- a c t I I I

536 93 14
                                    

1 tahun yang lalu...

Shandy melangkah riang di jalanan yang sempit itu. Tapak sepatunya sudah beberapa kali menginjak genangan kotor, namun ia tak peduli. Dia terus memasang senyum di wajahnya, karena akan segera pulang–ia akan menemui adiknya tersayang.

Setelah 6 bulan dirinya tinggal di penjara, akibat pencurian yang dilakoninya, akhirnya dia dapat menghirup udara segar juga. Sebenarnya, bukan pertama kali ia mengalami hal seperti ini. Namun, yang ia syukuri adalah, masa tahanannya kali ini lebih singkat daripada biasanya. Sepertinya, para polisi pun sudah muak melihat wajahnya di kantor mereka.

Shandy pun tiba di daerah pinggiran yang kumuh, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan yang berkilau. Di situlah orang-orang seperti dirinya tinggal. Orang-orang yang hidup tanpa memedulikan aturan dan norma masyarakat yang berlalu.

"Weh, Shandy! Udah bebas lo?"

Sebuah suara yang serak memanggil Shandy. Ia menoleh ke arah suara itu, dan mendapati seorang lelaki yang seumuran dengan Shandy. Ia sedang merokok di teras rumahnya, yang terbuat dari seng.

Orang tersebut adalah mantan preman yang sudah Shandy kenal sejak lama.

"Hehehe, iya, nih, Bang," jawab Shandy, terkekeh.

"Lu bolak-balik ketangkep mulu, sih," ucap pria itu, "coba kalo lu jago, kayak gue!"

Shandy menanggapi pria itu dengan tawa kecil. "Yeee...katanya udah tobat, Bang..." ujarnya, "eh, Bang, ngomong-ngomong, Fiki gimana, ya?"

"Fiki? Baek-baek aja, tuh, anak. Sering lewat sini kalo berangkat," jawab pria itu, "dia, mah, rajin sekolahnya, nggak kayak elu!"

Heist | UN1TY (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang