3. lantas tanah takut dan ditakuti oleh apa?

181 39 4
                                    

Mafu mencuci tangannya, ia sama sekali tidak merasa bersalah telah memakan kue ulang tahun milik orang lain.

"Seharusnya kau tiup bukan di celupkan ke air."

"Bukankah kau pernah bilang api akan membesar jika di tiup angin?"

"Tentu saja berbeda! Jika apinya besar seperti kayu bakar tentu saja jika di tiup apinya menyala besar
Jika apinya kecil seperti lilin di tiup maka ia akan mati."
Mafu masih berpikir sejenak.

"Apa api kecil takut pada angin?"

"anggap saja begitu."

"Api kecil takut pada angin
Api besar takut  pada air
Api kecil juga takut dengan air
Api besar bisa menjadi kuat dengan angin..."
Soraru menatap datar mafu yang masih berpikir.

"Lupakan-"

"Lantas tanah takut dan di takuti oleh apa?"
Kenapa mereka malah membahas elemen bumi
Soraru ingin menangis sekarang.

"Mari kita lupakan masalah api air tanah dan angin, sana kekamar mu aku ada kerjaan."

"Apa pekerjaan yang kemarin? Yang apa bila tidak di kerjakan kau akan mati?"soraru mengangguk
Mafu langsung pergi kekamar tamu
Soraru menghela nafas tenang.

...

Pagi itu mereka makan nasi kare hangat
Soraru sudah menyelesaikan pekerjaannya dan tepat di kumpulkan hari ini
Mafu pagi itu dengan piyama tidur corak bulan.

"Seharusnya kau pakai saat ingin tidur, bukan sekarang." Mafu tak memperdulikan soraru
Setelah makan soraru langsung pergi bekerja 
Mafu membawa piring kotor untuk di di cuci tetapi langkahnya terhenti melihat tas kerja soraru di sofa.

"Aku harus mengantarnya!" Mafu keluar dan tidak lupa mengunci pintu rumahnya
Dan ia memakai  lamanya yang kanan semua
Padahal soraru sudah beli sendal jepit baru yang ada di rak sepatu tapi mafu terlalu tergesa gesa dan memakai sendal lamanya di luar
Mafu berusaha mengejar soraru
Kembali, mafu terlihat mencolok di antara orang orang dengan tas kerja
Meski ia cantik tapi sendalnya benar benar menganggu.

"Ayah tiri! Ayah tiri!" Mafu kehilangan soraru
Soraru hilang di kerumunan manusia
Lalu mafu melihat orang berdiri di tepi jalan tepat di depan persimpangan
Ia langsung menyelinap mencari ayah tirinya tapi tak ada.

Mafu terdiam melihat gadis sma di sampingnya sedang memakai liptint
Ia juga menirukan gerak bibir si gadis agar cairan merah itu merata
Mafu mencolek gadis sma itu.

"Boleh aku minta itu?" Naruko memandang aneh mafu yang memakai piyama tidur ,sendal kanan semua dan tas kerja yang ia peluk
Naruse berikan liptintnya tetapi mafu hanya melihatnya.

"Tolong  pakaikan." Naruko menuruti kata mafu
Mafu lalu menggerakkan bibirnya seperti tadi  dan tada bibir mungil mafu sudah terlihat merah menggoda.

"Kakak sangat cantik... di poles sedikit make up pasti sangat cantik"

"Make up itu apa?"

"Eh? Emm kakak tidak tahu?"mafu mengiyakannya
Wanita di hadapannya ini dari desa kah?wanita surai pink itu menghela nafas kasar.

" aku pergi dulu." Lampu menjadi hijau.

"Terimakasih!" naruko berjalan pergi ke sekolah
Mafu terdiam sejenak... ah! Ia lupa misi untuk mengantar tas soraru
Sekarang ia harus bagaimana?

...

Soraru sudah duduk sambil minum kopi tapi hatinya gelisah
Ia melupakan apa ya?
Pintu kantor terbuka semua karyawan menatap wanita memakai  piyama tidur dengan sendal kanan semua datang bersama bosnya
Soraru ikutan menatap dan iya itu mafu dan bosnya
Mafu dan bosnya......

"Ayah tiri!"mafu menghampiri meja soraru
Semuanya terkejut tak percaya
Ayah tiri? Kapan soraru menikah!

"Ayah tiri kau lupa tas kerja mu!" Entah soraru harus berterimakasih karena mafu membawanya hal penting dalam tas atau memarahi mafu karena telah membuatnya malu.

"Kapan soraru menikah?"

"Ayah tiri? Yang benar saja apa soraru menikahi seorang janda? Dan itu anak tirinya?"

"Mungkin saja soraru menikahi janda secara diam diam."

"Padahal ku kira dia pacaran dengan si tinggi luz, makanya belum menikah sampai sekarang."

Soraru mati membeku tak bisa bicara
Sekarang ia malah di gosipin para karyawan menikahi janda
Pernyataan terakhir itu membuat soraru jijik
Dia lebih suka di anggap menikahi janda dari pada di anggap pacaran dengan luz
Gini gini soraru masih suka dada cewek ya! Dasar fujoshit.

Flashback

Mafu tadi sempat bertanya pada orang orang namun orang orang terlihat menghindarinya.

"Apa kau tahu tempat kerja soraru?" Mereka mengabaikannya
Mafu lalu melihat sebuah bola memantul ke jalan
Berniat mengambilnya mafu hampir kena tabrak untunglah si pemilik mobil  menginjak rem dan mobilnya berhenti
Mafu memberikan bola itu pada anak kecil.

"Kau tak apa nona?" Entah keberuntungan atau kebetulan mafu bertemu dengan bos soraru.

"Apa kau tahu dimana soraru bekerja?"

"Soraru? Ah mungkin yang kau maksud itu salah satu karyawan ku, ayo ikut aku."
Mafu mundur beberapa langkah dan menatap pria dihadapannya.

"Soraru... ayah tiri bilang tidak boleh pergi dengan orang asing."

"Aku bukan orang jahat, aku akan mengantar mu."

...

Mafu menempelkan wajahnya ke akuarium ikan di dalam ruangan bos
Soraru menjelaskan semuanya pada bosnya mulai dari pertemuan hingga kenapa soraru di panggil ayah tiri
Beberapa karyawan ikut menguping di luar.

"Jadi kau bukan ayah tiri ya?"

"Tentu saja bukan! Ia itu hanya korban film di tv!"mafu memasukan
Tangannya lalu memutar mutar tangan mengaduk akuarium
Bos langsung mengusir orang di luar.

"Sana kembali kerja!"

"Di obok obok airnya di obok obok
Ada ikannya kecil kecil pada mabok!
Dingin dingin di mandiin nanti masuk angin!"
Mafu menyanyikan lagu anak anak yang ia dengar dari tetangga sebelah
Soraru langsung menarik mafu untuk tidak ganggu ikan bosnya
Bisa di pecat ini masalahnya!
Mafu ikutan duduk di sebelah soraru berhadapan dengan bos.

"Kenapa kau bekerja keras soraru, padahal kau itu tak seharusnya jadi karyawan."

"Apa maksud bos?"

"Kau itu putra pemilik boba group kan?" Degup jantung soraru terasa kencang
Yang terlintas di pikirannya hanya satu hal yaitu
Pengkhianatan ayahnya pada keluarga kecilnya.

"Apa maksud anda, jangan bercanda ayah ku sudah mati." Soraru telah berbohong mafu hanya menatap soraru dan bos di hadapannya
Ia sama sekali tidak mengerti pembicaraan mereka.

"Berhenti menganggap ayah mu sudah tiada, sampai sekarang ia masih mencari-"

"Hentikan omong kosong mu bos."
Soraru menarik kerah bosnya
Mafu semakin tak mengerti.

"Tak apa soraru kau berhak marah padanya juga pada ku, maaf mengungkit hal yang menyakitkan bagi mu."soraru melepaskan kerah bosnya dan meminta maaf sambil membungkuk.

"maaf saya bos."

"Ah lupakan, ini dua tiket taman hiburan. Bersenang senanglah dengan mafu di hari libur." Soraru meminta maaf lagi, mengambil kertas tiketnya lalu mengajak mafu pergi.

"Pulanglah, dan berhenti memanggil ku ayah tiri, aku pesan taksi untuk antar kau pulang."

"Tidak mau! Tidak mau tidak mauuuuuuu!"

Kore wa aidesu ka?(そらまふ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang