Chapter XI : The Butterfly

230 37 12
                                    

Raven dan Albert yang melihat kejadian itu seolah tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Araya dekat dengan makhluk suci kerajaan Slovakia dan menyembuhkannya dengan sihir yang sangat kuat. Araya bukan penyihir biasa.

Dibalik rimbunnya semak, mata tajam Ferdinan pun seolah terkejut dengan apa yang ia dapati dari Araya saat ini. Informasi ini akan ia sampaikan kepada Sang Ratu.

===============================

===============================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Picture of Restaurant]

Raven mengajak Araya makan siang di restoran mewah di tengah kota. Restoran ini berarsitektur skandinavian kuno dengan dinding dipenuhi lukisan-lukisan pemandangan dan pernak pernik yang unik.

"Terimakasih ya Araya karena sudah mau menemaniku makan siang!" ujar Raven berusaha senormal mungkin karena saat ini ia tengah menyembunyikan kegugupannya yang masih terbayang sosok Araya beberapa jam lalu saat melakukan sihir penyembuhan yang sangat mengagumkan dan langka.

Araya bersikap tenang-tenang saja karena tak mengetahui jika hal itu telah menjadi tontonan 3 manusia itu dan salahsatunya sedang duduk bersamanya saat ini.

"Jadi aku hanya menemanimu dan melihatmu makan siang saja nih?" ujar Araya lembut
"E-eh, ya kamu juga ikut makan dong." Tukas Raven sambil menggaruk belakang kepalanya refleks karena kegugupannya.
"hehehe, aku hanya bercanda Tuan Raven" tawa Araya lembut dibalik kain penutup wajahnya. Pria di seberang nya mengulum senyum menghangat dan pipinya memerah malu.

Makanan mereka telah sampai dimeja. Makanan ini terlihat sangat enak dan mewah. Beberapa makanan bahkan baru Araya temui saat ini.
"Araya, sebelum makan mungkin sebaiknya kain penutup wajahmu dibuka dulu" ucap Raven memberi saran
"A-ah iya" ujar Araya kemudian tangannya membuka kain penutup wajah itu.

Gerakan Araya terlihat seperti slow motion dimata Raven. Sendok dan garpu yang sedang di genggamannya itu lolos dan terjatuh dari tangan Raven saat ia melihat langsung wajah Araya yang sangat mengagumkan dan tak dapat dideskripsikan dengan kata. Pegawai restoran dan pengunjung mencuri pandang dan berdecak kagum melihat rupa cantik seorang yang tengah duduk bersama anak sulung keluarga Volksveer itu.
'Pasangan yang sangat serasi'
'Mungkin dia akan menjadi menantu keluarga Volksveer'
'Anak sulung keluarga Volksveer tampan dan pasangannya juga cantik'
'Sepertinya mereka sekampus'
'Aku tak sabar menunggu undangan pernikahaan dari keluarga Volksveer' bisik mereka sayup-sayup.

[✓COMPLETE] Araya and The Magical CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang