Part 8 : Accepted

12K 1.3K 37
                                    

Jungkook berada taman belakang kampus, dia tengah menyendiri tanpa ditemani Yoongi. Dia hanya ingin menenangkan diri karena beberpa hari ini pikirannya melayang pada hari dimana dia heat, Jungkook masih tidak percaya jika Taehyung menjadi mate-nya.

Pikiran-pikiran buruk selalu melintas saat dia dalam keadaan seperti ini, Jungkook juga sadar Yoongi mengkhawatirkannya. Tapi dia tak ingin orang lain mengganggunya, dia hanya ingin pikirannya tenang dan tak ingin moodnya malah membuat keadaan memburuk.

Jungkook duduk seorang diri di bawah pohon beringin yang terlihat rindang, dia menjulurkan kedua kakinya dan menerawang kejadian beberapa hari lalu.

"Kenapa disini?" Suara berat seseorang membuatnya terkejut, suara berat ini amat familiar di telinganya.

"Jung, kau ada tutor denganku jika kau lupa" ucapnya lagi. Dia tahu pemilik suara ini, siapa lagi jika bukan Kim Taehyung sang Alpha.

Jungkook mendongak, menatap Taehyung yang terlihat biasa saja. Tatapannya masih sama seperti sebelumnya, tajam namun hangat. Apa pikiran buruknya yang keterlaluan hingga tanpa sadar dia mengasumsikan Taehyung bukan pria baik. Astaga, dia kini merasa bersalah.

"..Kook. Hei, Jungkook" panggil Taehyung berulang kali, Jungkook hanya menatapnya dengan tatapan kosong membuat Taehyung khawatir. Dia sudah tahu masalah Rut-nya dan juga Jungkook adalah Omeganya. Taehyung tak mempermasalahkan itu, dia bersyukur setidaknya mengenal Omeganya meski hubungan mereka tak terlalu dekat.

Taehyung menepuk bahu Jungkook lantas tersenyum tipis, dia tahu jika Omeganya ini khawatir dia tak menerimanya. Jiwa Alphanya sedih saat merasakan kerisauan dari pasangannya.

"Jung, hei. Aku tahu kau adalah omegaku. Aku tak masalah akan hal itu, kau yang nantinya akan menjadi pendamping hidupku. Moon Goddes sudah memilihmu itu artinya kau yang terbaik menjadi pssanganku, jangan khawatir aku tidak menerimamu karena hal itu tidak benar"

Jungkook mendongak, dia tak salah dengar kan? Ucapan Taehyung bukan kebohongan bukan?

"Aku tidak berbohong, aku Alphamu. Aku tahu perasaanmu, jiwa omegamu akan bersedih jika pemiliknya tak ingin bersatu dengan Alpha yang ditakdirkan. Kau akan menyiksa dirimu sendiri dan juga mate-mu, Jung. Aku bukan orang picik yang akan meninggalkan Omeganya karena tak sesuai harapanku"

Taehyung menatap Jungkook tepat pada manik bulatnya, dia bahkan baru sadar jika Jungkook memiliki mata seindah ini. Binarnya sejernih air, indah seakan seluruh galaksi ada di maniknya yang sehitam jelaga.

"Jung, kita bisa saling mengenal dan belajar. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu, aku akan melindungi sekuat tenagaku" ucap Taehyung yang kini menggenggam tangan Jungkook, meyakinkan sang pemilik jika dia bersungguh-sungguh dengan ucapannya.

Jungkook menatap Taehyung mencari kebohongan di netranya, akan tetapi nihil Taehyung serius. Jungkook mengangguk, meski sedikit ragu tapi dia harus percaya pada Alphanya bukan? Karena jiwa mereka terhubung.

Taehyung tersenyum simpul lantas menarik Jungkook ke dalam pelukannya. Setidaknya untuk saat ini Taehyung berhasil membuat Jungkook menerimanya dan perlahan Taehyung akan membuat Jungkook mengenal kehidupannya.

.
.
.

Kantin sangat ramai saat ini, banyak mahasiswa yang berjubel di counter menanti pesanan. Beruntung saja Jungkook dan Yoongi sudah di kantin lebih dulu atau mereka akan kesusahan.

"Yoon, kau sudah baik kan?"

"Jung, sudah kubilang aku baik-baik saja, lagipula lukaku sudah sembuh. Jadi jangan khawatir" ucap Yoongi sembari tersenyum simpul.

FATE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang