Terkadang kita tidak tahu seberapa kokoh seseorang. Orang yang terlihat kuat belum tentu jiwanya sama kuatnya begitu juga sebaliknya, tetapi dilihat dari sisi manapun seharusnya kita paham bahwa seseorang memiliki tingkat ketahanan masing-masing.
Setelah memutuskan keluar dari perpustakaan, rupanya Jungkook tidak langsung pulang. Dia bahkan duduk di bangku panjang yang ada di dekat koridor, masih sama berada di lantai tiga. Jungkook duduk bersandar di bangku, mencoba menenangkan diri atas apa yang dilakukannya hari ini. Dia bahkan masih syok dengan kejadian tadi, bagaimana ia yang dengan berani membalas perkataan seorang Alpha bahkan terkesan menuduh.
Jungkook mengusak surainya frustasi, entah hari ini dia terlihat lebih sensitif. Dia berdiri dari duduknya sebelum sebuah suara menginterupsi.
"Jung, pulang bersamaku"
Jumgkook mengernyit, untuk apa Kim Taehyung mengantarnya pulang.
"Sebagai permintaan maaf" tambahnya kemudian.
Jungkook mengangguk, mungkin dengan ini hubungan mereka semakin membaik. Jungkook bangkit lantas berjalan menyusul Taehyung yang berada di depannya, mereka menuju parkiran yang berada di samping kampus, tempat Taehyung biasa memarkkir mobilnya.
Suasana kampus terlihat masi ramai, meski tak seramai saat pagi ataupun siang. Sore itu langit nampak mendung, semendung hati Jungkook yang belum sepenuhnya pulih, masih ada puing yang belum diperbaiki yang bisa kapan pun runtuh.
Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam, sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Jungkook, kau berasal dari Klan mana?" tanya Taehyung ketika sampai di tempat parkir. Dia menatap Jungkook yang kini menatapnya seakan bertanya untuk apa aku harus memberitahumu tentang asalu. Taehyung yang paham maksd jungkook pun kembali melanjutkan ucapannya.
"Agar kau tidak perlu menunjukkan detail arah rrumahmu, jika kau memberitahu Klanmu aku akan mengantarmu hingga rumah sang pemimpin Klan, itu sudah kewajiban seorang Alpha utuk mengahafal rumah setiap setiap pemimpin Klan" jelas Taehyung. Sebagai Alpha masa depan Klannya Taehyung harus paham apapun mengenai apapun yang terjadi dan juga mengenal setiap pemimpin Klan.
Jungkook mengangguk, ternyata ini alasannya. Ia bahkan baru mengetahui hal sepenting ini "Utara" jawabnya singkat.
Taehyung disampingnya terkejut, lantas dengan cepat pandangannya teralih ke arah Jungkook. "Kau serius?"
"Tentu saja" ucapnya ketus. Apa dia terlihat berbohong? Bahkan ia malas sebenarnya kalau saja hubungannya dengan Tahyung tak kunjung membaik, ia hanya tak ingin berurusan dengan Alpha yang bahkan belum lama ini dikenalnya.
Taehyung melihat ekspresi sebal Jungkook lantas meminta maaf, Taehyung akui ia terkejut bahwa Jungkook berasal dari Klan Utara yang mana merupakan sekutu lama ayahnya bahkan membantu Klan mereka memburu para pengkhianat.
Mereka lantas memasuki mobil Taehyung dan segera meninggalkan Kampus.
.
.
.Mobil Taehyung terparkir di halaman depan rumah sang pemimpin Klan Utara, Jungkook turun dari mobil disusul Taehyung. Dia baru saja turun dan mendengar teriakan sang ibu yang memanggilnya.
Mereka menghampiri wanita setengah baya yang tengah berdiri di depan pintu rumah, Ji Hyun menatap putranya dengan pandangan menggoda dan Jungkook yang paham hanya mendengus.
"Oh Jung, siapa pria ini?" Tanyanya dengan senyum jahil terhias di wajah cantiknya.
"Eomma seharusnya menanyakanku dulu baru orang lain"
Ji Hyun hanya tertawa melihat ekspresi Jungkook yang nampak sebal, terlihat dari bibirnya yang mengerucut dan pipinya yang sedikit menggembung.
"Siapa namamu, Nak?" Ji Hyun mengalihkan tatapannya pada Kim muda yang sedari tadi nampak diam menyaksikan percakapan singkat mereka. Bisa Ji Hyun lihat pemuda di hadapannya ini adalah seorang Alpha, bagaimana dia tahu? Tentu dari feromon yang dikeluarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE ✔
Hombres Lobo"Kau adalah takdir yang dipilih Moon Goddess" Jeon Jungkook dan Kim Taehyung, Alpha dan Omega yang memiliki takdir sebagai penyeimbang Klan Werewolf. A Taekook fanfiction ABO Story