8. Orang Itu || 그 사람

221 45 45
                                    

Sesulit apapun permintaannya akan aku turuti jika sudah menyangkut kebahagiaan orang tua






Sudah hitungan yang kebeberapa harinya Nayeon hidup bersama pria yang begitu menyebalkan menurutnya. Kini ia bertengkar dengan Taehyung, entah sudah yang keberapa kalinya.

"Enak saja! Tidak bisa! Ini kontrak, ingat KON-TRAK, apa kau mau membayar denda?!"

"Ayolah Kim Taehyung-ssi, jangan membuat suasana menjadi rumit"

"Kau yang buat semakin rumit, Im Nayeon!"

"Kita sudahi saja ya..." Nayeon memelas. "Eommaku sudah tidak ada sekarang, jadi buat apa aku harus bekerja untukmu" Nayeon menyatukan kedua telapak tangannya

"Tidak bisa! Apa yang harus kukatakan pada eomma nanti? Ingat kau sudah menyetujui kontrak ini jadi, jangan banyak bicara dengan omong kosongmu itu" bentak Taehyung

"Ah sudahlah, aku memang selalu kalah jika berdebat denganmu, Tuan keras kepala"

"Kau memang ditakdirkan tidak pernah menang dariku, Nayeon-ssi raja kerbau."






▪◾101 Days◾▪

"Dahyun, apa keinginanmu saat ini?" Jimin memilih jembatan seonyugyo untuk menenangkan diri

"Aku ingin melihat bintang jatuh"

"Wihae?"

"Supaya aku bisa buat keinginanku menjadi nyata"

"Oh geure, kalau gitu aku juga ingin melihat bintang jatuh" Jimin kembali menatap hamparan langit yang cerah dengan taburan bintang gemintang

Hening...

"Menurutmu ada berapa banyak bintang di langit?" Dahyun membuka percakapan

"Molla" Jimin mulai menghitung bintang yang ia lihat. "Mungkin 20?"

Dahyun tersenyum, "sepertinya kau tidak pernah menyadari apa yang tidak terlihat olehmu"

"Ehm maksudku, langit itu bukan hanya sebatas yang kita pandang sekarang ini, langit sangat luas, tapi lihat, kau bahkan hanya mengira hanya sebatas itu bintang di sana--" penjelasan Dahyun terpotong kala Jimin menepuk bahunya saat melihat sesuatu di langit.

"Ah! Lihatlah! Lihatlah!" Jimin dengan antusias menunjuk ke arah langit, "bintang jatuh, kita buat permohonan." Jimin segera merapatkan kedua tangannya dan memejamkan matanya

Dahyun menoleh ke Jimin lantas ke arah yang ditunjuk oleh Jimin. Dahyun sontak langsung meniru apa yang Jimin lakukan, membuat permohonan.

Mata yang tadinya terpejam mulai terbuka.

"Aku tau apa isi permohonanmu, Dahyun" tiba-tiba Jimin menoleh

Dahyun membulatkan matanya tak percaya.

Bagimana dia bisa tau, aduh aku sangat malu kalau begitu.

"Aaa, geureyo? Dari mana kau tau? Aaa majjayo?" Tanya Dahyun cemas

Jimin tertawa terbahak bahak, membuat Dahyun bingung. "Jangan menertawakanku, Jim!"

"Kau ini lucu sekali" kata Jimin yang masih menyisakan tawa. "Mana ada orang yang bisa baca hati dan pikiran orang lain" Jimin kembali tertawa

Dahyun paham, dirinya sedang dikerjai. "Aaa Jimin oppa!" Dahyun memukul mukul lengan Jimin. "Kau membohongiku!"

101 Days || Kim Taehyung [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang