Bagian 1

130 12 10
                                    

Assalamu'alaikum! Perkenalkan, namaku Badrul.

Hari ini adalah hari kelulusanku setelah menempuh kuliah selama 4 tahun. Untuk merayakannya, aku pun berencana mengajak sohib karibku untuk berlibur di kampung halamanku yang berada di pulau kalimantan.

Kami pun menyiapkan barang-barang yang diperlukan dalam perjalanan. kami tinggal di jakarta, jadi jakarta dan kalimantan terpisah jadi tidak bisa melewatinya dengan mobil kami berempat harus naik pesawat atau naik kapal.

Aku dan sohibku memutuskan naik kapal saja. Di dalam kapal kami bercanda, berbicara masa lalu tentang kuliah, tidak terasa kami sudah sampai di kalimantan.

Kami pun mencari taksi untuk ke kampung halamannku.

Setibanya disana kami terheran-heran.

"Kenapa tidak ada orang?" tanyaku.

Kami kebingungan kenapa tidak ada satu pun orang di kampung.
Tahun lalu aku kesini orang disini ramai, kenapa sekarang kosong seperti kampung mati
Kami pun berkeliling melihat-lihat siapa tau ada orang disini.
Tidak lama kami berjalan-jalan kami menemukan rumah kakekku.

Aku dan temanku mengetuk pintu dan tidak ada yang merespon, kami pun terus mencoba tak lama kemudian pintu tersebut terbuka. Temanku yang bernama Lim ketakutan lalu aku menenangkannya.

"Tenang, mungkin kita mengetuk pintunya terlalu keras!" sambil menenangkan Lim, kami masuk dengan mengucap permisi. Udara disini dingin sekali sehingga membuat bulu kudukku merinding.

Pintu tiba-tiba tertutup.

"Mungkin angin..."

Prrraaang!! Buum!! Cleng cleng!!

Kami dikagetkan dengan suara panci terjatuh dan seseorang tiba-tiba menyentuh pundakku.

"Aduh kakek bikin kaget saja!" seruku saat melihat wajah kakek. Namanya Tok Dalang.

"Kalian ngapain disini?" tanya kakek kepada kami.

"Ohh. Kami kesini ingin mengunjungi kakek sekalian liburan," sahutku. Aku pun bertanya, "kenapa disini sepi sekali?" 

"Disini ada wabah!" jawab kakek.

"Kenapa bisa terkena wabah, Kek?" tanyaku lagi.

"Karena orang disini kekurangan makanan jadi para warga mencari makanan dan ada satu orang menemukan jamur, jamur itu pun dimasak dan dimakan ramai-ramai dan mereka kejang-kejang mereka berubah menjadi monster yang haus darah dan daging manusia!" Jawab kakek heboh.

"Kenapa kakek tidak makan bersama mereka?" Tanyaku lagi.

Kakek pun menjawab, "Kakek dan teman kakek tidak mau makan karena takut jamur itu beracun!" jawab kakek.

Temanku Lim pun bertanya, "Dimana teman kakek itu?"tanya teman ku

"Teman kakek digigit oleh monster itu dan dia berubah menjadi monster juga!"

"Kemana sekarang monster itu, Kek?"

"Monster itu pergi ke hutan. Kalian pasti lelah istirahat dulu kalian pasti lelah!"

"Iya Kek!"

Kakek pun memberi pesan kepada kami, "Tapi ada satu hal yang tidak boleh terjadi, kalian tidak boleh terluka karena kalian dapat mengundang monster itu, karena monster itu dapat mencium darah manusia,"

"Iya kek!"

Keesokan harinya, kakek menyuruh kami mencari kayu bakar dan mencabut singkong yang kakek tanam.

"Udah nih, kek!"

Anehnya, malam pun tiba.

"Badrul, gue kencing dulu, ya!"

"Iya, Lim!"

Tanpa sengaja Lim pun tergores paku. Kakek pun mendengar ada yang sedang berlari, kakek menyuruh kami masuk ke rumah dan ternyata suara lari itu adalah kumpulan
Monster yang haus darah.




Bersambung...

Misteri kampung ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang