Subetot Daily: Thursday

394 72 17
                                    

Jaemin dan Iqbal masih main pees di kamar Jaemin saat si Bungsu menghubungi Jaemin via telpon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin dan Iqbal masih main pees di kamar Jaemin saat si Bungsu menghubungi Jaemin via telpon. Mau tidak mau Jaemin melepas stik peesnya.

"Ngape?" Jaemin ketus.

"Mas belum tidur ya?" Suara Minhee di sebrang terdengar menyedihkan.

"Belumlah. Kita mah orang dewasa. Tidurnya kudu larut malem biar keren!" Aturan dari mana itu, Jaemin?

"Minhee laper."

"Sudah kuduga." Jaemin mengangguk-angguk. "Kebiasaan banget sih, Hee!"

"Minhee ya? Laper?" Iqbal ikutan nimbrung.

"Iya!" dijawab Jaemin.

"Yaudah hayuk lesgo lahh. Laper juga gue." Iqbal merapikan stik peesnya.

"Otewe!" Jaemin memutuskan sambungan telpon dengan Minhee tanpa ba bi bu. Langsung ngacir berdua ke dapur dengan Abangnya.

"Loh kok aku ditinggal?" Minhee mau nangis. Minhee takut jalan kedapur sendirian. Itulah alasan dia menelpon mas nya. Tapi kenapa malah ditinggal?

⋇⋆✦⋆⋇ 

"Buna?" Panggil Papa.

"Iya?" Buna yang baru saja terpejam akhirnya menatap Papa.

"Sepi ya bun, sudah lama gaada suara bayi nangis tengah malem," Papa bermukodimah. Ini hanya kalimat pengantar ya yorobun.

"Papa punya HP kan?" tanya Buna, papa mengangguk.

"Punya kuota?"

"Ya punyalah!"

"Buka Youtube aja. Trus cari suara bayi nangis, dengerin deh tu tiap malem."

"Heh, ya serem lah. Nanti dikira jurig!" Papa protes.

"Terus?"

"Sepertinya semesta mendukung." Papa melirik jendela, di luar hujan.

"Mendukung?" Buna belum faham.

"Mendukung pembuatan Subetot junior keempat." Papa senyum manis manja ingin diberi kasih sayang.

"Astaghfirullah orang tua mengadi-ngadi!" jawab Buna.

"Ikan hiu disayang-sayang, i love you sayang," pantun Papa.

"Apa sih Mas? gak jelas banget malem-malem juga." Buna geli sendiri.

Brian gemas menciumi tangan istrinya. Sampai tiba-tiba ponselnya berdering.

"Aduh gagal deh ah!" Brian sebal. Mengangkat telpon dari si Bungsu. Buna tertawa kecil.

"Kenapa ganteng?"

"Ditinggal abang sama Mas."

"Nanti papa telpon Masnya," Brian mengutak-atik layar telponnya. Sudah faham betul apa yang terjadi.

KELUARGA SUBETOT(TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang