Jisung memperhatikan kertas yang ada di tangannya itu. Matanya terus terfokus pada setiap tulisan di kertas itu. Tak menyadari jika ada seseorang tengah berdiri dan mengikutinya dari samping.
"Apa itu?"
Jisung menoleh, ingin sekali dia memukul orang yang ada di sampingnya itu. Tak bisa dihitung lagi jika Minho selalu membuat Jisung terkejut dengan kebiasaannya ini. Selalu muncul secara tiba-tiba.
"Hanya materi untuk ujian nanti"
Dia mengangguk kecil setelah mendengar balasan dari Jisung. Jangan lupakan jika semua siswa di sana menatap aneh keberadaan Minho yang berjalan beriringan bersama Jisung. Sebab dia bukanlah siswa disana, bahkan dia sudah teihat dewasa jika dikatan seorang siswa SMA.
Jisung berhenti dari langkahnya. Dia baru mebyadari sesuatu. Dia menoleh pada Minho yang tengah menatapnya juga. Raut wajah Minho menandakan jika dia bertanya sesuatu pada Jisung.
"Sejak kapan kau ada disini?"
"Sudah lama"
Jisung menghela nafasnya lalu melanjutkan langkahnya. Minho pun mengikuti apa yang dilakukan oleh Jisung. Sesekali dia melirik Jisung yang sibuk dengan kertasnya itu.
"Eumm aku ingin bicara boleh?"
"Itu kau sudah bicara" balas Jisung tanpa menatap lawan bicaranya.
"Oh iya"
Jisung mulai menoleh pada Minho dengan tatapan tajamnya. Lama-kelamaan dia muak jika Minho selalu mengikutinya.
"Bisakah kau tinggalkan aku sendirian?"
"Tidak, aku adalah temanmu. Jadi harus selalu bersama mu. Kemana pun kau pergi"
Dan jangan lupakan jika Minho hampir saja ikut masuk kedalam kamar mandi jika saja Jisung tidak marah pada Minho.
Jisung menghela nafasnya panjang, lalu mulai mendudukkan dirinya di atas bangku di sana. Dia pikir jika bertemu Minho maka hidupnya akan lebih berwarna dan tak kesepian lagi. Namun, sayangnya itu hanyalah angan-angan seorang Jisung. Dia merasa mendapatkan masalah baru setelah mengenal Minho. Akan tetapi dia beruntung sekali, karena pamannya tak tahu tentang Minho.
"Kau sedang berpikir tentang hidupmu kan? Kau juga berpikir jika aku adalah masalah bagimu? Lalu kau juga takut kalo pria jahat itu akan tahu tentang diriku?"
Beberapa pertanyaan yang teontar dari Minho itu sukses membuat Jisung menoleh padanya dan menatap tak percaya apa yang dikatakan oleh Minho itu.
"Tidak, aku hanya ingin diam" balas Jisung yang jelas berbohong, sayangnya Minho tahu jika Jisung sedang berbohong.
Minho tersenyum, lalu duduk di samping Jisung.
"Jangan berbohong, aku tahu"
Jisung mengerjap-ngerjapkan matanya. Sebuah pertanyaan pun terlintas di otaknya. Mahkluk apakah sebenarnya Minho ini?
"Ya, aku berbohong" balas Jisung lalu menatap Minho tanpa ekspresi.
"Kalau begitu berhenti berbohong, jangan takut pada pria jahat itu, dan jangan takut pada sekelompok bocah ingusan"
Jisung tersenyum ketika mendengar kata 'ingusan' yang keluar dari mulut Minho.
"Kenapa tersenyum?"
"Ingin saja"
Minho ikut tersenyum, merasa senang jika melihat Jisung tersenyum.
...
Semoga suka:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Fiesta, Minsung✔
Fanfic[𝚌𝚘𝚖𝚙𝚕𝚎𝚝𝚎𝚍] Meski udah tamat, vote dan komennya tetap diharapkan oleh authornya:'( 『1』Minsung story ❝Selamat untuk teman kecilku, kau sudah lulus. Bahkan kau tak mengingat siapa aku❞ 🔺bxb area 🔺baku 🔺Alurnya kecepetan 🔺Homophobic? Out...