"Dipanggil Bryan Anandhi, Angkasa Sengkuni, Bagas Dwianto, Randi Julian, Rian Putra, Regi Dermawan dari kelas X IPA 2, agar segera menuju ruang BK" lantang terdengar suara guru piket pada hari itu.
Sejak kejadian itu kelas terasa hening sekali, hanya terdengar suara bu Raniza yang terlihat stres dan beberapa anak cewek yang berbisik dari bangku paling belakang, padahal waktu baru menunjukkan pukul 10 tapi suasana nya seperti jam-jam akhir pelajaran saja.
"Kalian dengar, sekarang silahkan keluar. Pusing saya"
Mereka berenam pun langsung, menuju ruang BK sesuai yang telah diperintahkan. Selama perjalanan kesana, trio onar tersebut masih menatap Bryan dengan amarah, Aceng yang melihat itu langsung menendang tong sampah yang berada di dekatnya.
Brakk... "BURUAN JALAN, GW MAU CEPET, KALAU LU MASIH BELUM PUAS KITA LANJUT LAGI DILUAR SEKOLAH YA BANGSAT"
Mereka yang mendengar itu langsung kicep, karena mereka tahu Aceng adalah orang yg kuat, mereka merasa kalau mereka bertiga maju mengeroyok Aceng pun, belum tentu bisa menang.
Urusan di ruang BK pun selesai setelah mereka mendengar ocehan dari guru BK kurang lebih 1 jam pelajaran. Mereka dibebaskan dengan syarat apabila melakukan hal seperti itu sekali lagi, maka orang tua mereka akan dipanggil ke sekolah.🍃🍃🍃
Desas-desus masalah ini pun terdengar hingga ke kelas 12, trio onar yang terkenal dengan penjilat tersebut berhasil mendapatkan dukungan dari beberapa anak nakal.
"Kenapa lu tadi?" Tanya salah satu anak Kelas 12
"Biasa bang, nonjokin orang songong"
"Songong gimana?"
"Biasa bang, ngerasa paling jago"
"Siapa?"
"Itu bang, anak kelas gw"
"Gila, baru seminggu disini udah songong-songong aja. Yaudah yuk temenin gw ke kelas lu"
"Ah kaga usah lah bang"
"Ga, gw pengen nya sekarang"
"Eh.. eh.. jangan bang, gw baru keluar dari BK, gimana ntar aja pulang sekolah soalnya mereka nantangin mau lanjutin diluar"
"Oke ayok, makin semangat gw kalo gini ceritanya".🍃🍃🍃
"WOY, MINGGIR" teriak Randi kepada Bryan dari atas motornya yang sengaja diiringkan sejajar dengan motor Bryan.
Bryan yang mendengar itu langsung kaget dan segera menepikan motornya.
"Apalagi" kata Bryan sambil menghela nafas, tanda sudah malas meladeni trio onar tersebut.
"Katanya lu mau lanjutin yang tadi"
"Udah lah anak tolol, gw udah males"
Mendengar itu Randi langsung turun dari motornya dan menggenggam kerah baju Bryan
"Kalau lu takut bilang"
"Gw udah diem ya njing" kata Bryan sambil melayangkan pukulan nya ke arah pelipis Randi
Bughh.. perkelahian pun terjadi lagi. Ketika mereka berdua saling adu pukul tiba-tiba datang segerombolan geng kelas 12 yang telah berhasil dihasut oleh trio onar, mereka mengelilingi Bryan dan Randi dengan sepeda motor. Seketika pertarungan antar kedua nya pun berhenti.
"Wiss wiss wiss, gila.. emang mantep bener gaya anak baru sekarang" kata ketua geng menarik kerah baju Bryan
"Urusan lu apa" jawab Bryan
"Urusan gw? Lu nanya urusan gw? Urusan gw elu anjing!!"
Bughh.. bugh.. bugh.. pukulan bertubi-tubi tepat di kepala Bryan yang berada di atas tanah. Bryan hanya bisa menghalangi pukulan nya, karena melawan pun ia sudah tak sanggup.
"Awas lu macam-macam lagi" katanya melotot kepada Bryan.
Trio onar yang melihat itu dari tadi tersenyum lebar melihat Bryan dipukuli, mereka menendang motor Bryan sebelum mereka akhirnya bubar.
