00.04

2.4K 201 4
                                    

Can I Be Happy?

[Vkook / Taekook]

Chapter 4. Wanita itu sangat licik
____________________________________________

Happy reading!

Jungkook masih terduduk di lantai dingin kamar mandi. Tuan dan Nyonya Jeon sudah pergi meninggalkan nya seorang diri di dalam kamar mandi itu membiarkan ia menggigil kedinginan.

Jungkook mencoba untuk berdiri dengan satu tangan berpegangan pada tembok di samping nya dan tangan satu nya lagi memeluk erat tubuh nya yang basah.

Ia tidak bisa berlama-lama berada di situ karena semakin lama ia berdiam diri maka ia akan semakin kedinginan.

Belum sepenuh nya berdiri, tubuh Jungkook sudah jatuh terduduk lagi. Jungkook tak bisa menopang tubuh nya sendiri. Semua otot-otot nya terasa kaku, udara dingin terasa menusuk tulang nya membuat ia semakin bergetar hebat, wajah manis nya semakin pucat dengan bibir yang terus bergumam lirih.

"D-dingin... hiks.."

"Jungkook! Astaga, kau baik-baik saja, nak?" tanya seorang yeoja paruh baya yang tak lain adalah bibi Lee. Wanita itu berdiri di depan pintu dengan raut wajah terkejut nya.

"i-iya hiks bi.."

Bibi Lee berjalan mendekati Jungkook yang masih terduduk di lantai kamar mandi. "Ayo Kookie, bibi bantu berdiri,"

Salah satu tangan bibi Lee memegang pinggang Jungkook dan tangan satu nya lagi memegang lengan Jungkook, membantu nya berdiri dengan perlahan.

Setelah Jungkook berhasil berdiri, bibi Lee langsung menuntun Jungkook menuju kamar nya dengan hati-hati.

Sesampai nya di kamar Jungkook, bibi Lee mendudukan Jungkook di atas kasur lusuh nya lalu mengambil kotak P3K untuk mengobati tangan Jungkook. setelah tangan Jungkook selesai di obati, bibi Lee membawa Jungkook ke kamar mandi dan menyiapkan air hangat untuk anak itu mandi, ia juga membantu Jungkook melepas baju nya.

Jungkook tidak malu kalau bibi Lee melihat tubuh nya yang cuma terbalut celana dalam saja, sebab ia sudah di rawat oleh wanita itu sejak lama dan ia juga sudah menganggap bibi Lee sebagai orangtua ke dua nya.

Selesai Jungkook mandi, bibi Lee membantu nya memakai pakaian hangat. Dan kini Jungkook sudah berbaring di atas kasur  dengan selimut yang menutupi tubuh mungil nya sedangkan bibi Lee duduk di sisi kasur.

"Apa masih dingin?" tanya bibi Lee seraya membenarkan kain tipis yang Jungkook gunakan sebagai selimut.

"Sudah tidak lagi bi," jawab Jungkook sambil tersenyum. Meskipun wajah Jungkook masih pucat namun senyum kelinci nya tetap manis.

"Kookie mau bibi buatkan teh hangat?" tanya bibi Lee lagi.

Jungkook menggeleng kecil,
"Tidak usah bi."

"Baiklah, Kookie langsung tidur ya, istirahat yang cukup. Bibi keluar dulu."

Jungkook mengangguk, setelah mengelus surai Jungkook penuh kasih sayang bibi Lee pun keluar dari kamar Jungkook.

"Eomma, Kookie kangen perlakuan lembut dari eomma..." lirih Jungkool tersenyum miris.

Can I Be Happy?

"Ahh, senang nya bisa melihat Jungkook di siksa seperti itu. Melihat bagaimana tangan mungil nya itu melepuh membuat ku sangat bahagia, apalagi ketika melihat tubuh nya menggigil. Penderitaan Jungkook adalah kebahagiaan terbesar ku. Aku tak akan membiarkan mu bahagia Jungkook. Tak akan pernah ku biarkan, aku akan selalu membuat mu menderita! Hahahha." monolog Seulgi, ia tertawa jahat begitu terbayang wajah menderita Jungkook.

Can I Be Happy? [VK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang