"Assalamualaikum" salam aceng menggema di kelas X IPA 2 itu. "Waalaikumsallam" jawab beberapa teman sekelasnya.
Tak lama masuk Bryan yang berjalan cool padahal baju nya kebesaran karena mereka telah mendapatkan seragam baru. Beberapa anak perempuan memang kagum dengan sikap cool dan pendiam Bryan (padahal sifat aslinya berlawanan arah). Bahkan ada beberapa anak yang memberanikan diri mengirim pesan kepada Bryan lewat massenger. Tapi bukannya senang malahan brian bertambah ilfeel karena perempuan yang ngechat laki-laki duluan dalam konteks bukan hal penting adalah rendah di mata Bryan. Tapi tetap saja, Bryan tetap menyembunyikan itu semua, dia berusaha seramah mungkin membalas pesan tersebut. Dan karena itu pula Bryan tampak keren di mata beberapa perempuan, KEREN + RAMAH KURANG APA BOY, padahal itu hanya karena acting Bryan saja.
"Gimana yan, jadi?".
"Serah lu, gw ngikut aja" jawab Bryan malas-malasan. Rencana mereka tak kunjung terlaksanakan karena Aceng masih menunggu waktu yang tepat, hingga pucuk dicinta ulam pun tiba Aceng melihat Billa saat waktu istirahat hanya menunduk saja dikelas, menurut perkiraan Aceng Billa lupa membawa uang saku nya. "Yan, ini waktu yang pas".
"Waktu yang pas buat paan?". "Rencana kemaren goblok".
"Ohh".
"Nih lu ke kantin beliin minum 3".
"Eh enak banget lu nyuruh".
"Udah dibayarin masih bacot aja tu mulut".
"Hahaha, siap boskuu". Bryan pun langsung melangkahkan kaki nya pergi ke kantin dan membeli 3 botol minuman soda.
"Nih, pesanan lu. Satu buat gw yakan hehehe".
"Iye iye bacot lu".
"Trus satu lagi buat siapa nih?".
"Nah sekarang lu kasih minum ini ke Billa, sambil senyum".
"Ooh jadi ini yang kata lu waktu yg tepat, waktu yang tepat apaan orang dia lagi tidur itu ngapain digangguin". "Banyak omong yan, sono kasih aja buruan".
"Ahh iye dah" Bryan pun berjalan ke meja Billa dengan sedikit mendongkol. Tapi saat tiba di meja Billa dia berusaha ber acting seramah mungkin.
"Hei bil". Mendengar suara itu Billa pun mengangkat kepala nya dan melihat ke arah Bryan.
"Nih minum buat lu" Bryan meletakkan botol itu sambil tersenyum se manis mungkin. Billa yang terkejut hanya bisa menjawab "Ah iya makasih ya" sambil bengong karena kebingungan mengapa Bryan tau dia sedang haus dan lupa membawa uang jajan nya.
"Kalau gitu gw balik ke kursi gw ya". "Ah iya makasih banyak ya". Bryan pun kembali ke tempat aceng.
"Ceng kok lu tiba tiba nyuruh gw ngasih minuman ke Billa?".
"Hahaha, jadi gini. Tadi gw liat dia lesu aja di meja, dan pas istirahat dia ga ke kantin. Menurut gw dia ga bawa duit".
"Halah palingan salah".
"Salah salah mata lu katarak, noh liat dia aja minum nya kaya ga minum 2 hari". Kata Aceng sambil memperhartikan Billa yang belum berhenti meneguk air yang diberikan Bryan tadi.
"Hoki doang tebakan lu".
"Hoka hoki, lu jangan ngeremehin kekuatan gw yan" ucap Aceng sambil menyombongkan dirinya.
