"Dodoooo!!" Mbak Jenny teriak-teriak sambil lari ke arah Dowoon yang lagi ngerjain PR diruang tamu.
"Dalem, Mbakku?" Dodo senyum.
"Mbak punya cilok, mau gak?" Jenny menyodorkan mangkuk kecil di tangannya pada Dodo.
"Wih boleh nih." Dodo merapikan meja belajarnya. Jenny ikut duduk bersebelahan dengan Dowoon.
"Dek, kamu gak punya pacar apa? Ganteng gini loh!" Jenny nyeletuk gitu aja, gak peduli Dodo jadi batuk-batuk karena keselek, terkejut lah Dodo, Mbak Jen!
"Enggak mau pacaran, Mbak. Kata Abah pacaran itu dosa!" kata Dodo setelah minum air.
"Tapi kamu ada cewek yang di taksir kan? Hem?" Jenny jengat-jengatin alisnya menggoda Dodo. Dodo senyum-senyum kan jadinya.
"Ya ada sih, tapi Dodo gak enak mbak." Dodo menunduk. Ekspresi wajahnya sudah tak seceria tadi.
"Lah ngapa?" Jenny jadi kepo ingin mengorek kehidupan percintaan adiknya yang sudah dia tau kalo Dodo di sekolah itu sangat terkenal di kalangan ciwi-ciwi.
"Dia itu..., hehehe." Dodo malah nyengir ragu sambil garuk tengkuknya.
"Ngapa?" Alis Jenny mengerut. Saking kepo.
"Minhee juga suka sama dia." Dodo jujur banget kalo punya masalah, apapun itu ia pasti akan cerita ke Mbak Jenny atau ke Umi. Kecuali ke Mas Wonpil. Soalnya bisa bocor beritanya sampe sekomplek. Mas Wonpil kan anak pesbuk. Temennya ibu-ibu gaol tukang rumpi di komplek. Bisa malu Dodo.
"Yeh! Cemen banget kamu! Tikung Dek tikuunngg! Bedesang bedesing bedepang bedeping sat set sat set!!" kata Jenny sambil meliuk-liukkan tangannya seperti ular sanca lagi rebanaan.
"Masalahnya cewek itu juga suka sama Minhee, Dodo berasa orang ketiga 'kan Mbak?" Dodo murung banget.
"Kasian adeknya Mbak Jen. Pasti hati kamu rasanya seperti terpontal-pantil ya, Dek?" Jenny menyuapi cilok ke mulut Dodo. Jenny gak mau denger Dodo cerita lagi. Sedih, rek!
Lagi enak-enak makan sambil curhat tiba-tiba Wonpil dateng.
"Wih asekkkkk!, makan cilok tidak bagi-bagi. Gitu ya kalian semuaahhhhhh!" Wonpil pamer napas naganya ke Dodo. Baru pulang nugas, belum makan sama sekali. Kebayang gak tu bau naga Cancun? Dodo sampe keselek.
"Jorok banget ih!!" Jenny sewot.
"Bodo!!" Wonpil langsung mengambil alih garpu di tangan Dodo. Dicocolnya cilok dari mangkok Jenny.
"Jorok!!" Jenny menepuk tangan Wonpil yang hampir menyuap ke mulutnya. Alhasil cilok nya ngegelundung.
"Mbak ada masalah apa sama Pillie, hah?? Ayo gelut!!" Wonpil mencak-mencak kayak Kris Jon. Tangannya meninju-ninju udara kosong di depan wajah Jenny. Jenny melotot.
"Berani kamu sama Mbak?! SINI MAJU!!" Jenny berdiri. Ikutan bergaya ala Jeki Cen.
"Watawwwww!!" Wonpil ganti jurus jadi jurus burung bango Shaolin. Bodo amat lah. Yang penting jurus.
"Maju kau, pesek!!" Jenny bergaya ala Brusli. Hidungnya di toel-toel gitu loh ceritanya. Kayak Mark Lee di Video klip musik Kick It.
"Oke!! Watashi!! hiak!!!" Dodo yang ada di tengah Mbak sama Masnya ikutan berdiri seolah jadi wasit. Enggak tau ngomong apa yang penting gaya dulu.
"Allahu la ilaha illa hualhayul qoyyumm..!" Abah datang dengan sorban di tangannya. Lalu komat kamit baca ayat kursi.
"Siapa kalian semua?" Abah mulai beraksi. Anaknya satu-satu disabet pake sorban. Tenang aja. Gak keras banget kayak betotan Papanya Minhee kok, Abah Ujin lebih kalem, sabetnya pura-pura doang. Abah juga tau anaknya cuma bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELUARGA SUBETOT(TAMAT)
FanfictionKeluarga bahagia dari Papa Brian Subetot dan Buna Mansha Subetot. Dengan segala anugerah terindah dari tiga anak laki-laki nya: Iqbal Subetot, Jaemin Subetot dan si bungsu, Minhee Subetot.