Kembali luka ini tersingkap setelah beberapa waktu reda
Recana tuhan memang luar biasa memberikan kabarmu dari adikmu yang kini lebih dekat denganku
Sebenarnya tak penting lagi kabarmu mau bagaimana, jika mendengar kabarmu yang teringat adalah segala mimpi yang pernah kita semogakan yang kini tinggallah omong kosong belaka, segala luka yang kau tinggalkan. Begitu jelas teringat bagaimana kau menyalahkanku atas segala perpisahan ini sedangkan kau yang memilih mencari yang lain bukan memperbaiki semuanya.
Aku tahu tak baik mengingat segala keburukanmu sedangkan kebaikanmu itu lebih banyak, namun aku manusia biasa yang belum sembuh dari luka yang kau buat hatiku masih cedera yang sedang dalam proses penyembuhan.
Aku tak menyalahkanmu atas semua ini, tuhan tahu seberapa seriusku dengan segala niatku dan luar biasanya ketika ku sebuat namamu dalam doa tuhan membongkar segalanya. Seperti ahir dari hubungan dulu aku sudah benar benar tak tahu harus bersikap bagaimana lagi dalam hubungan yang menurutku semakin pincang dalam berjalan.
Langkahku mulai terasa berat dalam melangkah, dan semangat yang kau berikan rasanya tak lebih tulus dari teman temanku. Jika kau sedang bahagia sekarang dengan orang baru yang kau pilih aku yakin dan percaya tuhan itu maha adil sejujurnya dalam lubuk hati terdalam aku ingin kau juga merasakan apa yang aku rasakan. Mungki memang begitu jahat apa yang dalam pikiranku meski kadang juga tak tega jika anda harus merasakan apa yang pernah saya rasakan mungkin jika harimu terasa berat itu karna luka yang kembali kuingat dan jika harimu terasa ringan itu balasan tuhan atas segala kebaikanmu kepadaku.
Mulai malam ini aku harus benar benar berdamai dengan diriku sendiri
Melepaskan semua ikatan yang sudah tak layak di perjuangkan menghapus semua kengan menghapus harapan kecil yang menjadi lilin yang hampir mati dalam hati, sudah saatnya aku melangkah untuk jalan yang baru.
Pohon yang kemarin mati ketika tumbuh. Kini saatnya ku cabut dan mem persiapkan tempat baru untuk seseorang yang sama sama mau merawat biji baru hingga menjadi pohon yang begitu rindang yang kuat di terpa badai
Sudahlah. Semoga tuhan menutup semua rasa yang pernah ku semogakan untukmu, baiklah semoga jika pertemuan kita yang selanjutnya aku sudah bersama seseorang yang mau mendampingiku hingga ahir masa hidupku.
Aku belajar untuk lebih dewasa, untuk lebih pantas menjadi seorang imam, belajar tak memuaskan segala egomu, dan aku belajar untuk tak menjadi oranglain.
Selamat jalan masa lalu, teriring doa semoga tuhan memberi yang terbaik. Aamiin
Yogyakarta 27 oktober 19
Septa abdul rasid
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumbuh
RomanceAdalah kisah perjalanan tentang tumbuh dan berproses menjalani hidup dan juga asmara dengan bahagia yang hinggap dan luka yang pantas, berjalan pelan namun tak pernah berjalan mundur. Menengok luka lalu dengan senyum, tanpa ragu aku katakan kita pas...