1

44 13 0
                                    

16 Juni 2019

Pagi ini udara benar-benar dingin. Tidak seperti pagi-pagi biasanya. Tidak hujan deras, hanya gerimis. Aku cukup menikmati udara dingin di Minggu pagi. Rasanya seperti pergi ke tempat yang sangat rileks. Bermalas-malasan di kasur lalu menarik selimut. Melepas penat setelah enam hari sibuk pada huru hara bisingnya kota.

Biasanya ketika memejamkan mata aku langsung tertidur. Namun kali ini tidak. Mataku terus terjaga. Aku sangat mengamati rintik-rintik hujan yang jatuh ke bumi. Rasanya, titik-titik itu seperti perjalanan hatiku. Benar yang orang-orang seringkali katakan. Hujan Mengundang Kerinduan. Tapi maksudku, tidak setiap hujan mendatangkan kerinduan. Karena bagiku yang namanya rindu tidak mudah untuk ditebak kapan datang dan perginya. Seperti sekarang, rindu itu datang menyergap hatiku. Hujan, aku kangen.

Aku jadi ingat sesuatu.

Namaku Kanara Rose. Aku sekarang berusia 21 tahun. Baru lulus kuliah jurusan Ilmu Administrasi di salah satu Universitas yang terletak di ibukota, dua bulan lalu. Aku sudah bekerja menjadi staff marketing di perusahaan susu sapi. Aku tinggal sendirian di apartemen. Karena aku dan orang tuaku tidak tinggal di satu kota yang sama. Aku memilih merantau. Selain untuk mandiri juga agar aku move on dari berbagai macam persoalan dari kota tempatku bersekolah dari jenjang dasar hingga menengah atas itu. Mohon maaf nama kotanya tidak bisa aku sebutkan (ada alasan tersendiri mengapa aku merahasiakannya). Ngomong-ngomong tentang aku, aku sangat menyukai jatuh cinta. Sangat suka. Perasaanku ketika jatuh cinta itu senang, lega, galau, kangen, caper, takut, baper, penasaran, perhatian dan sebagainya. Pokoknya campur aduk. Susah kalau kujabarkan satu per satu. Tapi yang pasti, ketika sedang jatuh cinta aku merasakan sangat bahagia. Ingat! Sangat bahagia. Maka dari iu motto hidupku adalah; Bahagialah Kau Setiap Waktu. Rasakan Seolah Kau Sedang Jatuh Cinta Setiap Saat.

Aku tak tahan berlama-lama dengan posisi tiduran lagi. Apalagi kepalaku sekarang sudah sangat dipenuhi oleh kenangan masa lalu. Aku segera beranjak bangun lalu membasuh muka. Setelahnya, aku duduk di atas tempat tidur dan menghadap ke lemari kaca, memandangi wajahku. Yang kulihat memang wajahku, tapi otakku tidak memikirkan apa-apa mengenai itu. Ia menjelajah histori masa lalu, mengumpulkan puing demi puing kenangan indah itu.

Aku sudah siap.

Kenangan indah yang hampir kulupakan itu berputar kembali di otakku.

Baiklah, aku akan bercerita. Tentang, bagaimana dulu aku merasa sangat sempurna dan sangat bahagia sebagai siswi SMA. Maaf jika ada yang tak detail, tapi ini benar-benar yang kuingat mengenai waktu itu. Kutulis apa adanya, tidak ada yang kutambahi apalagi kukurangi.

bersambung ...

DEVANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang