Part 22 : Polaris

6.5K 750 33
                                    

Werewolf berbulu cokelat keemasan itu tiba di Timur, menyaksikan seberapa besar kerusakan akibat perang. Sisa pertempuran yang kembali mengigatkannya pada sang omega, luka serta kepedihan. Meski perang telah usai, namun luka tak lantas lekas pulih. Butuh waktu untuk menyembuhkannya, entah sebanyak dan selama apa, entah memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan sepanjang hayat, namun lambat laun segala luka akan terkikis terganti dengan bahagia yang mulai bersemi.

Gerbang rumah besar itu terbuka, Taehyung lantas mengubah wujudnya menjadi manusia dan melangkah menuju halaman rumah yang sebagian besar rusak, bahkan beberapa pilar kokoh itu roboh menyisakan lengang di beberapa bagian rumah.

Taehyung memasuki kediamannya dengan sorot sendu, banyak hal telah terlewat dan Taehyung merasa kosong serta asing. Ia telah kehilangan banyak orang tersayangnya yang sekuat tenaga ia lindungi, namun banyak hal terjadi di luar kendalinya menyisakan beribu penyesalan di balik netra setajam elang sang alpha. Bersamaan dengan itu, netranya menangkap para anggota klan juga keluarganya tengah berkumpul di sana.

"Taehyung" ucap salah satu anggota Klan Timur kala melihat Taehyung yang kini berdiri dengan bersandar pada salah satu pilar. Beberapa kepala lantas menoleh ke arahnya, termasuk sang ayah yang bergegas menghampirinya.

"Taehyung, kau darimana saja, Nak. Ayah dan yang lainnya mencarimu juga Jungkook, dimana dia. Tak ada satu pun yang melihatnya, kami kira dia bersamamu..."

"Jungkook memang bersamaku, Ayah. Dia terluka parah, dan sekarang berada di rumah sakit. Ku mohon kalian menyusul kesana. Dia membutuhkan orang-orang yang ia cintai berada di sampingnya. Aku akan pergi ke rumah Jungkook mengambil sesuatu." Ucapnya pada sang ayah, sorotnya tetap sendu namun tak mengurangi ketegasannya. Bahkan, ia menyela ucapan sang ayah meski ia tahu tindakannya amat sangat tak sopan.

Ayah Kim mengangguk, tentu sesuatu yang Taehyung ucapkan sangat penting hingga sang putra ingin segera mengambilnya. Usai memberi kabar tentang Jungkook, Taehyung kembali bertransformasi ke wujud wolf. Tanpa menunggu apapun lagi, dengan secepat kilat ia berlari meninggalkan rumahnya menuju kediaman keluarga Jeon di Klan Utara.

.
.
.

Klan Utara nampak sepi, hanya ada beberapa anggota yang berjaga di perbatasan juga di sekitar area rumah Tuan Jeon. Ia telah berubah ke wujud manusia ketika tiba di perbatasan Klan Utara, hanya dengan celana hitam panjangnya tanpa atasan. Terlihat sekali masih banyak luka sisa perang yang menghiasi tubuhya, beberapa bahkan ada yang mengering. Tapi ia tak peduli itu, Jungkook lebih utama dibanding luka yang didapatnya.

"Taehyung, bagaimana bisa kau di sini?" ujar salah satu anggota Klan Utara, ia terkejut melihat Taehyung yang tiba di wilayah mereka bahkan saat mentari belum menampakkan sinarnya.

"Ada sesuatu yang ingin ku ambil di sini, Hyung." Balasnya, segera setelahnya ia pergi ke bagian belakang rumah. Ia ingat, Tuan Jeon pernah memberikannya akses menuju gudang belakang kediamannya.

Pintu itu nampak usang, hanya sebagai kamuflase jika gudang itu tak pernah tersentuh. Ia membuka pintu yang berderit nyaring, debu-debu bertebaran sempat membuatnya terbatuk.

Gudang ini masih sama sejak terakhir ia melihatnya, lantai usang, dinding yang catnya telah mengelupas, juga sarang laba-laba yang bertengger pada beberapa benda dan sudut ruangan. Taehyung lantas menuju salah satu lemari lantas menggesernya. Terbukalah ruangan yang beberapa bulan lalu ia kunjungi bersama Tuan Jeon, keadaannya masih sama, tak ada yang berubah sama sekali, hanya debu yang mulai menghias di setiap sudut ruangan.

Tangannya terampil memilah buku di rak, mencari sebuah buku yang ia simpan di sela-sela buku lain. Sengaja, karena bisa saja ada penyusup masuk dan tak sengaja menemukan satu hal menarik disini. Buku dengan sampul kulit berwarna kecoklatan telah ia genggam, kemudian terkejut ketika buku yang ia buka mengeluarkan seberkas cahaya, dan kembali terkejut ketika buku yang nampak usang itu mengeluarkan suara.

"Halo, Alpha Kim. Terima kasih telah bersedia meluangkan waktu sejenak membuka buku usang ini. Jadi permintaan seperti apa yang alpha inginkan saat ini?"

"Tunggu, darimana kau tahu margaku?" tanya Taehyung kebingungan. Siapa yang tak akan bertanya-tanya jika melihat sebuah buku berbicara layaknya manusia pada umumnya. Taehyung bahkan termangu menatap buku yang masih mengeluarkan cahaya, jadi inikah alasan mengapa buku ini disembunyikan.

"Aku, dengan petunjuk Moon Goddess mampu mengenali siapa yang kelak mewarisi buku usang ini. Hanya ada satu pasangan dari setiap generasi yang mampu melakukannya, Alpha Kim dan Omega Jeon untuk generasi ini"

Entah, Taehyung bersyukur dirinya terlahir sebagai pewaris polaris, buku usang yang memiliki kekuatan hebat tersimpan di dalamnya. Mengerjap dan tersadar dari kekagumannya, Taehyung ingat kedatangannya kemari untuk kesembuhan Jungkook-nya.

"Bolehkah aku meminta satu hal padamu?" Netranya memancarkan sorot sendu kala mengingat jika Jungkook-nya tengah tertidur yang hingga kini belum jua menunjukkan tanda akan segera membuka dwimaniknya.

"Silahkan, Alpha Kim. Dengan senang hati buku usang ini akan melayani anda."

Taehyung memejamkan mata, ingatannya kembali pada kisah dimana ia dipertemukan dengan omega secantik dan semenawan Jungkook. Tersenyum sendu kala ingatannya tertuju pada malam dimana Jungkook-nya memilih melindunginya dari serangan sang sepupu sekaligus mendapat banyak luka setelahnya. Dan senyumnya semakin sendu kala mengingat manik seindah galaksi milik Jungkook meredup dengan senyum manis tersungging di bibir pada penghujung kesadarannya.

"Kumohon, selamatkan Jungkook-ku" ucapnya memohon, lantas sinar yang membungkus buku usang itu berpendar setelahnya mengeluarkan sebuah botol kecil yang berisi cairan berwarna pekat.

"Cairan itu akan membantunya sadar, suntikkan pada tubuh Omega Jeon dan ia akan tersadar dari tidurnya."

.
.
.

Dulu, Taehyung tak pernah menyangka akan menikah dan mencintai pasangannya sedalam ini. Yang dulu ada dalam benaknya hanya ia yang akan menggantikan sang ayah kemudian menjalani kehidupan dengan datar. Namun, Taehyung tak mengira jika takdirnya bermuara pada Omega Jeon, pria manis yang menyita perhatiannya sejak memasuki Club Fotografi.

Kini, ia memilikinya. Si manis pemilik senyum kelinci, dengan manik seindah galaksi. Taehyung tersenyum, betapa beruntung dirinya ditakdirkan dengan pria selembut Jungkook.

"Tunggu aku sebentar lagi, Jung" bisiknya pada angin yang mungkin kan menerbangkan pesannya pada sang pujaan hati. Disimpannya botol kecil itu dalam saku, menutup sang polaris seraya bersyukur akan takdir yang didapatnya. Moon Goddess memberkatinya.

Langkahnya menuju garasi kediaman keluarga Jeon, mengambil salah satu mobil disana untuk dibawanya menemui sang kekasih. Taehyung tak ingin mempersulit diri dengan kembali ke wujud wolf-nya.

Taehyung mulai menyalakan mesin mobil, lantas ketika deru mesin telah terdengar ia segera menancap gas dan melajukan mobil hitam itu meninggalkan klan Utara dengan asa yang membumbung setinggi cakrawala.








































To be continued

Hallo, lama gak berjumpa. Semoga masih ada yg ingat dengan cerita ini😂, maaf banget baru bisa update. Ku harap kalian menikmati kisah mereka yg sebentar lagi akan menuju akhir.

Happy reading🤗

FATE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang