Chapter II : Welcome Ceremony of New Wizardy Students

377 49 5
                                    


"Sialan kau, kalau jalan itu lihat-lihat" ujar pria itu yang sepertinya merupakan senior
"Sekali lagi mohon maafkan saya" ujar Araya
"Kenapa kau di kampus memakai jubah sampai menutupi seluruh wajah segala, cepat buka!!! Aku ingin melihat wajah kurang ajarmu itu" pekik pria itu memaksa Araya
"Ma-maafkan saya tuan, saya tidak bisa membuka jubah saya" ujar Araya ketakutan karena seseorang searang tengah memaksanya untuk membuka jubahnya.
"Beraninya kau hah, cepat buka" ujar pria itu memaksa sembari tangannya berusaha membuka jubah merah marun Araya. Tiba-tiba jubah Araya tersibak dan memperlihatkan wajah yang selalu ia sembunyikan. Seketika itu juga beberapa mahasiswa yang berlalu lalang berhenti dan menutup mulut mereka yang menganga dengan lengan mereka. Lelaki yang berhasil menyibakkan jubah Araya seketika membatu melihat wajah dari orang yang menyenggolnya itu.

"Kau......" Ujar lelaki itu

-------------------------------------

Jubah marun itupun tersibak dan menampilkan wajah Araya yang selalu tertutupi. Para mahasiswa yang sedang berlalu lalang berhenti melahat pertikaian antara Araya dan lelaki itu, kemudian mereka termenung kaget dan mengerutkan dahi mereka saat mereka melihat rupa Araya, bahkan banyak dari mereka yang mulai berbisik-bisik dengan teman mereka menggunjingkan tampang Araya. Begitupula dengan lelaki yang dihadapannya yang saat ini sedang mengerutkan dahinya menatap menyelidik rupa Araya. Jantung Araya berdentum sangat kencang saat dirinya menerima tatapan-tapan itu, tatapan yang membuat dirinya merasa sakit, tatapan yang membuat dirinya seolah menjijikkan karena banyaknya bekas luka diwajahnya.

 Jantung Araya berdentum sangat kencang saat dirinya menerima tatapan-tapan itu, tatapan yang membuat dirinya merasa sakit, tatapan yang membuat dirinya seolah menjijikkan karena banyaknya bekas luka diwajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Picture of Araya Verkhizeun]

Seketika itu Araya langsung menutupi kembali wajahnya dengan kain penutup wajah dan kembali memakai cindung jubah marun-nya serta mulai berlari menerobos tatapan-tatapan menjijikkan yang ditujukan padanya. Dirinya terus berlari melangkahkan kakinya tanpa arah yang pasti, hingga Araya sampai di sebuah taman diatas bukit kampus barunya, di hadapannya berdiri sebuah gapura yang terbuat dari batu dan bertulisan "The Ancient Stone Garden" atau "Taman Batu Kuno". Araya memasuki taman yang cukup luas tetapi tidak terawat dan sangat sepi, dirinya mengambil duduk disalah satu bangku yang terbuat dari batu. Terbersit didalam benak Araya mengenai kekhawatiran kehidupannya dikampus nanti. Bagaimana nanti ia akan menjalani kuliahnya jika dihari pertamanya sudah berantakan seperti ini.

 Bagaimana nanti ia akan menjalani kuliahnya jika dihari pertamanya sudah berantakan seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓COMPLETE] Araya and The Magical CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang