Chapter XXIII : The Great Battle

213 37 36
                                    

Kristof Sang Wazir dengan sihirnya menuliskan puluhan surat dengan isi yang sama. Didalam surat itu dituliskan
"Cepu Merak telah berada ditangan Dia Yang Agung. Untuk Para Raja dan Ratu, segera siapkan puluhan ribu pasukan dan esok kita berkumpul di perbatasan timur Kerajaan Slovakia. Untuk Para Krisan, segera siapkan senjata pusaka kalian dan bersiap untuk melindung Dia Yang Agung. Dia Yang Agung saat ini berada di Kerajaan Albania.
Surat ini ditulis atas kewenangan yang telah diberikan Raja Arthur kepada Wazir Kristof Laveux"

Setelah selesai menuliskan puluhan surat itu, Kristof merapalkan mantera "Adios Sentikum" kemudian dengan ajaib surat-surat itu berterbangan menuju berbagai arah, mereka mengirimkan surat itu kepada Raja dan Ratu di seluruh kerajaan didunia, serta ke puluhan anggota Orde Krisan Putih di berbagai kerajaan.

===============================

===============================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Picture of Araya Verkhizeun]


Raja Arthur dan Ratu Bella menjamu Araya dengan sangat baik. Diatas meja makan yang memanjang itu telah tersaji berbagai jenis makanan khas Kerajaan Albania. Saat Araya selesai memakan salad sayuran itu, tiba-tiba pintu ruang perjamuan terbuka. Araya menatap ke arah sana dan mendapati seorang lelaki berbadan tegap berotot berdiri terpaku memandangnya dengan tatapan penuh kerinduan serta nafas yang terengah membuat dada bidangnya naik dan turun dengan cepat. Bulir keringat yang berada di pelipisnya mengalir menuruni pipi hingga rahangnya yang kokoh, membuat ia terlihat semakin tampan dan gagah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓COMPLETE] Araya and The Magical CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang