Ku ceritakan lagi kisahku yang baru sebentar ini
Dari ritik hujan yang menemaniku malam ini
Teruntuk sahabatku...
maaf dan terimakasih yang hanya dapat ku ucap, semoga kebaikanmu dibalas oleh Tuhan
Semua diawalai dari keteguhan hati pasanganku yang ingin menceritakan suatu hal yang tidak dapat dilakukan dengan telfon maupun video call, akupun bingung kau mau menjelaskan apa
Baiklah obrolan pun tak berlanjut ke arah tentang apa yang ingin kau ceritakan
Hingga saat kita bertemu lagi setelah pernikahan temanku kita menikmati waktu berdua di tempat yang kurasa tepat untuk menceritakan semuanya
Akhirnya kutanyakan sebuah pertanyaan "apa yang ingin engkau ceritakan sampai tak dapat melalui telefon"
Kau bimbang, ragu, takut, dan kau bilang jantukku berdetak sangat kencang kaupun memulai ceritamu dengan akan ku terima resikonya, resiko apa? kataku Ceritakan saja jangan pikirkan responku semua akan baik" saja
Seperti yang kuceritakan di tulisan awal perjumpaan kita, disitulah ternyata yang ingin engkau sampaikan, niat awalmu memfollow instagramku ternyata untuk mencari informasi tentang sahabatku
baiklah aku sudah tau itu sejak dari awal kita saling berbalas DM
Namun seketika kau menceritakan tentang seseorang yang memberimu harapan kemudian menjatuhkan adalah sahabatku Pandu namanya seketika saja aku kaget akan hal itu
Aku kaget karna Pandu adalah sahabat yang membantuku kenal denganmu, aku tak tau bagaimana keadaan sahabatku saat ini entah dia bahagia dengan pasangannya atau masih mengharapkan dirimu, ceritamu pun berlanjut dimana Pandu mengatakan semua yang menarik tentangmu namun saat dia merasa yakin padamu kau sudah bersamaku, entah apa yang ada di pikiran sahabatku jika dia benar yakin dan sayang padamu mengapa dia mengenalkanmu kepadaku
Pantas saja dia kaget ketika ku ceritakan se cepat apa engkau yakin padaku, sakit katanya melihat orang yang dia suka berjalan dengan sahabatnya sendiri yaitu aku
Dan pikiranku pun langsung kepada sahabatku bagaimana tidak dia yang membantuku kenal denganmu ternyata juga suka padamu, maaf aku benar-benar tak tahu seperti ini kenyataanya aku lemas mendengar cerita itu
dimana engkau adalah yang ku sayang dan cinta sebagai pasangan dan juga memikirkan bagaimana keadaan sahabatku
Hingga sahabatku bertanya padamu "jika saat ini kau di beri pilihan antara aku atau sahabatku kau memeilih yang mana" kau meminta waktu untuk berfikir seperti saat kau meminta kejelasan akan hubuangmu dengan sahabatku, kau bercerita semua ini dengan pikiran yang takut akan kehilanganku jika aku mengetahui hal ini namun kau meneguhkan hati dengan alasan jangan sampai kau tahu dari versi sahabatku. Karena kau menghargai keterbukaanku akan masa lalu yang pernah ku lalui kau siap menerima resiko apapun itu meski aku akan meninggalkanmu.
Ku jawab "tenang saja tak akan terjadi apa-apa, semua bisa di selesaikan dengan jalan terbaik. Alasan terkuat adalah aku sayang padamu tak ada lagi yang lain, kita semua punya masalalu entah seperti apa, aku percaya padamu semua penjelasan darimu adalah kejujuran yang dapat ku percaya"
Baiklah ku beri pendapatku
jawablah apa adanya jika kau lebih memilih aku jawab seperti itu saja, patahkan harapanya untuk memilikimu sekarang
jangan karna kau ingiin mengetahui apa rencana dia kepadamu kau memilih dia, aku menghargainya sebagai sahabatku "jika kau beri harapan padanya kemudia kau patahkan dia, apa bedanya engkau dengan apa yang dia lakukan. Kita sama-sama pernah merasakan sesakit apa diberi harapan kemundian di jatuhkan, ya... hancur rasanya"
diberi harapan kemudian di jatuhkan itu seperti kau di terbangkan dia bersama semua harapan kemudian seketika dimasukkan kedalam inti bumi dan dilebur hatimu hingga tak bersisa
kaupun mengindahkan pendapatku dengan mematahkan hati sahabatku demi kebaikan dan engkaupun sudah nyaman denganku itu alasanmu.
Baiklah aku tak tahu bagaimana kedepanya persahabanku, yang jelas ini adalah jalan terbaik yang dapat kita pilih
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbuh
RomanceAdalah kisah perjalanan tentang tumbuh dan berproses menjalani hidup dan juga asmara dengan bahagia yang hinggap dan luka yang pantas, berjalan pelan namun tak pernah berjalan mundur. Menengok luka lalu dengan senyum, tanpa ragu aku katakan kita pas...