(08)|||,,,🍁

61 9 1
                                    

Vote yah...🤗





🍁🍁🍁

Author POV.

Disebuah mobil terdapat suami istri yang saling menatap dengan seringai yang menakutkan.

Lalu kemudian tersenyum manis melihat kedua anak kecil yang duduk dijok belakang mobil itu, dan terlihat mulai ketakutan.

Gadis kecil itupun memeluk erat adik lelaki disampingnya itu, setelah menyadari jalan menuju kesekolahnya itu semakin sepi dan sangat jauh berbeda dari sebelumnya.

"Uncle, Aunty kita mau kemana?" Tanya gadis kecil itu polos. Namun tak ada tanggapan dari kedua orang dewasa itu.

Dirinya semakin ketakutan dan akhirnya gadis kecil itupun menangis dalam diam.

"Tatak enapa nangis?" Seru sang adik dipelukannya yang belum mengetahui apa apa.

"Hiks.. hiks.. Joan mau sekolahh" Pinta gadis itu.

"Joan mau sekolahh Aunty!"

"Uncle, Aunty! Hiks.. hiks Joan mau ke sekolahh!" pekiknya yang semakin ketakutan melihat cuaca luar yang mulai mendung ditambah lagi jalanan yang dilewatinya ini seperti menuju kepedalaman yang sangat jauh.

"Syuuttts.. Heh anak kecil!! Bisa diem nggak sih?!!" Bentak bibi itu yang berhasil membuat keduanya menangis.

Gadis yang dibentak pun semakin menangis ketakutan, pikirnya kenapa bibi ini berubah menjadi jahat? Dan sejak kapan dia berani membentak anak kecil seperti ini? Apa dia sedang menunjukkan sifat aslinya? Oh tidak aku harus bagaimana sekarang mama papa kalian dimana Joan takut.

Kemudian Paman yang mengemudi itu menurunkan tangannya untuk menggenggam tangan istrinya dan seperti memberinya isyarat 'Jangan terlalu kasar mereka hanya anak anak'.

"Ekm. Maksud Aunty, johan diem ya jangan berisik kita cuman mau jalan jalan aja dulu" Jelas bibi itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Tidak! Joan tidakk mau pergi jalan jalan Aunty!" Tolak gadis itu semakin memberontak dia tau ini bukan sekedar jalan jalan, pasalnya mereka sudah hampir menghabiskan waktu 4 jam hanya untuk diperjalanan yang dia tidak tau tujuannya kemana.

"Joan maunya pergi ke sekolah sekarang!. Sekolahh Aunty Hiks hiks!!" Pekik anak itu terus merengek, dan akhirnya mobil itupun berhenti tapi bukan untuk berbalik arah tapi singgah.

"Eh kamu semakin di baikin semakin ngelunjak ya?! Sebenarnya paman sama bibi ini cuman disuruh sama mama papa kamu, buat ajak kamu jalan kemana pun yang bibi mau dan kalau perlu kamunya itu jangan pulang karena mama kamu itu nyesel udah lahirin kamu, karena kamu kerjanya cuma nyusahin mereka dan terus berantem sama kakak kamu doang, makanya mama papa kamu nggak mau lagi ketemu sama kamu. Jadi mereka menyuruhku menitipkanmu disini" Kata bibi itu jahat membuat gadis kecil itu semakin tidak percaya dengannya lagi.

Apa ini? Di depan panti asuhan? Apa mereka berniat membuangku disini??

Bagai tersambar petir mama papanya tidak mungkin setega itu, dia tidak percaya walaupun selama ini kasih sayang mereka memang jarang dia dapatkan dan dia juga mengerti dengan kesibukan orang tuanya itu makanya dia selalu dititipkan bersama kedua asisten orang tuanya ini. Tapi ini tidak mungkin mereka sangat keterlaluan.

The secret of a girl's life... [Story of Victory] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang