6.kemana hilangnya gundam ku?!

167 35 10
                                    

Tanpa sadar air mata telah mengalir di pipinya
Kapan ia terakhir kali ia menangis?
Mafu memeluknya dari belakang
Meletakkan kepalanya di atas bahu soraru
Soraru menangis tanpa suara... menangis tanpa suara itu menyakitkan(sumber: pengalaman sendiri)
Luz beranjak memasak, membiarkan mereka berduaan.

'Dasar pasangan aneh.'

"Menangislah sepuasmu... aku tak akan bilang pada ibu mu bahwa kau cengeng." Soraru sepertinya lupa mengatakan pada mafu bahwa ibunya sudah meninggal
Mungkin ia sedang melihatnya sekarang.

"Tak usah, ibu ku sudah melihatnya sekarang." Mafu terdiam beberapa detik dan akhirnya memahaminya
Lalu mafu melepaskan pelukannya
Beranjak duduk bersimpuh di hadapan soraru.

"Sekarang... emm maksud ku suatu saat berjanjilah pada ku untuk menceritakannya pada ku."
Soraru mengiyakannya.

"Soraru-san berutang penjelasan pada ku~"
Soraru mendorong dahi mafu dengan telunjuknya.

'Dasar... berani beraninya kalian bermesraan di rumah ku!-_-'

"Ketika ingatan mu kembali, berjanjilah untuk menceritakan diri mu dengan begini kita impas kan?"
Mafu mengangguk senang.

"Makanan sudah siap." Mafu langsung berlari kedapur
Matanya langsung berbinar binar melihat 3 mangkok yang berisi ramen instant beserta sedikit sayuran
Mafu langsung duduk manis untuk memakannya.

"Kenapa harus ramen instant? Apa kau tak bisa masak yang lain?"
Soraru memandang sinis luz
Luz balik menatap soraru dengan sorot mata tajam, setajam silet/g

' dikasih hati minta jantung-_'

"Jika kau ingin makanan yang lain pulang lah dan masak sendiri, bahan bahan makanan ku tinggal sedikit. Tidak cukup untuk tiga orang makannya ku buat ramen instant."

"Kalian berdua berhenti berisik dan makan! Kalian berdua mau ku pukul?"
Mereka langsung duduk dari pada jadi samsak tinju mafu
Kabar mafu melawan 3 siswi dengan brutal tersebar dengan cepat
Sekarang mafu di juluki macam putih
Soraru dan luz mengehela nafas kasar.

"Begitu lebih baik!"

...

Mafu sudah tidur di kamar luz
Karena kamar yang satunya lagi sudah jadi gudang luz dan soraru terpaksa tidur di ruang tamu
Luz tidur di futton yang ia gelar di dekat dinding dan soraru tidur di atas sofa.

"Oi kau sudah tidur?"soraru menatap luz yang tengkurap di futton sambil melihat handphonenya.

"Belum, aku belum mengantuk. Tidurlah."

"Kau jangan sampai begadang ya."

"Aku tak janji soal itu." Terserah lah, soraru memejamkan matanya
Luz masih lanjut menonton anime.

01.56
Luz mematikan handphonenya lalu melihat jam
Ah sudah pagi dini hari ya? Luz menguap sejenak
Luz beranjak mengcas hpnya dan sekilas ia melihat banyangan berwarna putih memasuki dapurnya.

"..."detak jantung luz berpacu cepat
Ia terdiam tak bergeming
Apa itu hantu? Langsung saja ia membangunkan soraru.

"Soraru soraru!"

"Apa sih." Soraru bangun dengan raut wajah kusut menatap tokyo tower di hadapannya.

"A-aku melihat banyangan putih melesat ke dapur!"

"Paling hanya perasaan mu."

"Aku serius!"

"Ayo kita periksa." Luz bersembunyi di belakang soraru
Soraru beberapa kali mengejek luz
Soraru menyalakan lampu dapur dan nafasnya tercekat melihatnya.

"Apa. Kenapa kalian melihat ku seperti hantu?" Mafu meletakkan gelasnya di meja
Soraru menatap luz tajam lalu memukul lengan luz.

"Kau ini! Menganggu tidurku saja."

"Arhh! Sakit tahu la-lagi pula kenapa kau tidak nyalakan lampu dapurnya?!"

"Soalnya tidak terlalu gelap, cahaya bulan menerangi dapur. Sudahlah aku mau tidur."

...

Keesokan paginya sekitar 05.56 soraru dan mafu pulang dan berpamitan dengan luz  yang sedang tidur
Dinginnya pagi dan mafu yang masih mengantuk hampir membuat mafu terjatuh kalau soraru tak menangkapnya
Pada akhirnya soraru menggendong mafu di punggungnya
Mumpung masih pagi jadi tak ada yang liat.

"Soraru-san aku berat?" Mafu berbisik tepat di telinga soraru.

"Jujur saja kau itu berat, doakan aku agar aku kuat membawa mu kerumah."
Perlahan tapi pasti soraru sudah sampai di rumahnya
Mafu sudah terlelap di punggungnya.

"Mafu, oi bangun. Aku mau buka pintunya." Mafu langsung turun dari gendongan soraru
Setelah pintu terbuka mafu langsung kekamar untuk merebahkan dirinya
Soraru beranjak mandi lalu memakai pakaian kerjanya
Entahlah ia merasa ada yang berbeda dikamar ya tapi apa?

"Loh gundam ku mana?"gundam yang ia rakit selama 2 jam menghilang dari kotak kaca
Soraru mendekati rak dinding dan melihat kotak kaca itu lebih dekat kalau kalau salah lihat
Benar benar hilang, tak ada disana.

"Kemana hilangnya gundam ku?!"
Hingga soraru sadar sesuatu
Hanya mafu yang ada dirumahnya, tak mungkin gundam berjalan pergi
Mungkinkah...

"Mafu." Soraru berjalan ke kamar mafu
Mafu sudah tidur menyelimuti tubuhnya
Jadi ia bangunkan mafu.

"Mafu apa kau lihat gundam ku?" Mafu masih berpikir lama hingga akhirnya ia menggeleng
Soraru berpikir lagi, mungkin ia lupa meletakkannya dimana
Jadi ia keluar meninggalkan mafu.

"Huuuh..."mafu menghela nafas
Pintu kembali terbuka dan soraru menatap tajam soraru.

"Kau tahu sesuatu kan?"

"Tidak... aku tidak tahu."menyadari raut ketakutan mafu soraru bertanya sekali lagi dengan penuh penekanan.

"Mafu... kau tahu sesuatu kan? Katakan, aku tak akan memarahi mu."

"Mm... itu."
Mendengarnya soraru langsung memeriksa kolang ranjang kasurnya dan ia benar benar ingin menangis melihatnya
Tangan kanan gundamnya patah
Mafu berdiri di belakang terus mengucapkan kata maaf.

"Huh... tak apa." Soraru menatap wanita di belakangnya
Sambil menunjukkan senyum yang agak terpaksa.

"Maaf..."

"Tidak apa, jangan menangis."

"A-aku tidak menangis! Aku... kelilipan."
Masih saja mengelak, soraru mengelus rambut mafu agar mafu berhenti menangis.

"Hukum aku!" Soraru berhenti mengelus rambut mafu dan menatap mafu dengan tatapan tak percaya.

"Aku telah merusak gundam soraru-san... aku pantas dapat hukuman! A-aku..."

...

Mafu sekarang memakai sarung tangan, topi jerami dan membawa sekop kecil
Hukuman dari soraru adalah menanam bunga
Kebetulan ada bibit bunga dirumahnya yang belum soraru tanam.

"Tanam bunga apa ya?" Mafu melihat beberapa bungkus bibit bunga dan ia tertarik dengan bibit mawar putih karena mirip dengannya
Langsung saja mafu isi satu pot dengan tanah dan menanam bibit bunga mawar putih  lalu ia siram dengan air
Beberapa tetangga yang melihat mafu di halaman soraru terpesona melihatnya
Bagaimana tidak, mafu kelihatan cantik di bawah sinar matahari pagi
Ibarat bidadari yang sedang menanam bunga
Mafu mengambil pot baru lagi lalu menanam bibit bunga matahari.

"Permisi." Mafu berhenti menanam dan menatap seorang wanita paruh baya berpakaian mewah
Rambutnya pirang sebahu dan jangan lupa tas kulit buaya yang ia pegang
Mafu memiringkan kepalanya bingung
Wanita di hadapannya ini siapa?



Kore wa aidesu ka?(そらまふ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang