Seringnya ditinggal offline membuat Ashwa liar. Tutur katanya pun menjadi kasar. Dia tak menerima pesan singkatnya diabaikan begitu saja. Pikirannya menjadi dangkal. Rela beringkar pada prinsip yang telah menjadi acuan.
"Kalo gini terus, mana gue tahan!." kata Ashwa menatap malas layar gadget. "Mending offline, daripada online gak karuan!".
"Ting" pesan whatsapp masuk.
Ashwa terlihat sumringah. "Akhirnya.."Namun ketika dibuka, pesan itu berasal dari grup kelas bukan dari Galang,pacarnya.
Wajah Ashwa kembali murung, ekspetasi hanya angin lewat. Dia memilih untuk berbaring di tempat tidurnya."Apa gue harus pergi?". Ucap Ashwa menatap langit kamar "Ini sudah kelewat batas! Sampai kapan aku berjuang sendirian?"
"Ah sialan!"
🍃🍃🍃

KAMU SEDANG MEMBACA
Ashwa (Proses)
Teen Fiction"Selesaikan dulu urusanmu dengan masa lalu mu, tak baik menjalin hubungan dengan orang baru namun hati mu masih tertinggal di tempat dahulu". -31 Agustus 2019 "Kesalahpahaman itu terus bergulir hingga sekarang. yang mengakibatkan kecanggungan sosial...