Suasana atrium Mall Lagoon Avenue hari ini tidak seperti biasa. Jika hari biasa ramai maka hari ini menjadi lebih ramai. Di sini, Mahasiswa tingkat akhir Asride ISWI Jakarta akan melakukan presentasi sebagai ujian akhir mereka. Kursi-kursi yang menghadap ke panggung telah tersusun rapi dan diisi oleh banyak orang begitu pun juga meja dosen yang menilai.
"Halo semuanya, selamat datang di acara fashion show ASRIDE ISWI JAKARTA!" Teriakan keras dari pembawa acara itu menggema di gedung Mall dan tak tertinggal tepuk tangan dari para hadirin.
"Siang ini kita akan menyaksikan peragaan busana dari mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir yang pastinya akan sangat mengagumkan. Jadi tak perlu menunggu waktu lebih lama lagi, izinkan saya membuka acara ini dengan mengajak seseorang yang sangat istimewa untuk naik ke atas panggung. Silakan beri tepuk tangan yang meriah kepada Ibu rektor kita..."
Acara pun dibuka dengan letusan confetti yang mengeluarkan kertas warna-warni berterbangan di udara bersamaan dengan tepuk tangan antusias dari banyak orang. Setelah kata sambutan dari Rektor masih ada kata sambutan lain dari ketua pelaksana dan ketua lainnya.
Dyra yang sedang berada di backstage terkejut ketika melihat Gytha dan Daffa menghampiri. Mereka memberikan buket bunga pada Dyra lalu Gytha memeluknya. Dyra menerima buket bunga itu dan mengucapkan terima kasih.
"Papa sama Mama mana?" tanya Dyra celingukan.
"Ada di depan," jawab Gytha.
Dyra mengangguk lalu melihat ke arah Gytha dan Daffa.
"Cie langgeng nih," goda Dyra pada keduanya.
Gytha dan Daffa hanya tersenyum malu. "Emangnya kamu, jomblo," cibir Daffa.
Dyra langsung berdiri. Ia bersiap untuk memukul Daffa yang langsung menghindar ke belakang Gytha dan menyebabkan terjadinya keributan kecil di sana.
Tanpa Dyra sadar, ternyata saat di kelas tiga saudara dan temannya itu sudah saling memiliki perasaan. Semuanya berawal dari Dyra yang sering mempertemukan mereka tak sengaja. Beberapa hari setelah itu mereka menjadi dekat tanpa sepengetahuan Dyra dan memutuskan untuk berpacaran setelah lulus. Sekarang Daffa berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Surabaya dengan jurusan Bisnis. Seperti yang Dyra tahu, meskipun LDR Depok-Surabaya sepertinya hubungan mereka baik-baik saja sampai sekarang.
"Ya udah kita ke depan. Jangan gugup, semangat!" ucap Daffa lalu berjalan pergi bersama Gytha meninggalkannya.
Dyra kembali menghampiri modelnya. Ia mengecek aksesoris yang telah dipakai oleh adik tingkatnya itu memastikan tak ada yang tertinggal. Setiap mahasiswa harus memiliki model sendiri untuk peragaan busana kali ini. Beruntungnya Dyra mempunyai kenalan adik tingkat bernama Khalisa. Ia sudah biasa menjadi model pada beberapa fashion show. Jadi, Dyra yakin sekali kalau hasil rancangannya akan diperagakan dengan sangat baik.
Setelah kata sambutan selesai, atas instruksi dari pembawa acara para model mulai berjalan di atas panggung. Musik pun mulai mengalun untuk mengiringi langkah mereka. Satu persatu para model bergantian berjalan sambil disebutkan nama yang menciptakan kostum yang mereka pakai.
"Design by Tanya Dyra Abshari," Khalisa mulai berjalan di atas panggung.
Adik tingkatnya itu berjalan dengan sangat baik menunjukkan busana hasil rancangannya sehingga dapat dilihat oleh khalayak ramai. Keluarga yang menyaksikan pun tersenyum bahagia dan tentu saja sangat bangga pada dirinya.
Hingga para model selesai catwalk, gantian para mahasiswa pula yang naik ke atas panggung. Mereka dipanggil sesuai urutan untuk mempresentasikan busana rancangan masing-masing. Setelah menunggu hampir setengah jam, giliran Dyra naik ke atas panggung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reach For A Dream
Fiksi RemajaLahir bersama orang yang jauh lebih baik darinya membuat Dyra diperlakukan berbeda oleh lingkungan. Ia merasa dituntut untuk harus jadi sempurna namun tak pernah diizinkan untuk menentukan jalannya sendiri. Pernah mencoba untuk berdamai tetapi ia ma...