Lonely Night🌠

368 56 8
                                    

Jisung menatap makan malamnya. Ini sudah beberapa hari dan malam dia lewati tanpa seorang Minho. Awalnya Jisung meyakini dirinya jika Minho pasti akan kembali dengan cepat. Namun, sepertinya hal itu tak terjadi. Semuanya terasa begitu hambar tanpa Minho. Jisung menghela nafasnya. Dia melirik kursi yang ada di depannya. Kursi tersebutlah yang sering di duduki oleh Minho untuk makan malam bersama Jisung.

"Aku merindukanmu, haruskah aku kehilangan seseorang yang berarti di dalam hidupku lagi?" Tanya Jisung sembari menatap kursi yang ada di hadapannya. Seolah bertanya pada seseorang yang ada di depannya itu. Biarkan Jisung untuk malam ini seperti ini. Dia hanya membutuhkan seseorang untuk jadi temannya.

Bahkan untuk malam ini, Jisung merasa kesepian lagi. Setelah dia bertemu dengan Minho. Dan melewati semua hal bersama Minho, rasanya sangat menyenangkan. Dan Jisung tak merasakan kesepian lagi.

Akan tetapi untuk sekarang, semuanya berubah. Minho pergi meninggalkan Jisung sendirian disini. Kesepian di malam ini membuat Jisung ingin menangis dan marah pada Tuhan. Karena memiliki nasib buruk seperti ini. Dia ingin menyalahkan semua apa yang terjadi pada dirinya. Dia benci dirinya, dia ingin meninggalkan semua rasa sedih ini dengan caranya, berpikir tak jernih membuat dada Jisung terasa sesak. Mengingat jika banyak orang yang membenci kehadirannya di dunia ini.

"Hiks...aku benci diriku...hiks ma..pa...tunggu Jisung...hiks"

Jisung menenggelamkan kepalanya di atas meja makan. Menangis sejadinya di sana. Meninggalkan makan malamnya yang sudah mulai mendingin itu.

...


Sekali lagu aku bikin cerita cuman buat seneng2 aja. Buat ada yg baca ato enggak. gpp kok, lagian jari ku gatel pen namatin nih work hshs

Fiesta, Minsung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang