"Kita takkan pernah bisa menebak alur kehidupan
Hari ini baik baik saja belum tentu dengan hari esok"Seorang pria berjalan menyusuri dinginnya kota seoul dipagi hari dengan coat hitam yang menutupi tubuh mungilnya. Netranya tiba-tiba menatap seorang gadis yang tidak lama ia temui.
"Hei Nay, wahh sepertinya perkataanmu benar" serunya ketika sudah berada di samping gadis itu
"Perkataanku?" dahi Nayeon berkerut, "yang mana?"
"Kita akan bertemu lagi" senyum Jimin
"Oh iya yaa. Bagaimana kabarmu, oppa?"
"Yahh... sepertinya kurang baik" jawab Jimin tertunduk lesu
"Waeyo? Ada apa, hm?"
"Ahh ani, lupakan saja. Kemana kau akan pergi?"
"Aku ingin berangkat kuliah"
"Naik bus?"
"Haha... Oppa kau lucu sekali, sudah jelas aku menunggu di halte, ya tentu saja aku akan naik bus" Nayeon tertawa membuat Jimin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Ah itu dia busnya datang. Sampai jumpa Jimin oppa"
Nayeon mengambil duduk di samping kaca, tak lama ia menyadari bahwa ada seseorang yang duduk di sebelahnya. "Oppa? Apa yang kau lakukan? Kenapa kau ikut naik bus?"
"Apa aku tidak boleh naik bus? Apa tertulis 'Jimin tidak boleh naik'? "
"Ani~ maksudku kau ingin kemana?" tanyanya bingung
"Ikut ke tempat kau pergi" jawabnya santai seolah tempat yang akan di kunjungi Nayeon adalah mall.
"Ahhk... Sebenernya apa yang ada dalam isi kepalamu? Sudahlah terserah oppa saja" Nayeon menghembuskan napasnya pasrah.
____
Bus berhenti tepat di depan sebuah universitas besar. "Kita akan turun di sini?" tanya Jimin dengan polosnya
"Menurutmu kita akan turun dimana, eoh?" kesal Nayeon, ia takut akan ada gosip baru yang menyebar jika ia berjalan dengan pria lain selain Jungkook
"Baiklah kita turun" Jimin menggapai tangan Nayeon dan menariknya turun dari bus, Nayeon hanya memperhatikan tangannya yang digenggam dan mengikuti langkahnya
"Bisa kau lepaskan tanganku, oppa?"
"Ah mian, dimana kelasmu?"
"Sekarang apa yang akan kau lakukan? Cepatlah pulang kalau tidak, akan banyak pertanyaan nantinya. Palli a~"
Dan belum semenit Nayeon mengatakannya, seorang gadis datang berlari ke arahnya dengan banyak pertanyaan.
"Nayeon! Sedang apa kau di sini? Geu namja, nugunde? Kenapa kau berdua dengannya? Apakah dia mahasiswa di sini?"
"Yakk,,, kenapa kau banyak sekali bertanya? Telingaku sakit mendengarnya"
Gadis itu tidak memperdulikan Nayeon yang sedang berbicara, ia lantas merentangkan tangannya pada Jimin. "Em,, ekhem,, hem..." ia mencoba menetralkan suaranya, "Perkenalkan namaku Kim Dahyun" ucap Dahyun senyum senyum sendiri
Jimin menggapai tangan itu, "Park Jimin imnida" jawabnya singkat. Lalu melepaskan tangannya. Ia tidak mau Nayeon akan cemburu nantinya.
Aish kenapa pria ini begitu dingin. Tapi tidak apa apa, dia cukup tampan. Batin Dahyun
KAMU SEDANG MEMBACA
101 Days || Kim Taehyung [HIATUS]
FanfictionRate: 18+ Apakah 100 hari sudah cukup untuk membuat hati seorang pria berubah menjadi begitu hangat? Semua menjadi sangat rumit ketika seorang gadis yang sudah mempunyai kekasih menikah kontrak dengan seorang pria lain tanpa diketahui oleh kekasihny...