[6]

4 0 0
                                        

"Ah akhirnya... Setelah 9 tahun gw sebangku sama lu ceng, kita pisah tempat duduk juga".
"Haaa.. gamau Aceng gamau, mau nya tetap sama babang iyan" jawab Aceng sambil bertingkah seperti anak kecil. "Idih idih kepala lu ubin lantai" ucap Bryan sambil memukul kepala Aceng. Kini mereka berdua duduk berjauhan karna pinta wali kelas mereka dengan dalih ingin kelas lebih tenteram.
"Karna apabila dibiarkan berdua hanya suara mereka berdua saja yang terdengar" begitu ucap wali kelas mereka. Kini bryan duduk dengan Regi, Regi adalah anak yg tergolong pendiam dan cupu dikelas dan itu sangat sejalan dengan Bryan karna Bryan juga tak banyak omong, sedangkan Aceng dengan orang yang sama saja ribut dengan nya. Walaupun Aceng tau dari 6 orang laki-laki dikelas itu, mereka berdua lah yang paling tidak disukai, akan tetapi Aceng berusaha bermuka 2 saja. Dihari pertama mereka duduk terpisah memang kelas sedikit tenang, karena Aceng tak banyak bersuara karna merasa sangat tidak nyaman, sedangkan Bryan tampak lebih tenang dari sebelumnya, dia sangat fokus memperhatikan guru, karna pada dasarnya Bryan adalah anak yang pintar, sejak SD sampai tingkat SMP peringkat 3 besar tak pernah lepas darinya. Dalam hati Aceng berbisik melihat Bryan
"gw yakin tu anak bakal dapat juara umum, KALAU NGGA BUCIN".
Karena perpindahan tempat duduk yang dilakukan wali kelas, kini Billa duduk tepat di belakang Bryan, tapi tetap saja mereka berdua tak ada berbicara satu sama lain. Hingga akhirnya pada waktu istirahat terjadi keributan. Billa yang sifatnya tak mau diam dan selalu eksis itu, tak pernah berhenti bergosip dan tertawa dengan geng-geng cewe nya, itu bahkan dimulai dari pagi tadi dan sudah 2 jam mulut billa berbunyi. "WOY DIAM BISA NGGA" ucap Bryan sambil melihat sinis kebelakang. Billa yang mendengar itu hanya mengangkat bibir kiri atasnya dan sedikit memonyongkan bibirnya, tanda bahwa dia tak suka dengan peringatan Bryan, setelah itu dia tetap melanjutkan kalimat yang dia hentikan tadi. Melihat hal itu membuat bryan naik pitam, dan moodnya langsung berubah dari tingkat waspada ke tingkat awas.
Bryan langsung pindah ke samping aceng yang dari tadi tidur saja selama jam pelajaran. Tapi Aceng langsung terbangun sadar ketika ada yang menggeser bangku nya.
"Kenapa lu"
"Kesel gw sama tu cewek, berisik!!" "Yailah yan, namanya juga cewe" "Ahh tetep aja, bego". Mendengar kalimat Bryan, Aceng kembali meletakkan kepalanya keatas meja, karna menurutnya sia sia saja menasehati Bryan.
"Gw bakal bikin cewe itu dapat ganjarannya HAHAHA" ucap Bryan berkata sendiri. Aceng yang melihat itu hanya menggelengkan kepala nya di atas meja.

Love In The Back SeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang