Chapter 7

5 2 0
                                    




Dena sudah mulai mempersiapkan diri untuk menempuh ujian nasional, gadis itu selalu belajar dengan tekun walaupun begitu ia tetap membantu pekerjaan ibunya. Hari ini ia memiliki janji akan bertemu dengan Rey pukul 4 sore dicoffeshop tempat pertama kali Rey menghampirinya, memang semenjak Dena menjadi sedikit sibuk ia sangat jarang bertemu dengan Rey.

"Gimana kuliah lo Rey, lancar?" tanya Dena.

"Yaa gitu dehh mayan capek si, banyak juga laporan praktek yang udah punya deadline" balas lelaki itu.

"Hahaha...duh kenapa jadi horror nih cerita kuliahnya, emang secapek itu kah?".

"Yaa kalo bagi lo pasti ga terlalu Dena kan lo pinter, lah orang kayak gue kuliah rasanya berat banget ga ketolongan" keluh Rey dengan wajah sedihnya.

"Yaudahsiii jalanin aja ntar juga ga kerasa kok" kata Dena.

"Ehh tapii kayaknya lo belom ngasih tau gue deh lo mau kuliah dimana entar?".

"Sebenernya gue pengennya kuliah di luar negeri Rey...".

"HAH?! DEMI APAA?" Rey sangat terkejut dengan apa yang barusan Dena katakan padanya.

"Kenapasih segitunya ekspresi lo hahaha...".

"Lo srius mau kuliah diluar negeri? kita susah dong ketemu kalo gitu?"

"Iyaa Rey gue srius banget malah karena emang gue udah bikin plan ini dari gue kelas 1 SMA, makanya gue ikut banyak lomba biar hadiahnya bisa gue masukin ke tabungan buat keperluan gue kuliah entar... kalo masalah ketemu kan bisa lewat video call..." ujar Dena.

"Hmm... iyaa siihh gue paham, yaudah kalo gue lagi libur biar gue yang samperin lo hehe...".

Sesekali Rey sibuk berkutik dengan telfon genggamnya, yang membuat Dena sedikit terusik. Kemudian gadis itu langsung bertanya kepadaya.

"Rame banget tuh hape kayaknya" kata Dena dengan nada menyinggung.

"Gaa kok... biasa grup BEM lagi ada bahasan buat rapat entar" balas Rey. Memang semenjak kuliah Rey mulai tertarik mengikuti organisasi kampus, sebenarnya Dena juga sedikit heran mengapa orang seperti Rey yang biasanya pemalas bisa sangat antusias mengikuti organisasi seperti itu.

"Ohhh...pantesan ajaa..." balasnya.

"Iyaa nihh... btw Dena sorry banget kayaknya gue harus pulang cepet deh, tugas gue masih banyak banget soalnya." kata Rey.

"Iyaa yaudahh lo pulang gihh daripada ntar ga kelar-kelar, ati-ati yaa...".

"Yaudahhh... bye Dena ntar kalo lo udah dirumah kabarin gue ya" ucap Rey sambil bergegas merapikan barang-barangnya.

"Iyaa ntar gue kabarinn, byee!!" kata Dena.

***

Sesampainya dirumah gadis itu langsung membantu pekerjaan jahitan ibunya. Setelah itu Dena kembali ke kamarnya untuk menambah pengetahuannya tentang bahasa inggris IELTS dan ia juga harus segera mengikuti ujian IELTS untuk mendapatkan hasil minimal 7.0 agar dapat melampaui persyaratan seharusnya. Gadis itu memang sangat bersungguh-sungguh tentang apa yang sudah ia rencanakan dari waktu yang cukup lama.

'Kring!!!'

'Kring!!!'

Panggilan masuk dari Qila, Dena menutup bukunya sejenak dan mengambil ponselnya.

"Hallo, kenapa qil?" tanya Dena.

"DENAAA!!!! sumpahh loo harus kesini sekaranggg!!!!" terdengar suara Qila yang mulai ngos-ngosan seperti habis berlari dan suasana disana sangat berisik dengan berbagai bunyi kendaraan berlalu lalang.

Right Time with Right PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang