang kena.”

“Gantian la Mama, Arka sama Zidan tuh, Suruh lah dia macam ini juga.”
Timpal Jaja.

“Ehhh, Disuruh orang tua jangan ngelawan, Jadi Batu kamu nanti, Ja.”
Mama Mia termasuk ibu rumah tangga yang sangat cerewet, namun Arka, Zidan, Rian, Hendro dan Jaja selalu merasa senang bila bersamanya, karna tingkah nya sama saja tidak mau diam seperti Bayu, Memang Betul buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

SATURNUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang