Can I Be Happy? [VK]

00.00

Cαn I βe Hαppy?

[Vkook / Taekook]

PROLOGUE : JEON JUNGKOOK

____________________________________________

Happy reading!

"Jungkook!!" teriak seorang namja paruh baya yang berwajah cantik di usia nya yang sudah tidak muda lagi.

"JUNGKOOK!!!" teriak nya lagi karena tak mendapat jawaban dari sang pemilik nama.

Karena yang dipanggil tak kunjung datang juga, akhir nya namja cantik itu pun memilih melangkah dengan emosi yang mengebu-ngebu menuju kamar atau yang bisa disebut dengan gudang yang dijadikan kamar milik namja yang dipanggil nya tadi.

Saat sudah sampai didepan kamar Jungkook —namja yang dipanggil nya tadi, namja cantik itu pun langsung membuka pintu kayu itu dengan kasar sehingga menimbulkan bunyi yang nyaring.

Brak!

"Hey! Anak pemalas cepat bangun!" teriak nya sambil menggoyangkan badan Jungkook dengan kasar

"Eugh... Maaf nyonya tapi saya sedang tidak enak badan," lirih Jungkook pelan tapi masih bisa didengar oleh Nyonya Jeon.

"Jangan banyak alasan! Cepat buatkan kami sarapan!" teriak Nyonya Jeon lagi sambil menarik tangan Jungkook dengan kasar.

"Ada apa ini sayang? Kenapa ribut-ribut?" tanya pria paruh baya lain nya yang memiliki wajah tampan seraya mendekati Nyonya Jeon.

"Ini yeobo, si anak sialan ini tidak mau bangun. Dia mau biarin kita mati kelaparan supaya dia bisa dapat harta warisan kita!!" tuduh Nyonya Jeon sambil menunjuk-nunjuk wajah pucat Jungkook. Tuan Jeon yang mendengar itu pun langsung menarik Jungkook dengan tidak manusiawi nya, menyeret nya sampai dapur lalu dengan tega menghempaskan badan Jungkook begitu saja tanpa rasa kasian sedikit pun.

"Cepat buat kan kami makanan! Kau mau melihat kami mati, begitu? Dasar anak durhaka!!" teriak Tuan Jeon sambil menampar pipi kiri dan kanan Jungkook

Anak durhaka? Ya, Jungkook adalah anak dari pasangan suami istri Tuan dan Nyonya Jeon yang tidak dianggap lagi karena terjadi kesalahpahaman.

Saat usia nya masih sembilan tahun, dia difitnah melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan nya sama sekali. Terlintas dibenak nya saja tidak pernah.

Mulai saat itu juga dia sudah tidak dianggap lagi oleh keluarga Jeon. Seharusnya dia diusir dari rumah itu tapi karena sang pemfitnah yang ingin dia disiksa lebih lama lagi, akhirnya orangtua nya tak jadi mengusir nya dan memilih menjadikan nya seorang maid.

"T-tidak Tu-tuan saya akan membuatkan s-sarapan nya sekarang." lirih Jungkook seraya berdiri dari duduk nya dengan perlahan.

Terlihat kedua pipi tirus Jungkook memerah karena bekas tamparan, "Kalau begitu cepat!"

"I-iya Tuan." membungkukkan badan memberi hormat setelah nya Jungkook mulai mengambil bahan-bahan dan mulai mengolah Kimchi bokkeumbap atau nasi goreng kimchi,Yangnyeom Tongdak dan Gyeran Mari.