27. TERLALU JAUH
“Bagiku kau hanya Benalu yang masuk dalam kehidupanku, namun tetap saja Hatiku berkata lain”
Arkanus Daerobi“Kenapa Ra?”
Tanya Lulu.Tak biasanya Satura melamun seperti itu, ia yang biasa tertawa bersama terlihat berbeda hari ini, Lulu, Novi maupun Ajeng memang sudah memperhatikan gerak geriknya yang aneh itu, jam pelajaran yang kosong seperti ini, biasanya ia sangat excited bercerita tentang bagaimana serunya Drakor, Novel best seller yang menurutnya sama dengan kisah hidupnya, dan idolanya yang semakin hari semakin bersinar, apapun yang ada dikepalanya semua ia keluarkan, namun sekarang ia terlihat menyembunyikan sesuatu entah apa.
“Kalo mau cerita, cerita aja Ra, kalo dependem sendiri nanti malah jadi beban.”
Ujar Ajeng.“Iya Ra, kita udah temenan dari dulu masa nggak mau berbagi cerita sih?”
SREEEEKKKKK
satura menarik kursi dan merubah posisi duduknya yang semula menghadap kedepan menjadi menghadap kearah teman teman nya.
Wajahnya mulai serius, keseriusan itu pun membuat teman temannya yang lain sama seriusnya dengan Satura.“Kalian tau kan Alatar?”
Gumam Satura sedikit berbisik.“Iya.”
Jawab mereka kompak.“Ternyata, Arka dan temen temenya bagian dari Alatar.”
Ujar Satura lagi sedikit memperjelas suaranya.Yang Satura tangkap dari wajah teman temannya adalah Diam, mereka semua terlihat Aneh, tak ada tanda wajah mengejutkan yang seperti Satura bayangkan sebelumnya atau yang seperti Satura awal mengetahuinya.
“Ra?"
“Iya?”
“Kan emang Arka dan temen temennya itu bagian dari Alatar.”
“Lo Pernah liat kan Mereka semua pake Jaket Hitam bertulisan Alatar di bagian punggungnya, trus kalo nggak salah ada logo apa ya Elang kayaknya, elang merah.”
“Lagian nggak cuma Arka sama temen temenya, anak kelas dan sekolah lain juga ada, bahkan almuni pun ada, Ra.”
“Kok kalian semua nggak pernah bilang kalo udah tau.”
Ujar Satura merengut kesal.“Loh Ra, kita Kira elo udah tau, kan lo bareng- bareng Arka terus.”
Ujar Ajeng.“Bareng-bareng apaan kali.”
“Kirain udah jadian atau apa gitu Ra.”
“Novi apaan deh, siapa juga yang mau jadian sama orang kaya dia, dingin, kaku, yang ada nggak akan berwarna kisah cinta gue nantinya.”
“Awas Ra karma, jadian beneran tau rasa lo.” ujar Ajeng.
Gadis itu pun tercengir serta menggaruk kepalanya yang tak gatal.
***
Sangat lumrah jika saat jam pelajaran usai tepatnya saat jam istirahat, semua siswa maupun siswi berhamburan keluar kelas, entah menuju kantin, taman sekolah, perpustakaan ataupun tempat lain. begitu juga Satura, Novi, dan Ajeng, mereka bersama sama pergi ke kantin, namun tak sedikit pula yang tetap dikelas, seperti Lulu yang menjabat sebagai sekertaris kelas sangat sibuk mengurus daftar anak anak yang mengikuti lomba, bahwasanya tak lama lagi akan diadakan lomba antar kelas, entah itu kekompakan, kebersihan atau lomba lomba lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATURNUS
Teen FictionARKANUS DAEROBI, si Iblis yang menyamar menjadi bongkahan batu Es yang dingin. Pertemuannya dengan Satura Lucia Putri gadis cantik yang sembrono membuat hidup pria berheadband merah yang sangat abu abu itu seolah berwarna, Namun saat suatu kejadian...