09

171 26 0
                                    

"Sh*t, kyungsoo kau dimana" jongin mengumpat sendirian, sudah 30 menit ia mencari cari kemana mana tetapi tidak menemukan keberadaan kyungsoo.

"Bodoh kau jongin mengapa tadi tidak mengantarkan kyungsoo" jongin mukuli kepala nya sendiri. Mencoba tenang tetapi tetap tidak bisa.

Seketika pikiran nya tertuju pada seseorang, dengan segera ia menelpon orang tersebut.

"Hey, cari tau keberadaan as-T. SEKARANG." Jongin menekankan dengan penuh amarah.

"Baiklah, ah dia sedang tidak ada di tempatnya. Yang terlihat di sini tadi ia mengunjungi gedung yang sedang di gelar acara pernikahan" ucap serius orang disebrang sana.

Mata jongin sekarang benar benar tajam. Ia melihat sekeliling dengan smirk yang ia tunjukan.

"Lakukan tugasmu." Ucap jongin dingin, lalu kembali duduk di kursi taman.

"Akan segera." Telfon di tutup. Jongin mengembangkan senyum dan kembali menikmati angin malam. "Mudah sekali permainan nya."

Kyungsoo dibawa oleh seorang lelaki berpakaian segala hitam dan tertutup ke sebuah semak semak. Tentu nya kyungsoo sedang tidak sadarkan diri saat ini, dikarenakan obat bius yang tadi di suntikan kepada dirinya.

Setelah dirasa aman dari kerumunan orang orang, kyungsoo dibawa oleh sang pelaku ke sebuah tempat yang gelap dan tidak ada satu pun orang disana. Bahkan tempat itu hanya di ketahui oleh orang tertentu.

Kyungsoo di dudukan disana, dengan tangan yang di ikat menggunakan tali. Seperti nya sebentar lagi kyungsoo akan sadar.

Sang pelaku menatap kyungsoo dari kejauhan, dengan smirk tentunya. Dan pada akhirnya kyungsoo sadar. Ia memberontak, mencoba berteriak tetapi sial ada kain yang menghalanginya.

Pelaku itu mendekat, tatapan lapar dan hasrat yang menggebu ada di tatapan mata sang pelaku. Kyungsoo menatap sang pelaku memelas, memberontak dan berteriak tidak bisa kyungsoo lakukan sekarang.

Pasrah saja, pasrah akan semua yang nanti pelaku akan lakukan, dan mencoba menerima dan tetap tenang.

"Hey, baby." Pelaku memanggil kyungsoo dengan panggilan yang menggelikan.

"Ssttt jangan memberontak, nikmati atau kau akan merasa kesakitan nantinya sayang" pelaku mengusap rambut kyungsoo pelan. Dan mendekatkan wajah tertutup masker nya dengan wajah kyungsoo. Bahkan sekarang sang pelaku sudah ada di atas pangkuan kyungsoo.

Kyungsoo mencoba meneliti setiap kostum dan wajah sang pelaku. Tetapi wajah sang pelaku sepertinya tidak akan pernah kyungsoo kenal karna tertutup kain, semoga saja nanti ia membuka kain tersebut dan kyungsoo dapat mengetahui siapa dia.

Mata sang pelaku terkunci pada dada kyungsoo. Perlahan sang pelaku membuka kancing kemeja yang kyungsoo pakai. Tak lama semua kancing telah terbuka. Dengan perlahan pelaku melepaskan kemeja yang kyungsoo pakai.

Tangan kanan sang pelaku bermain disana. Bahkan ia tidak membiarkan tangan kiri nya diam, ia dengan perlahan membuka sleting celana yang kyungsoo gunakan.

Mata kyungsoo terpejam erat, kepala mendongak ke atas. Bukan, bukan menikmati, karna hanya hal itu yang dapat kyungsoo lakukan. Memberontak ? Kaki nya bahkan di jepit oleh paha sang pelaku. Tubuh nya sekarang sudah ada di bawah kendali sang pelaku.

HE IS MY DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang