Cahaya matahari masuk melalui celah celah jendela, burung-burung berkicauan, orang-orang sudah banyak yang berlalu lalang menandakan bahwa pagi sudah datang.
"Wah aku telat ssu!!!"
Pemuda tadi beranjak dari tempat tidurnya dan mulai membasuh dirinya.
"Aduh, udah jam segini. Makan nanti aja deh." Lalu ia langsung berlari meninggalkan rumahnya menuju stasiun. Sesampainya disana, pemuda itu langsung masuk ke salah satu kereta.
"Huft... untung keretanya belum berangkat ssu. Ah... mana belum sarapan lagi. Siapa sih yang nyuruh pemotretan jam segini." Ia terus menggerutu sepanjang perjalanan.Setelah sampai di tujuan, pemuda itu turun dari kereta. Ia terlihat sedang mencari sesuatu.
"Oi Kiseee. Disini." Pemuda yang dipanggil Kise itu pun berlari ke arah suara yang memanggilnya itu.
"Sejin-san kenapa sih pemotretannya pagi-pagi? Aku kan jadi tidak bisa bangun siang. Bahkan aku sampai tidak sarapan." Oceh Kise di dalam mobil.
"Ya mau gimana lagi memang itu jadwalnya." Ucap Sejin sambil mengemudi mobilnya.
"Kita bisa sarapan dulu ngga? Aku lapar ssu." Mohon Kise kepada Sejin a.k.a managernya.
"Kita sudah terlambat tahu?! Kita sarapan disana aja ya." Setelah berbicara seperti itu Sejin melirik ke arah Kise.
"Pfftt..."
"Apa kenapa kau tertawa ssu?!!"
"Tidak, tidak ada apa apa. Hanya saja mukamu..."
"Kenapa? Mukaku kenapa? Tidak ada yang salah dengan mukaku?!"
"Kau seperti anjing yang ditinggal majikannya, lucu sekali."
"Hmmpphh... aku ngambek ssu." Kise mengerucutkan mulutnya dan memalingkan mukanya (sikap ngambek)Tak disangka mereka telah sampai di tujuan. Kise dan manager nya turun dari mobil.
"Ohayouu minnacchi!" Sapa Kise kepada semua orang disana.
"Ohayou Kise-kun." Jawab mereka yang ada disana.
"Kise!" Kise mencari orang yang memanggilnya dan mendapatkan managernya melambai padanya.
"Nani?" (Masih dalam mode ngambek)
"Berhentilah cemberut. Makanlah. Kau bilang kau lapar." Ucap Sejin membuat Kise menghentikan sikap ngambeknya. Kise lalu makan dengan lahap. Setelah selesai sarapan, Kise lalu melakukan pekerjaan sampingnya (model)Setelah kira-kira 3 jam pemotretan, Kise disuruh istirahat di ruangan yang di sediakan. Ia membuka HP nya yang sedari tadi ia matikan. Betapa terkejutnya dia, begitu banyak pesan dari sosial media nya. Saat Kise lihat ternyata, sebagian besar adalah ucapan Happy Birthday. Dari para fans maupun teman SMA-nya.
"Loh, ini tanggal berapa sih ssu?
"Oh iya ini hari ulang tahunku. Kenapa aku bisa lupa ya?"
"Setidaknya aku harus berterima kasih dengan semua ucapan mereka." Kise sibuk mengetik balasan ucapan yang dia terima.
"Kise, apa yang sedang kau lakukan? Jam istirahat sudah berakhir."
"Oh oke aku akan segera kesana ssu." Kise meletakkan Handphone nya dan pergi melanjutkan pemotretan.Setelah selesai melakukan pemotretan, Kise kembali ke ruangannya dan melanjutkan pekerjaannya (membalas ucapan HBD).
Saat sedang sibuk membalas ucapan para fans dan temannya, ia menyadari kalau teman-teman SMP nya a.k.a Kiseki no Sedai tidak ada yang memberinya ucapan selamat ulang tahun. Hal itu membuat perasaan bercampur aduk, karena Kiseki no Sedai sudah dia anggap sebagai keluarganya sendiri. Saat Kise sedang melamun tiba-tiba managernya masuk ke ruangan.
"Kise, ada apa? Kenapa melamun seperti itu? Kau sakit?" Tanya Sejin.
"Tidak aku tidak apa-apa ssu." Jawab Kise sedikit tersenyum.
"Oh ya Sejin-san."
"Hmm kenapa?"
"Apa habis ini ada pemotretan lagi ssu?"
"Masih nanti sore. Kenapa?"
"Ah souka."
"Apa kamu mau makan dulu sebelum pemotretan selanjutnya?"
"Iya."
"Kamu mau makan apa?"
"Terserah ssu."
"Bagaimana kalau maji burger?"
"Oke."Selama perjalanan Kise bermain dengan HP nya. Entah apa yang dia lakukan. Dia terkadang bermain game, membalas chat, melihat story orang, dll. Walaupun begitu dia terus saja melamun dan murung.
"Kise, kita sampai." Ucap Sejin lalu turun dari mobil diikuti Kise.
"Kamu mau makan apa?"
"Yang biasanya aja ssu."
Manager Sejin pergi memesan dan membiarkan Kise memilih tempat duduk. Restoran saat itu agak ramai jadi tempat duduk yang tersisa hanya sedikit. Kise mencari dan menemukan tempat duduk yang kosong, ia lalu duduk disana. Ia tersadar bahwa tempat duduk yang ia tempati seperti yang biasa ia tempati saat bersama dengan Kiseki no Sedai. Ia terus saja melamun dan memikirkan kenapa para Kiseki no Sedai tidak memberinya ucapan selamat ulang tahun? Apa mereka lupa? Masak sih mereka lupa? Kise terus saja melamun dan tak sadar bahwa managernya sudah datang membawa makanan yang ia mau. Mereka makan dalam diam, tidak ada yang berbicara, masing-masing terlarut dalam pikirannya. Setelah makan mood Kise sedikit lebih baik, setidaknya ia sudah ceria seperti biasanya. Mereka melanjutkan perjalanan ke tempat pemotretan selanjutnya. Dalam perjalanan Kise asik selfie-selfie dan melihat galeri nya. Di galerinya ia menemukan sebuah foto, foto saat dia masih SMP. Foto itu diambil tepat saat dia berulang tahun dan Kiseki no Sedai memberinya sebuah kejutan. Melihat itu Kise jadi kembali sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shingeki No Kuroko [END]
ספרות חובביםCerita absurd dari gabungan KNB dan SNK Colab with @Frouuu