FATE ✔

Part 19 : War

Malam semakin beranjak naik. Rembulan kian benderang di langit malam. Suara hewan malam santer terdengar, disertai angin yang semakin dingin menusuk tulang.

Kediaman keluarga Jeon nampak lengang. Hanya tersisa keluarga inti yang masih mendiaminya. Namun, setelah ini rumah besar itu hanya akan tersisa lengang. Lantaran seluruh penghuni rumah akan berangkat ke Timur.

Tuan Jeon yang memimpin perjalanan, sedang Taehyung dan Namjoon yang akan berjaga di belakang Jungkook dan Ji Hyun-ibu Jungkook dan Namjoon.

Tuan Jeon sengaja melakukan perjalanan pada malam hari, lantaran mereka pastinya tengah beristirahat. Mereka akan menyusuri hutan lantas akan tiba di batas terluar Klan Timur. Juga mereka tidak akan menggunakan mobil melainkan bertransformasi menjadi wolf.

Kelimanya sudah siap dengan segala resiko yang nantinya akan dihadapi saat di perjalanan maupun saat tiba. Tetapi bukan berarti mereka berangkat tanpa persiapan. Pihak Timur telah mengetahui perihal ini dan mereka tentunya akan memantau batas terkuar Klan Timur. Tuan Jeon dan Tuan Kim tentu tahu apa yang harus mereka lakukan. Perang bukanlah hal yang tabu bagi mereka.

"Jungkook, kau akan berada pada jarak pandangku. Jika ada sesuatu yang mengganggu segera beri isyarat padaku." Taehyung menyentuh telapak tangan Jungkook, mengusapnya lembut. Menenangkan Omeganya yang nampak gelisah.

"Taehyung, semua akan baik-baik saja kan?" Ucapnya gugup. Ini adalah kali pertama ia akan menyaksikan perang. Meskipun seluruh omega akan ditempatkan di suatu tempat.

"Tidak ada yang baik-baik saja saat perang. Tapi aku akan melindungimu dan tidak akan membiarkan seorang pun menyentuhmu. Tolong percaya padaku."

"Kita berangkat sekarang." Tuan Jeon menginterupsi. Segera kelimanya bertransformasi ke wujud wolf.

Kelima wolf berada di posisi masing-masing. Tuan Jeon memimpin di depan, pertama mereka menyusuri jalan raya dan di tengah perjalanan mereka memasuki hutan yang akan membawanya ke Klan Timur. Angin berhembus kencang mengiringi setiap langkah mereka. Suara derik jangkrik dan hewan malam lainnya santer terdengar. Rembulan mengangkasa di langit diselingi kabut di sekitarnya.

Hanya berbekal cahaya rembulan sebagai penerang jalan, dan insting alpha terlatih mereka menyusuri hutan. Apalagi di tengah malam, dimana hal apapun bisa terjadi tanpa diduga. Lantai dasar hutan yang lembab, beberapa harus melewati pohon tumbang yang cukup licin lantaran telah berlumut. Juga menginjak ranting menimbulkan suara cukup nyaring terdengar.

Hanya tinggal beberapa langkah lagi kelimanya tiba di batas terluar Klan Timur. Menunggu anggota yang ditugaskan Tuan Kim untuk menjemput mereka, karena mereka tidak bisa masuk sembarangan. Siapa yang akan tahu jika mereka akan lebih dulu bertemu dengan para pemberontak sebelum dengan anggota Klan Timur. Itu kekhawatiran Tuan Kim, karena wolf yang mereka incar keberadaannya bersama tuan Jeon, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook.

Kelima wolf itu segera mengikuti beberapa anggota wolf dari timur setelah mendapat instruksi. Melangkah dengan waspada dan sebisa mungkin tak menimbulkan jejak suara.

Dua minggu, Taehyung serasa meninggalkan wilayahnya bertahun-tahun. Melihat dalam gelap seberapa kacau wilayahnya lantaran perang sehari sebelumnya. Taehyung pasti menyesal jika ia mengetahui semuanya ketika segalanya telah porak poranda. Namun Moon Goddess menyayanginya. Melalui tuan Jeon ia tahu jika klannya tak baik-baik saja. Taehyung bersyukur untuk itu.

"Taehyung" yang dipanggil menoleh, menatap sang ayah yang nampak kacau di beberapa bagian tubuhnya. Tangannya yang penuh luka gores juga wajahnya tak luput dari keganasan serangan.

Taehyung menghambur memeluk sang ayah. "Ayah" ujarnya. "Maaf, maaf baru tiba. Seharusnya aku menemani ayah di tengah kekacauan ini"

"Sst, terima kasih, Son. Ayah hanya tak ingin mengganggu bulan madumu dengan Jungkook. Bagaimana pun kalian baru saja menikah, tak pantas rasanya membebankan kekacauan seperti ini di tengah kebahagiaan kalian."