Can I Be Happy? [VK]

00.10

Can I Be Happy?

[Vkook / Taekook]

Chapter 10. Perjodohan?

____________________________________________

Happy reading!

"Jungkook?"

Jungkook yang mendengar nama nya di panggil pun berbalik setelah menutup pintu utama mansion keluarga Jeon.

"Ya, nona?" jawab Jungkook menatap Seulgi yang menunjukan raut bingung dan tidak suka.

"Kau... kenapa kau ada di sini? Harusnya kan kau----"

"Apa yang salah Seulgi, bukankah si maid ini memang menumpang tinggal di sini. Lalu kenapa kau bertanya seperti itu?" Seulgi mematung mendengar suara Nyonya Jeon. Detak jantung nya berpacu sangat cepat. Dengan gerakan patah-patah Seulgi berbalik menghadap Nyonya Jeon yang berada di belakang nya.

"Emm... tidak eomma, aku bertanya seperti itu karena saat pulang sekolah tadi aku melihat Jungkook di jemput seseorang seperti waktu lampau." ucap Seulgi mencoba senormal mungkin. Ia bersyukur karena saat menjawab tadi tidak gugup dan juga ia berterimakasih pada otak nya yang langsung bekerja dengan cepat untuk mencari jawaban.

Nyonya Jeon beralih menatap Jungkook, "Ck dasar jalang. Berapa banyak pelanggan yang kau layani hari ini, huh?" sinis Nyonya Jeon menatap Jungkook tajam.

Jungkook diam, ia menundukan kepala nya sambil mengeratkan gengaman nya pada tali tas nya.

Nyonya Jeon mendengus melihat keterdiaman Jungkook, tak lama kemudian ia pergi dari sana dengan menarik Seulgi agar mengikuti nya.

"Ayo Seulgi sayang kita pergi ke ruang keluarga. Kau jangan jadi seperti maid itu, ya. Tidak di beri uang malah bekerja jadi jalang, harus nya kan dia bisa mencari pekerjaan lain." ujar Nyonya Jeon sedikit keras agar Jungkook mendengar suara nya sambil terus berjalan menuju ruang keluarga.

Seulgi menyeringai kecil menatap Nyonya Jeon sebelum membatin, "Huh, dasar tua bangka. Mudah sekali sih di bodohin."

Sedangkan Jungkook yang masih berdiri di depan pintu, meremat kuat dada nya yang terasa sesak.

"Eomma, sampai kapan kau akan mempercayai kebohongan Seulgi noona? Kookie anak kandung mu eomma bukan dia. Dan Kookie juga bukan jalang." gumam Jungkook sambil menyeka pelan sudut mata nya yang berair.

Cαn I ße Hαppy?

(Bar terkenal yang ada di Seoul, jam 22:30 waktu setempat)

"Wah kau hebat sekali Seul." ujar Irene sedikit berteriak karena suasana di bar itu sangat berisik terdominasi oleh suara musik yang menggema memenuhi ruangan yang di penuhi oleh orang-orang yang tengah meliukkan tubuh mereka ke sana kemari mengikuti irama musik.

"Ya, kau berbohong pada keluarga angkat mu dengan mengatakan bahwa Jungkook adalah jalang sedangkan yang sebenarnya kau lah yang jalang." sambung Yeri sambil menyesap vodka nya.

Seulgi tersenyum pogah, "Aku memang hebat. Hebat dalam segala hal termasuk memuaskan para tua bangka kelebihan hormon itu." Seulgi mengambil sekotak rokok yang berada di meja depan nya, mengambil satu batang rokok dan menyalakan pemantik sebelum menyesap nokotin itu dengan nikmat.

"Apakah keluarga angkat mu itu tidak curiga melihat kau pulang selalu dini hari?" tanya Yeri sambil menyender di sofa tempat mereka duduk dengan sedikit menggoyangkan gelas kaca yang berisi minuman beralkohol di genggaman nya.