5.ciuman tak langsung!

178 35 4
                                    

Mafu memakan sup daging sapi dengan khidmat
Sesekali bertingkah lucu
Soraru hanya tersenyum melihatnya.

"Mmm..."

"Ada apa?" Mafu nampak gelisah
Ia sedari tadi mengigit bibir bawahnya dan mempertemukan kedua telunjuknya seperti hinata yang malu malu pada naruto.

"Kenapa kau begitu baik pada ku?"
Mafu mengerjapkan matanya beberapa kali
Ugh imutnya, soraru langsung tersedak lalu mengambil gelas mafu karena gelasnya sudah kosong dan meminumnya tepat di bekas mafu minum.

'Tunggu dulu...'

Setelah loading 100% soraru memerah, mirip gadis yang sedang kasmaran dengan pacarnya di manga romantis
Langsung saja ia meletakkan gelas mafu ke meja
Oi... mereka sudah ciuman secara tidak langsung! Memikirkannya saja sudah membuat soraru malu!
Mafu bingung dengan reaksi soraru.

"Kenapa bertanya begitu?"soraru berusaha agar tidak salting di depan wanita.

"Aku ini hanya orang asing yang merepotkan... aku bahkan tidak tahu siapa diri ku."
Mafu merundukkan kepalanya
Seharusnya ia bertanya sejak awal.

"A-ah itu... sejak kecil ibu ku sudah mengajak ku peduli pada sesama, alam dan hewan sekarang ya sudah jadi kebiasaan... aku sudah beberapa kali menolong orang tersesat seperti mu dan kau... sama sekali tidak merepotkan."soraru tersenyum mengelus pucuk kepala mafu
Mafu langsung mendongak dengan mata berair
Soraru tidak sanggup melihat wanita menangis, rasanya teringat ibunya saat di tinggalkan pria kurang ajar itu
Soraru langsung mengambil satu lembar tisu dan menyeka air mata yang mengalir.

"Terimakasih..."

"Jangan menangis wajah mu jadi jelek."
Mafu langsung berhenti menangis
Soraru tertawa singkat lalu mencubit pipi mafu.

"Sekarang lebih baik." Soraru melepaskan cubitannya dan ia teringat sesuatu...

"Mafu besok mau ketaman hiburan?"mafu mengangguk antusias
Lagi pula besok minggu kan?

Sementara itu...

"Hachi!"seorang pria bersurai putih dengan barcode di pipinya terbaring lemah di kasur
Wanita bersurai hitam dengan sigap menyuapi bubur nasi pada suaminya tapi suaminya menolak.

"Seharusnya kau tidak memaksa putri kita  menjadi dokter atau kerja kantoran dan mendukungnya jadi penyanyi,  dia jadi kabur dari rumah... dia itu sama keras kepalanya dengan mu!"
Pria itu terengah menatap istrinya, ia sudah beberapa hari tak makan dan duduk menunggu putri emasnya di depan teras
Pintu terbuka menampilkan sosok wanita bersurai hitam beserta suaminya.

"Ibu, bagaimana keadaan ayah?"mafuko khawatir dan ia langsung pergi ke desa bersama amatsuki suaminya
Wanita itu menghela nafas panjang berusaha sabar menyuapi suaminya.

"Dia demam dan tidak mau makan." Akhirnya ibu mafuko memaksa suaminya makan
Sambil memarahinya.

"Ayah jangan seperti ini... aku dan amatsuki yang mencari mafuyu, adik ku akan kembali ke pangkuan mu ayah!"

"Buat sayembara, jika yang menemukan mafuyu perempuan beri ia uang jika laki laki nikahka-"  ibu mafuko langsung menyuap paksa suaminya lagi.

"Jangan ngawur kau ya! Aku tidak akan diam saja, terakhir kali kau membuat keputusan putri kita malah kabur!"
Amatsuki membawa mafuko keluar
Membiarkan mereka berdua ribut
Biarkan saja, besoknya mereka bakal mesra mesraan juga seolah tak ada masalah
Mereka pergi berdoa ke kuil
Amatsuki menggosok punggung istrinya agar sabar.

"Kami-sama... semoga mafu sedang bersama dengan orang baik."

...

Sesuai janjinya, soraru ajak mafu ke taman hiburan
Setelah menaiki bianglala dan komedi putar mafu memaksa soraru masuk rumah hantu
Meski soraru tak percaya yang namanya hantu tapi ya takut juga liat penampilan hantunya.

Berbanding terbalik dengan mafu
Di saat soraru menahan jeritan ketakutan mafu malah kegirangan
Dia bahkan salam salaman dengan hantu hantu palsu sambil memperkenalkan dirinya, dikira lebaran apa-_
Hantu palsu itu kebingungan liat reaksi mafu, bukannya ia harus takut? Ini menakutkan loh!

Akhirnya setelah tiba di luar soraru bernafas lega
Manik merah darah itu mengerjap melihat permen kapas milik anak kecil
Lalu menatap soraru penuh harap
Soraru menghela nafas lalu mengajak mafu membeli permen kapas
Setelah itu mereka duduk di kursi taman sambil melihat lihat wahana yang mereka naiki
Soraru menatap mafu yang memakan permen kapas.

"Maniiiis!"soraru mengambil sedikit permen mafu tanpa izin dan memakannya
Itu belinya pake duit soraru juga.

Setelah itu mafu mengajak soraru pulang
Mereka menaiki bis untuk pulang
Mafu tertidur bersandar di bahu soraru
Soraru hanya tersenyum tipis melihat tapi berakhir tatapan jijik soalnya iler mafu meluncur.

Setelah sampai soraru membangunkan mafu lalu pulang ke rumah
Di perjalan mafu menarik soraru tetapi bukan menuju rumah soraru dan bersembunyi di gang.

"Kenapa kita-"

"Ssst." Mafu meletakkan telunjuknya ke mulut soraru lalu berbisik.

"Seseorang telah mengawasi kita."

"Hah?"

"Sejak kita keluar dari rumah hantu seseorang telah mengikuti kita soraru-san! A-aku takut..." soraru mengelus pucuk si albino agar tenang
Mafu malah keenakan sambil mendengkur.

"Oke kita pergi ke rumah teman ku, kebetulan dekat sini."

...

Luz sedang menonton tv sambil memakan cemilannya
Pintu rumahnya di ketuk beberapa kali.

"Pelan pelan mengetuknya nanti pintu ku rus- soraru?" Luz membuka pintunya dan mendapati soraru dan luz.

"Izinkan kami masuk!"mafu langsung mafu mendorong luz
Luz mempersilahkan soraru masuk.

"Dia kenapa? Gelisah begitu."

"Katanya kami di ikuti seseorang."

"Beneran? Tapi kenapa?"

"Mana ku tahu lah!" Di sofa mafu sudah duduk sambil memegang kotak eskrim, tangan kanannya menyendokkan eskrim rasa vanilla ke mulutnya dengan tangan gemetar.

"Woi kotak eskrim ku! Maling!"luz ingin memarahi mafu namun di cegat soraru.

"Nanti ku ganti deh! Lihatlah dia ketakutan begitu ... tolong biarkan kami numpang sembunyi di sini."

"Tentu saja, sudah lama kau tak menginap di rumah ku... tapi apa alasannya seseorang mengikuti kalian? Seingat ku kau itu bukan artis jadi tak mungkin punya penguntit." Soraru dan luz duduk lesehan di karpet
Mafu menganti chanelnya dan menyantap eskrim luz.

"Entah itu hanya perasaannya saja atau dia punya tingkat kewaspadaan yang tinggi dan itu kenyataan."soraru menatap luz
Ia teringat sesuatu.

"Berhenti menganggap ayah mu sudah tiada, sampai sekarang ia masih mencari-"

"Mungkinkah..." soraru membuka handphonenya
Luz menyerngit heran, mungkinkah apanya? Luz tak mengerti
Ia hanya melihat soraru yang menelpon seseorang.

"Apa maksud mu menyuruh orang mengawasi ku."nada bicara soraru terdengar dingin, luz sedikit merinding melihatnya.

"... jadi ketahuannya?"suara berat itu... mungkinkah ayah soraru?

"Apa alasan mu."

"Ayah hanya ingin memastikan kau baik baik saja."

"Ayah ku sudah mati saat aku 12 tahun."

"Soraru... ayah mer-"

"Hentikan omong kosong mu itu! Setelah kau pergi kau sudah ku anggap mati!"soraru mematikan telponnya
Terdiam beberapa saat dengan tatapan kosong
Hingga pelukan hangat ia rasakan.

"Soraru-san... menangislah!"

Kore wa aidesu ka?(そらまふ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang