Part 17 : Claim

9K 949 41
                                    

Waktu berlalu sangat cepat, tiga minggu telah terlampaui, kini Jungkook dan Taehyung telah resmi menyandang gelar pernikahan. Pernikahan akan selalu menjadi momen yang paling membahagiakan dan itu yang telah dialami keduanya, meski hanya dirayakan oleh kerabat dan orang terdekatnya. Setidaknya pernikahan akan menjadi momentum bersejarah dalam hidupnya.

Sudah tiga hari keduanya menginap di Jeju, hadiah honey moon pernikahan mereka. Menginap di salah satu villa milik kerabat Taehyung, ditemani latar pantai yang membuat keduanya betah singgah. Semilir angin menerpa kulit Jungkook yang hanya berbalut kaus dan celana pendek, kaki telanjangnya menapak pasir pantai yang terasa lembut. Hari beranjak pagi, Jungkook dengan riang keluar dari kamar untuk melihat pemandangan pagi, mengabaikan Taehyung yang masih tidur.

Berjalan menyusuri bibir pantai, Jungkook melihat banyak burung camar beterbangan di atasnya. Senyumnya mengembang manakala melihat siluet Taehyung yang berlari ke arahnya. Alphanya hanya mengenakan celana pendek tanpa atasan, kulit tan miliknya menambah kesan maskulin ditimpa mentari pagi. Pantai masih nampak sepi, Jungkook tak perlu khawatir jika pasangannya itu akan menjadi tontonan pengunjung lain.

"Sayang" panggilnya ketika berhadapan dengan Jungkook. "Aku belum terbiasa kau pergi ke pantai"

Si manis tertawa "Aku suka pantai saat seperti ini, lihat belum banyak pengunjung yang kesini" ujar Jungkook kemudian meraih Taehyung, membenahi surai keemasannya yang teracak usia berlari.

"Tetap saja, seharusnya tunggu aku bangun dan kita bisa menikmati pagi bersama" Jungkook hanya tertawa kecil menanggapi protesan dari pasangan hidupnya itu.

"Jangan berlebihan, lagi pula sekarang juga kan masih bisa" menarik tangan Taehyung menuju bibir pantai. Ah, ternyata Jungkook menariknya menikmati dinginnya air laut yang menjilat kaki telanjangnya.

Mereka bermain air layaknya anak kecil, saling membasahi tubuh dengan cipratan air, keduanya tertawa riang menikmati pagi.

.
.
.

Rembulan menggantung di atas awan, cahaya keemasannya menembus jendela kamar yang dihuni pasangan pengantin baru. Sedang keduanya nampak canggung dengan posisi masing-masing, entah kenapa suasana dingin seakan mendukung hasrat keduanya untuk menyatu.

Jungkook duduk di tepi ranjang dengan gugup memilin ujung piyama yang dikenakannya, sedang Taehyung berusaha menghilangkan atmosfer canggung itu dengan sengaja berdiri menghadap keluar. Entah apa sebabnya keduanya berada di posisi seperti ini. Mereka sudah beberapa kali melewati malam bersama namun tak pernah secanggung ini.

Malam semakin beranjak naik, Jungkook memutuskan menghampiri Taehyung. Menyentuh bahu sang Alpha pelan, Jungkook dengan gugup mencuri satu kecupan singkat di bibirnya. "Selamat malam" ucapnya, setelahnya ia bergerak menuju ranjang dan bersiap tidur.

"Aku mencium aroma heat-mu, Jung. Tak ingin menuntaskannya." Taehyung berbisik lirih di telinga Jungkook sesaat setelah Jungkook menghampirinya.

"Tae" suaranya parau lantaran bibir Taehyung dengan nakal menelusuri daun telinga hingga ke pipi berisinya. Menggeliat tak nyaman, omega manis ini berusaha membungkam mulutnya untuk tidak mengeluarkan suara.

Sementara Taehyung, alpha muda tersebut menyeringai, puas mendapati sang omega tak berkutik di bawah kuasanya. Bibirnya menjalar pada ranum milik Jungkook, memagutnya lembut, merasakan bagaimana manis milik ranum Omeganya. Suara decakan memenuhi kamar, keduanya larut dalam ciuman memabukkan. Tangan Taehyung tak berhenti menyelusuri tubuh Jungkook yang masih berbalut piyama, perut hingga puncak dada membuat omega manis ini menggelinjang. Bibirnya seakan candu dengan tubuh Jungkook, bahkan Taehyung tak mampu berhenti mencecap manis yang menguar dari tubuhnya.

Tangannya dengan terampil mengangkat piyama Jungkook, lantas membuangnya asal. "Baby, how sexy you're" pujinya, bibirnya menjalar menuju puncak dada Jungkook, menyesapnya seraya tangannya yang melucuti celana hingga tak ada sehelai benang pun yang melingkupi tubuh Jungkook.

"Tae" sengau, Jungkook tak mampu mengendalikan akal dan tubuhnya, total pasrah ketika jari panjang sang Alpha melesak ke dalam dirinya. Jungkook total hilang akal tatkala Taehyung meraih puncak sensitifnya, mengombang-ambing pusatnya. Ereksinya terus menerus mengeluarkan cairan lubrikasi yang membuat sang Alpha tak akan terlalu khawatir jika menyakiti dirinya.

Tubuhnya menggelinjang, tak kuasa menahan sentuhan lembut sang Alpha yang luar biasa telaten, alih-alih mencumbunya kasar. Tangannya meremat seprei di bawahnya, melampiaskan seluruh emosi yang melingkupinya. Tak tega melihat sang omega yang tak tertutup sehelai benang, Taehyung lantas menanggalkan fabriknya hingga tak bersisa, membuat Jungkook memalingkan wajah takjub akan tubuh Alphanya.

"Sweety, kenapa berpaling. Tak suka melihat Alphamu?" Nada yang dilontarkan Taehyung membuat bulu kuduk Jungkook meremang, teramat mengintimidasi. Jungkook bahkan mendeguk pelan saat sang alpha dengan sengaja menggesek pusakanya pada lorong senggama Jungkook, omega manis itu tak sanggup dengan keagresifannya.

"N-no, baby is shy. D-don't say like that, Alpha" Taehyung menyeringai, suka ketika Jungkook memanggil dirinya dengan panggilan manis itu. Hanya dia yang mampu membuat Jungkook selemah ini, merengek pasrah akan ketidakberdayaannya.

Taehyung masih menggoda Jungkook dengan menggesek pusakanya, tak berniat menghancurkan Jungkook saat itu juga. Sedang Jungkook tak kuasa menahan serangan itu hanya mampu merengek, bahkan dengan nakal balik menggesek pusaka Taehyung dengan belahan sintalnya.

Suara geraman Taehyung mengejutkan Jungkook, omega manis itu bahkan semakin menaikkan tempo gesekannya. Tak peduli sang Alpha yang makin bertambah buas, atau bahkan hilang kendali akan kewarasannya. "Bersiap, Omega" bisik Taehyung di telinga Jungkook yang mampu membuatnya bergetar. Taehyung dengan sabar memasukkan pusakanya yang terbilang besar ke dalam lubang Jungkook, tentu setelah melumurinya dengan cairan lubrikasi agar tak terlalu menyakiti sang omega.

"Ngh, s-sakit. A-alpha sakit." Ringis Jungkook disela aksi Taehyung, bagian bawah tubuhnya terasa panas saat benda besar itu memasuki lorong senggamanya. "Sst, Jung. Sorry, its will be fine. Tahan sebentar lagi, Okay." Bisiknya, lantas mengalungkan tangan Jungkook pada pundaknya "gigit pundakku jika tak tahan dengan sakitnya" bisiknya untuk kesekian kali. Jungkook mengangguk, mulai menyembunyikan wajahnya dibalik pundak kokoh Taehyung. Meringis kembali ketika Taehyung melanjutkan kegiatannya di bawah sana, sakit sekali. Itu yang dirasakan Jungkook, bahkan ia tak mampu mendefinisikan seberapa sakitnya.

Tangannya reflek mencengkeram pundak Taehyung, bahkan menggigit pundaknya. Sungguh, dia tak pernah menduga akan sebegini sakitnya. Tapi Taehyung dengan telaten membisikkan kata-kata manis untuknya, membubuhkan kecupan di dahi dan mengelus pucuk rambutnya di kala penyatuannya. Jungkook mengisyaratkan Taehyung untuk bergerak, memporak-porandakan akal serta tubuhnya dalam balutan cumbu.

Menangis ketika tak sanggup menahan kenikmatan dan sakit yang merasuk, serta geraman rendah yang memenuhi rungunya. Sentuhan Taehyung membuatnya mendamba akan panasnya sang Alpha menelanjanginya.

"Tae" panggilnya ketika mencapai pelepasannya. Rasanya lega, sentuhan Taehyung sungguh membuatnya mendamba tiada tara. Sedang Taehyung enggan melepas penyatuannya.Panas menyengat ketika Taehyung memberi tanda pada lehernya. Menggigit area klaim sang omega yang menimbulkan sakit tak terbendung. Meski hanya sementara. Setelahnya Knotting, lima belas menit lamanya, membuat Jungkook harus bertahan dan sekali lagi merasakan sakit.

Taehyung tak hentinya membisikkan kata cinta dan sanjungan pada sang omega. Betapa cantik dan hebatnya ia, betapa manis dan kokohnya ia, bahkan berulang kali membisikkan hanya kamu yang pantas untukku.

"Maaf, sekarang ayo bebersih" ucapnya ketika usai. Membopong sang omega yang nyaris terpejam. Netranya sayu, bahkan sekedar mengiyakan ucapan sang Alpha saja ia bergeming. Hanya pasrah ketika tubuhnya bersandar dalam rengkuhan Alphanya.











































To be continued

Guys, sorry banget jika mengecewakan, gak jago banget bikin ginian. Ini aja seminggu lebih baru kelar😭😭, susah banget sumpah bikin part ginian. Oh ya sorry juga kalau ada yg aku skip😭😭

Btw Happy reading🤗

FATE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang