01|Awalnya

44 19 9
                                        

"Gue cuma suka tawanya saja". Ucap Ashwa.

"Gue juga." timbal Vanya cengar cengir ketika melihat Fahrul. "Dia juga ganteng, tinggi  lagi. Beuh idaman dah."

Ashwa mendelik jijik "dihh.."

Vanya membanting wajah Ashwa dengan tangannya. "Tuh liat! Ganteng 'kan?"

"Apaan sih main banting muka orang! Bikin keki aja deh." keluh Ashwa yang mencoba menyingkirakan tangan Vanya dari wajahnya. "Kalo demen, embat aja! Lagian kamu 'kan Jomblo?."

Vanya berfikir sejenak. "Iyah juga yah? Tapi malu ah" katanya dengan bibir mengerut.

"Tumben malu? Biasanya juga malu malu 'in". Celetuk Ashwa jujur.

"Bener bener temen laknat gak ada akhlak". sahut Vanya nada marah tapi gak beneran marah. "Eh tapi, tau nggak?"

"Kagak"

"Kemarin, pas Naya lagi nulis di papan tulis, diem diem Fahrul motret Naya lho." Ucap Vanya menimbulkan kesan serius. "Kayaknya nih ya, Fahrul demen sama Naya."

"Ya wajarlah suka sama Naya, orang Naya nya juga cantik, berbakat pula"

"Gak kayak kita, udah burik gak punya bakat lagi". kata Vanya agak murung.

"Kita? Maaf yah..gue burik burik gini punya bakat, gak kayak lo". Ejek Ashwa

"Dih" deliknya "emang bakat lo apa?"

Kini Ashwa benar benar mematung. Ia tidak tau harus menjawab apa. Toh, dia nya aja gak tau punya bakat kayak apa. Atau jangan jangan, kedua makhluk astral ini sama sekali gak punya bakat? Memprihatinkan.

🍁🍁🍁

Entah anugerah apa, kini Ashwa ditakdirkan berpapasan dengan Fahrul, teman sekelasnya. Ashwa ragu untuk menyapa, namun apa salahnya menyapa dan bertukar tanya?.
Ashwa mengambil ancang ancang untuk mengumpulkan segenap keberaniannya dalam memulai topik pembicaraan kepada seseorang yang sama sekali belum Ia kenal.
Ashwa segera berbalik badan dan menghentikan langkahnya."Tunggu!"

Fahrul terdiam ditempat, Ia berputar badan memastikan apakah ujaran 'tunggu' dimaksudkan kepadanya atau bukan.
Fahrul menunjuk diri sebagai Isyarat menanyakan "saya?"

Ashwa mengangguk, dan menghampiri Fahrul. "Eum..Fah-fahrul kan?" tanya Ashwa terbata bata saking groginya.

"Iyah, gue Fahrul. Ada apa ya? Apa gue kenal sama lo?"

"Gue Ashwa, dan kita temen sekelas." Jawabnya asal, ia tidak tau apa yang barusan dia katakan."Ngomong apa sih gua?" Gumam hati kecilnya.

"Oh begitu."

"Iyah"

"Ada lagi yang dipertanyakan, Ashwa?" tanya Fahrul manis. Tentu saja, itu mendatangkan grogi tingkat akut bagi Ashwa.

"Oh iyah, lo 'kan anggota Volley di  eskul, aku mau nanya.." ucap Ashwa di gantung kayak jemuran.

"Iyah? Nanya apa?"

"Anj*r ngomongnya lembut lagi, adem bener. Kan aku jadi grogi kayak gini" lagi lagi gumam hati Ashwa.

"Besok latihan seperti biasa?"

Setelah mendengar itu, Fahrul terkekeh pelan. Kok ada makhluk aneh yang masih hidup di era modern kayak sekarang?.

"Iyah besok latihan seperti biasa kok, ada lagi yang ditanyakan?"

"Oh udah kok, makasih yah"

"Iyah sama sama" kata Fahrul dengan senyum manis nya

"Fiks, habis dari sini, Aku bakalan ngidap diabetes" kata hati Ashwa sembari menelan saliva.

"Dah.. Sampai jumpa di kelas" ucap Ashwa canggung. Ia pun berputar badan kemudian berjalan dengan tempo yang agak cepat.

"Belum juga balas 'dah' udah ngacir duluan, menarik juga" ujar Fahrul menatap kepergian Ashwa.

🍁🍁🍁

"Coba tebak, tadi gue ngobrol sama siapa?" Tanya Ashwa berbinar binar kegirangan

"Apa apaan sih ah, dateng dateng suruh nebak. Males ah" sahut Vanya kayak orang Badmood. Dia kembali menatap layar gadgetnya.

"Tumben tumbenan badmood gak jelas, lagi liat apaan sih?" Tanya Ashwa kesal, Ia merebut paksa gadget temannya itu. "Ohh..jadi cuma gara gara liat mantan punya gebetan baru lo jadi badmood?" Tanya Ashwa bernada ejekan. "Kirain lagi pms".

"Keki banget sumpah!" Ujar Vanya sembari melipat tangan di dada pertanda dia tidak menerima fakta mantannya telah move on terlebih dahulu dari pada dirinya.

"Dahlah..cowok 'kan masih banyak?"

"Dihlih..ciwik 'kin misih binyik"

"Eh udah berani ngeledek." Ashwa pun menyentil bibir Vanya "mantap 'kan?".

"Ihh sakiit" ucap Vanya mengandung kemanjaan.

"Udah dong, gue mau ngomong nih.."

"Bicaralah." Kata Vanya mempersilahkan

"Tapi tebak dulu dong tadi gue ngobrol sama siapa!" Pinta Ashwa agak manja kecentilan.

Vanya memutar bola matanya "To the point lah..gak usah bikin ribet"

"Iya deh". Ashwa pasrah. "Tadikan, gue habis ngobrol sama Fahrull..uwh sue cakep bener" Ucap Ashwa membayang bayangkan senyuman nya Fahrul. Tak sadar, ia berhenti dan melamun sambil tersenyum senyum.

"Yang bener?" tanya Vanya tak di gubris Ashwa. "Yaelah ngelamun! Pantes gak nyaut"

"Woyy!!" Teriak Vanya yang sukses menyadarkan Ashwa dari lamunannya.

"Ngagetin trooss.."

"Lo sih, pakek acara ngelamun! Gue tuh tadi nanya!!"

"Oh? Nanya apa?"

"Dahlah kagak usah di bahas, gak nafsu"

"Hehehe"

🍁🍁🍁

Ashwa (Proses)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang