"Kau .." mata kyungsoo menyipit, berusaha mengenali orang di depan nya ini.
Lelaki di hadapan kyungsoo menjulurkan tangan nya. "Masker ku". Bukan ingin berkenalan, tetapi ingin mengambil kembali masker miliknya.
Kyungsoo yang benar benar penasaran dengan orang di hadapan nya ini, malah menjabat tangan sang lelaki. "Salam kenal, kyungsoo."
Si lelaki mengerutkan alis nya, bukan kah yang ia pinta masker ? Bukan sebuah perkanalan ?.
"Aku meminta masker, bukan nama mu." Ucap dingin sang lelaki.
"Aku tidak peduli, mari kita berteman !" Kyungsoo yang keras kepala, dan sang lelaki yang tetap tidak mau memperkenalkan diri.
"Ayolah, perkenalkan dirimu, tampan." Ucap kyungsoo menggoda si lelaki.
Sang lelaki memutarkan bola matanya, lalu dengan terpaksa ia memperkenalkan dirinya. "Nama ku —"
"KYUNGSOO" teriakan tersebut berasal dari belakang punggung kyungsoo, tentu nya teriakan tersebut memotong kata kata perkanalan sang lelaki.
Dengan cepat lelaki itu mengambil masker yang ada di tangan kyungsoo dan pergi dengan cepat, menyisakan kyungsoo sendiri di tempat tersebut.
Penasaran sedih, kesal, tenang, bercampur aduk. Kyungsoo terdiam ditempat, tepat nya ia melamun.
Beberapa detik kemudian ada yang mengguncang tubuh nya. Kyungsoo tersadar, dan menatap ibunya yang terlihat sangat khawatir.
"Kamu ga apa apa nak ? Kamu abis dari mana ? Ko baju kamu kotor ? Dan kenapa pulang malam ? Kau tau kita sangat khawatir." Ucap ibu kyungsoo dengan penuh khawatir.
"Kyungsoo abis jalan jalan aja eomma, tadi kyungsoo lupa jalan makanya aku pulang malam begini, dan baju ku kotor karna aku sempat terjatuh tadi, maaf bila membuat kalian khawatir" kyungsoo menunduk, dan menjelaskan kebohongan nya dengan panjang lebar.
Ibu kyungsoo sedikit tak percaya, tetapi mana mungkin kyungsoo berbohong, dia anak yang baik.
"Lain kali jangan terlalu malam, ini sudah benar benar tengah malam. Yasudah, ayo kita pulang nak" eomma menutur kyungsoo untuk kembali ke rumah saudara kyungsoo. Disana kyungsoo disanbut dengan ramai, dan dirubungi dengan seribu pertanyaan lebih.
•
Setelah kyungsoo menjawab semua rasa penasaran semua anggota keluarga yang ada, mereka akhirnya diperbolehkan pulang. Kini kyungsoo dan sehun telah duduk di jok belakang kembali.
Mobil berjalan dengan kecepatan sedang menerobos sepi nya jalan kota, ibu kyungsoo sudah tertidur lelap lantaran begitu lelah karna telah mengkhawatirkan kyungsoo.
"Ka" sehun berbisik.
Kyungsoo menoleh, ternyata adik nya belum tidur. "Kenapa?" Jawab kyungsoo dengan berbisik.
"Kaka berbohong kan ?" Pertanyaan sehun membuat kyungsoo mengerutkan alis nya.
"Tidak, kenapa kau berfikiran seperti itu ?" Kyungsoo tetap dengan pendirian nya, berbohong.
Sehun tak menjawab pertanyaan dari kyungsoo, ia kembali duduk tegak dan menatap sepi nya jalan kota.
"Hih diculik orang jahat ko malah ga ngaku, padahal kan udah tau dia orang jahat" sehun bergumam sendiri. Kyungsoo dapat mendengar gumaman sehun yang pasti ditujukan kepada dirinya.
Kyungsoo menatap tajam. "Hilih punya Indra ke 6 kawe dari mana dia" kyungsoo membalas bergumam sendiri.
"Iri bilang boss" sehun kembali membalas. Malas berdebat dengan sehun yang keras kepala, kyungsoo tidak menjawab dan memilih menatap jalanan yang kosong dan terlelap tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS MY DESTINY
Random" aku mencintai mu kyungsoo" " Mm? Tadi kau bicara apa? " " aah, tidak ada apa apa"