5. Antar.

1.7K 365 157
                                    

Kegiatan sehari-hari Beomgyu itu ada banyak sekali.

Pertama kalau pagi-pagi dia sahur sendiri, terus kalau masih ada waktu dia bantuin anak-anak remaja masjid lainnya bangunin orang sahur.

Lagian gak dia daripada sendirian dirumah lebih baik begini.

Lalu pulang ke rumah sholat subuh, lanjut tidur sampai siang, eh gak siang juga sih.

Tergantung tubuh dia aja maunya bangun jam berapa.

Kalau dia lelah bisa-bisa tidurnya sampai siang, kalau gak ya jam 7 dia sudah bangun.

Jika ada orang tuanya dia mana berani bangun jam 12 ke atas itu.

Namun semuanya terasa bebas karena orang tuanya gak ada disini, apalagi mereka bilang bisa baliknya disaat mau sebentar lagi lebaran, parah sih, dia ditinggal sendirian disini.

Gak mungkin dia makan mie terus atau makan nasi goreng terus.

Tapi mau gimana lagi, neneknya drop, jadi Beomgyu harus bisa menerima, daripada neneknya tambah drop lagi.

Nah, kegiatan Beomgyu yang lain yaitu ke masjid, karena dia itu anggota remaja masjid, jadi wajar dia selalu kesana.

Baru kegiatan terakhir dia adalah mengejar Taehyun, dia menempatkan hal ini di terakhir, karena urusan dia dengan tuhan lebih utama.

"Lho, kamu masih sekolah?" tanya Beomgyu tiba-tiba sambil menatap kearah Taehyun yang mau pergi ke sekolah itu.

Dia kira adik kelasnya bakalan libur juga, tapi setelah dipikir-pikir merekakan sudah libur duluan saat dia ujian.

"Iyalah, sekolah!" jawab Taehyun dengan sedikit ngegas membuat Beomgyu meringis.

Taehyun itu anak kelas 11, sedangkan dia anak kelas 12 yang kebetulan dua minggu yang lalu sudah selesai UN.

Lalu mereka libur seminggu karena puasa, sekarang sudah masuk lagi, tapi Beomgyu tidak sih, diakan sudah libur beneran.

"Yaudah semangat sekolahnya, jangan marah-marah kerjaannya nanti disana, gak baik marah-marah saat puasa, dek," ucap Beomgyu menyemangati Taehyun sambil tersenyum kearah Taehyun yang cuma bisa menoleh kearah lain itu.

Ayahnya lama sekali sih, diakan sudah malu disini.

Beomgyu menoleh kearah yang ditatap oleh Taehyun itu.

"Eh kayaknya motor ayah bannya bocor deh, kamu pergi sendiri aja," ucap Jimin ke Taehyun yang cuma bisa melongo itu.

Ayahnya bilang pergi sendiri disaat jam sudah hampir pukul 6.35, sedangkan dia masuk 6.45, mana ke sekolah jaraknya agak jauh lagi dari rumahnya.

"Ayah kok gak bilang dari tadi sih, Taehyun telat pasti kalau jalan kaki," ucap Taehyun sambil merenggut itu lalu dia menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.

Jimin cuma meringis, mampus dia bentar lagi pasti kakinya mau diinjak sama anaknya itu.

"Yaudah kamu minta antar sama Beomgyu aja, diakan ada motor juga," ucap Yoongi tiba-tiba membuat tiga orang disana terdiam lalu dengan serempak menoleh kearah Yoongi yang cuma bisa menatap balik mereka.

Lho, kok ini orang malah tiba-tiba jadi begini?

"Maukan, Beomgyu? Gapapa, itu calon pacarmu bentar lagi jadi pacarmu," ucap Jimin membuat Taehyun langsung menginjak kaki ayahnya itu.

Padahal tadi dia gak berniat mau menginjak kaki ayahnya itu, tapi ayahnya sendiri yang ingin sekali kakinya diinjak.

"Ah iya paman, gak masalah kok, tunggu bentar," ucap Beomgyu lalu masuk ke dalam rumahnya untuk mengambil kunci motornya itu.

Sebenarnya dia ke sekolah bawa motor kok, walaupun bukan motor gede kayak milik Yeonjun itu.

Lagipula siapa yang mau pakai motor begituan di desa coba? Yeonjunkan anak kota jadi wajar jika pakai motor begitu.

Tapi Yeonjun juga kayaknya gak berniat memakai motornya itu sih, kelihatan banget motornya disimpan.

Pasti tuh orang dikota playboy sekali, kelihatan sekali, dia mendekati teh Soobin aja mudah banget.

Berbeda dengan keadaan diluar Taehyun menatap tajam kearah ibu dan ayahnya itu.

"Lho kok jadi kak Beomgyu yang ngantar sih!" ucap Taehyun dengan kesal itu.

"Ucapanmu kok kelihatan kesal tapi mukamu gak ada kesal-kesalnya sama sekali," jawab ibunya yang malah membalikkan ucapannya itu.

Sial, dia gak bisa balas lagi ucapan ibunya itu.

Ayahnya cuma bisa melihatnya yang terdiam itu, Taehyun baru saja mau menginjak kaki ayahnya tapi ayahnya sudah menghindar duluan, sorry aja dia gak mau kena dua kali dalam sehari.

"Ayo, nanti kamu telat," ajak Beomgyu membuat Taehyun menatap kearah ibu dan ayahnya dulu lalu mulai naik ke motor Beomgyu itu.

Dianya duduk miring, jelaslah, diakan pakai rok.

"Hati-hati ya Beomgyu bawa motornya," peringat Jimin membuat Beomgyu menganggukan kepalanya.

"Makasih ya, hitung-hitung buat calon pacar, biar gak telat sekolah," lanjut Yoongi membuat mereka bertiga terdiam lagi.

Ini ibunya Taehyun kenapa sih? Kok tiba-tiba gak beku lagi, biasanya juga dingin banget ditambah mulutnya yang pedas itu.

Lalu Beomgyu segera membawa motornya itu pergi ke sekolah calon pacar, uhuq.

Yang kebetulan sekolahnya sama seperti sekolahnya, lagipula di sekitar desa ini cuma punya 2 sma jadi wajar kalau mereka sesekolahan.

Mereka juga sesekolah sama Soobin, tapi Soobin sudah tamat duluan, sama anak-anak lain juga kayak Mark, Changbin, Haechan, Renjun, eh kalau Kai dan Jisung mah seangkatan sama Taehyun.

"Jangan ngebut, aku gak mau meninggal ya," ucap Taehyun tiba-tiba membuat Beomgyu tergelak.

Ya siapa juga yang mau meninggal coba? Walaupun nanti mereka bakalan meninggal sih, tapi nanti, dia belum dapatin Taehyun, jadi jangan dulu.

"Ini gak ngebut dek," jawab Beomgyu membuat Taehyun kembali memperhatikan jalanan itu.

Jika naik motor sama ayahnya mah terlihat biasa saja, tapi kalau dengan Beomgyu rasanya aneh banget, gak kebiasa mana dari tadi dirinya deg-degan banget.

Mukanya yang merah itu, jangan lupakan hal itu.

"Tapi gak kakak lama-lamain juga, nanti telat," ucap Taehyun sambil memukul bahu Beomgyu itu.

Astaga, kaget, nanti jatuh gimana, batin Beomgyu sambil fokus membawa motornya itu.

Mendadak kok dirinya kayak orang baru bisa belajar motor, bawa motor berasa pelan banget.

Lalu mereka akhirnya sampai juga di sekolah membuat Taehyun segera turun dari motor Beomgyu itu.

Menatap kearah Beomgyu sebentar lalu menoleh kearah lain.

"Makasih, maaf ngerepotin," ucapnya lalu menoleh kearah Beomgyu yang tertawa kecil itu.

"Sama-sama, gak masalah, kalau kamu minta antar setiap hari juga kakak bakalan mau kok dek," jawab Beomgyu membuat Taehyun memutarkan bola matanya sambil berjalan kearah gerbang sekolahnya itu.

"Sana pulang, hati-hati, dah," lanjut Taehyun dan mulai masuk beneran ke sekolah yang sebentar lagi belnya akan berbunyi itu.

Beomgyu yang mendengarnya cuma bisa tersenyum senang, apakah dia sudah mendapatkan sebuah kemajuan saat ini?

Walaupun kemajuannya cuma bertambah 1% sih, tapi gapapa setidaknya dia gak percuma kok mendekati Taehyun.

Tbc.

Ada yang menunggu? Cerita ini partnya gak banyak kok, ini gak bakalan sepanjang Hi, Jodoh, hehehe.

Maaf kalau ngebosenin, maaf juga lama updatenya.

Semoga suka ya, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.














Salam,



Anaknya Taekook.




Hi, Pacar! -beomtae✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang