Prolog

15 2 1
                                    

"Ra, gue tungguin lo ya."

"Ra, Senna sekarang udah punya yang lain. Sedangkan gue cuma punya lo."

Gue nggak tahu kalau kalimat yang dulu bikin gue senyam-senyum sepanjang malam itu ternyata malah menjadi boomerang dan awal mula dari segala beban pikiran yang menanti gue di masa depan.

Dulunya, gue bener-bener nunggu orang itu menyebutkan kalimat itu. Tanpa gue pernah tahu, bahwa kalimat itu juga yang bakal semakin menjauhkan gue dari 'dia'.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Lo.. bakal balik kan ? Balik ke gue ?"

"Yaiyalah Lis, kemana lagi gue pulang kalau bukan ke lo ?"

Gue baru tahu kalau janji yang pernah gue ikrarkan dalam pikiran gue, ucapan yang gue lantunkan dengan penuh percaya diri ternyata bisa terkikis hanya karena kehadiran 'dia'. Gue hidup seolah udah menyetel diri gue untuk seseorang. Gue nggak pernah tahu bahwa sosok 'dia' bisa mengubah settingan pikiran gue. Dan gue nggak mau sampai itu terjadi.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gue kembali dengan cerita baru setelah menelantarkan cerita gue yang disebelah :(

Bener-bener lagi kehabisan ide buat cerita sebelah. Maafin, gue emang nulis tergantung mood dan inspirasi yang datang huhu

Percayalah kalau cerita-cerita sebelah nggak dilanjut artinya idenya lagi tersendat :) Lagi dibersihin dulu sampah-sampahnya.

Lost & LookingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang