Sugar Baby ✔ [ SUDAH TERBIT ]

01. Meet Her

siang ini nuala dan temannya yang bernama lalisa tengah berada di sebuah mall yang berisi toko-toko pakaian serta tas dengan merk terkenal. mereka berdua enggak sekali dua kali pergi ke tempat itu, cuman rasa takjub dicampur gak percaya aja yang bikin mereka berdua terus memandangi pintu masuk.

"ini serius lo mau bayarin gue?"

"ya serius lah, daddy gue abis transfer tujuh pulu lima juta barusan, sayang kan kalo gue gak sedekahin ke lo"

lalisa memandang temannya itu dengan ekspresi datar, ini dia beneran mau bayarin tapi diselingin dengan sifat riya, astaghfirullah neng.

"lo mau apa?" tanya nuala dengan rasa percaya diri yang tinggi.

"gue mau ke h&m aja, beliin gue cardigan yang gue naksir banget itu lho"

"gila, kita jauh-jauh sampe bolos kuliah lo cuman pengen beli cardigan doang lis? jangan takut duit gue abis kali"

lalisa menoyor kepala nuala hingga nuala terdorong ke samping.

"nyet bukan takut duit lo abis, tapi gue takut kalo kulit gue gak bisa terima baju sultan, lo tau kan gue itu kaum kismin?"

"santai kayak dipantai, mending kita ke sana aja yuk, gue beliin kaos mahal" nuala menarik tangan lalisa ke counter fashion merk chanel.

"eh tapi lo kan mau beli iphone nu?"

"gampang, abis ini juga gue dikasih lagi sama daddy gue."

"lo mau mantap-mantap lagi?" nuala mengangguk, sambil merogoh totebag nya mencari ponsel.

"besok dua hari izinin gue ya, bilang apa kek, gue kemana gitu ada acara keluarga apa kek, soalnya nanti sore gue mau otw sama daddy gue"

lalisa menahan tangan nuala agar memberhentikan langkah kaki nya.

"hah? kemana?"

"bali"

---

"sebentar ya pa, aku cuman beli cincin aja, abis itu kita langsung pulang"

"iya sayang, aku tunggu disini" sonya pergi meninggalkan suaminya di sebuah resto, ia minta ditemani ke sebuah mall untuk membeli sebuah cincin berlian model terbaru, padahal ia tau jika sore ini suaminya akan flight ke luar kota. maklum saja richard jarang sekali dirumah menghabiskan waktu dengannya dan juga anak-anak, ia terlalu sibuk bekerja.

richard tengah duduk santai sambil menyeruput esspresso, sesekali ia melirik arloji nya masih pukul 2 siang, sedangkan penerbangannya ke bali jam 5 sore.

sementara itu, sonya terlihat memilah-milih beberapa cincin berlian dengan berbeda model, setelah dirasa cocok dengan selera serta pas dijari manisnya ia langsung membayar karena takut membuat suaminya menunggu lama.

"terimakasih nyonya, semoga harimu menyenangkan" ucap sang kasir yang disenyumi oleh sonya sebelum ia meninggalkan toko perhiasan tersebut.

sedikit tergesa-gesa sonya berjalan, memang jarak dari toko perhiasan ke tempat suaminya itu lumayan dekat hanya beda satu lantai, tapi tetap saja ia tidak mau suami nya menunggu lama, apalagi sore ini suaminya akan pergi melakukan perjalanan bisnis.

brak

"hati-hati dong bu kalo jalan" sonya tanpa sengaja menabrak seorang gadis didepannya.

"maaf dik maaf, saya gak sengaja. gak kenapa-kenapa kan?" tanya sonya khawatir padahal barang belanjaannya yang jatuh berserakan.

"untung minuman saya gak jatoh, lain kali hati-hati bu." ucap si gadis sedikit sewot.

"lo bisa sopan dikit gak? dia lebih tua dari lo" nuala bersama lalisa menghampiri sonya serta gadis yang ditabrak.

"ye lo siapa?! ikut campur aja dih"

"pergi lo, masih kecil udah bolos sekolah. gue aduin ke sekolahan lo ye" ucap lalisa melihat seragam sekolah menengah atas yang dikenakan gadis tersebut.

gadis itu pergi dan tentunya sambil mengumpat ke arah nuala dan lalisa.

sementara itu sonya mengambil paperbag yang ia jatuhkan, ia juga mengucapkan terimakasih kepada nuala dan lalisa yang sudah membela nya.

"ibu gak kenapa-kenapa kan?" tanya nuala.

"saya gapapa, terimakasih sudah menolong"

"sama-sama bu, kalo gitu kita pergi dulu, mari"

"tunggu-tunggu" sonya menahan tangan nuala.

"kalo boleh tau siapa nama kamu?"

"saya nuala bu" jawab nuala ramah.

"saya sonya" ia menjabat tangan nuala. "kalo kalian tidak keberatan, boleh kita makan siang hari ini? sebagai tanda terimakasih saya ke kalian"

nuala dan lalisa saling bertatapan.

"maaf bu, bukannya saya mau nolak. cuman sekarang kita lagu buru-buru. maaf sekali"

"yah sayang sekali, yaudah mungkin lain kali kita bisa ketemu lagi. senang bisa bertemu anak-anak manis seperti kalian"

"kalo gitu kita permisi bu, mari"

"terimakasih nuala" nuala tersenyum sambil melambaikan tangannya pada sonya.

"kenal lo nu?"

nuala menggeleng. "kagak, kenapa emang?"

"kok lo tumben mau bantuin, biasanya cuek aja"

"kasian aja itu ibu-ibu"

----

"tadi hampir aja cincin aku hilang, untung ada anak gadis yang bantuin aku"

sampai dirumah, sonya dan richard masuk ke dalam kamar mereka. richard tengah membuka beberapa email di macbooknya sementara sonya sedang mempacking baju suaminya ke dalam koper.

"aku gak kenal sama anak itu, tapi kayaknya dia baik sekali pa. mana wajahnya cantik, kalo kita jodohkan dengan jeffrey dia mau gak ya?"

"coba tanya jeffrey, mau gak dia dijodoh-jodohkan?"

"kamu memang kenal sama yang nolongin kamu?"

sonya menggeleng.

"enggak, tapi kita sempet kenalan. namanya siapa ya...hss aku lupa"

"la la gitu namanya, pokoknya namanya cantik kayak orangnya"

richard tidak menggubris, ia sibuk memberikan pesan email kepada seseorang.

Dari : richarnold@gmail.com
Kepada : nualakareen@gmail.com
Subjek : -

sudah ku kirim nomor tiket pesawatmu, sampai jumpa dibandara nanti sore sayang❤️ i miss you so much pretty girl.

Sonya Abigail Arnold

- a wife and mother from Jeffrey & Jeremy