CHAPTER 3
Hari Minggu tanggal 15 Juli 2019 merupakan hari terpenting bagi Dena, Karena hari ini ia akan melaksanakan perlombaan karya ilmiahnya. Perlombaan ini dilaksanakan di Aula Universitas Trinadarma yang diikuti oleh seluruh siswa dari berbagai kota. Dena sudah mempersiapkan segala materi yang akan dipresentasikannya. Ia didampingi oleh Bu Rini yang merupakan guru pembimbingnya dalam melakukan penelitian untuk karya ilmiahnya, tidak hanya itu Ibu Dena dan Gerry adiknya juga turut hadir untuk memberikan semangat kepada Dena. Namun, Dena tidak melihat batang hidung sahabatnya yaitu Qila. Padahal, Qila sudah berjanji akan hadir diacara itu.
'tuuutt... tuuutt... tuuutt..' Dena mencoba menelfon sahabatnya itu. Namun, tidak diangkat sama sekali.
"Dena, sebentar lagi giliran kamu, ayo siap-siap dulu" sahut Bu Rini pada Dena yang dari tadi sibuk berkutat dengan ponselnya.
"iyaa buu..." Dena bergegas mempersiapkan diri dan langsung menuju kearah Ibunya.
"Bunda doain Dena ya semoga bisa lancar presentasinya dan banggain bunda" kata Dena kepada Ibunya.
"Iyaa.. bunda selalu doain Dena, semangat sayangnya bunda" balas Ibu Dena sambil mengusap kepala anaknya.
'Selanjutnya peserta terakhir dari SMA PRANADIPA' panggil pembawa acara agar Dena segera menuju kepodium untuk melakukan presentasi yang akan dinilai oleh dewan juri.
Dena mulai melakukan presentasi dan juga memperlihatkan hasil penelitian yang telah ia lakukan. Ini perlombaan terpenting bagi Dena karena perlombaan ini dapat memberikan peluang kepadanya untuk mendapatkan sertifikat yang bisa membantunya mendapatkan beasiswa agar dapat berkuliah dikampus impiannya. Tidak hanya Dena, banyak sekali siswa-siswi dari berbagai daerah yang memiliki banyak pengalaman dalam mengikuti perlombaan seperti ini.
Setelah Dena selesai melakukan presentasi, gadis itu sangat gugup dan terus menggengam tangan Ibunya sambil berdoa agar ia bisa mendapatkan hasil terbaik. Tiba-tiba ponselnya berdering dan tertera bahwa yang menelfonnya adalah Qila.
"Hallo Dena??" kata Qila.
"Ih lo kemana aja si Qil, gue udah kelar presentasinya. Sebel banget!" balas Dena dengan nada kesal.
"Ya ampun maafin gue yaa.. yaudah mending sekarang lo keluar dulu deh dari aula, gue punya sesuatu buat lo".
"Yaudah tunggu bentar lagi gue keluar" ungkap Dena dan meminta izin terlebih dahulu kepada Bu Rini untuk keluar aula menemui Qila.
Setelah menemui Qila, wanita itu langsung menutup mata Dena dengan kedua tangannya. Lalu menuntun Dena kearah parkiran mobil yang berada disamping gedung aula. Saat matanya dibuka betapa terpukaunya Dena dengan apa yang ia lihat. Bagasi mobil sedan hitam yang penuh dengan hiasan kelopak bunga mawar putih dan diatas bunga itu terdapat kue redvelvet dengan tulisan * I'M BEHIND YOUR BACK *. Sontak Dena langsung menoleh ke belakang dan melihat sosok laki-laki yang selalu ada dipikirannya akhir-akhir ini, dengan menggunakan kemeja hitam yang digulung selengan, jeans panjang navy dan sepatu slip-on vans berwarna hitam pria itu berkata.
"Denarin Eilenn, will you be mine?" ucap Rey sambil mengarah sebuket bunga mawar merah dan boneka teddy bear berwarna coklat.
Pipi gadis itu mulai memerah, jantungnya serasa mau meledak mendengar apa yang diungkapkan Rey padanya. Ia tidak menyangka hal ini terjadi begitu cepat. Dengan sedikit gugup gadis itu menjawab pertanyaan yang dilontarkan Rey padanya.
Dena menatap mata Rey dengan senyum tipis dan menerima bunga serta boneka dari tangan Rey lalu berkata "Yes.. I will..."
"CIEEEE!!! ASEK ADA YANG GA JOMBLO LAGI NEH!" teriak Qila dengan wajah mengejek dan tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Right Time with Right Person
Teen FictionDenarin Eilenn merupakan siswa yang cerdas, introvert dan kutu buku yang memiliki banyak impian yang telah ia idamkan dari dulu. Reyvindra Mahawira merupakan laki-laki populer dan juga senior Dena disekolah yang memiliki sifat berbanding terbalik d...